Lobster termasuk seafood favorit banyak orang. Dagingnya yang lembut dan manis membuat lobster terasa nikmat, bahkan tanpa bumbu yang kuat sekalipun. Selain lezat, lobster juga kaya zat gizi dan memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Apa saja?
Kandungan gizi daging lobster
Lobster merupakan makanan laut (seafood) dari kelompok yang sama dengan udang dan kepiting. Makanan ini bisa diolah dengan berbagai cara. Teknik pengolahan tepat akan membuat daging menjadi lembut dan mengeluarkan rasa manis yang khas.
Daging lobster kaya akan protein, asam lemak omega-3, dan berbagai mineral. Tidak ada kandungan karbohidrat dan kalori totalnya juga rendah. Di bawah ini gambaran umum kandungan gizi dari 100 gram daging lobster matang.
- Energi: 89 kkal
- Protein: 17,9 gram
- Lemak: 1,8 gram
- Karbohidrat: 0 gram
- Zat besi: 0,6 miligram
- Natrium: 464 miligram
- Selenium: 131% kebutuhan harian
- Tembaga: 136% kebutuhan harian
- Zinc: 36% kebutuhan harian
- Vitamin B12: 35% kebutuhan harian
- Kolesterol: 98 miligram
Manfaat lobster bagi kesehatan
Di bawah ini sejumlah manfaat makan lobster bagi kesehatan.
1. Menjaga kesehatan otak dan kejiwaan
Asam lemak omega-3, terutama dalam bentuk docosahexaenoic acid (DHA) berperan penting dalam memelihara kesehatan otak. Berbagai penelitian terdahulu menemukan bahwa kekurangan omega-3 mungkin bisa mempercepat proses penuaan otak.
Menurut penelitian lainnya, orang yang sering makan makanan kaya omega-3 seperti lobster juga lebih rendah berisiko depresi, kepikunan, dan penyakit Alzheimer. Zat gizi ini mungkin menjalankan mekanisme tertentu yang melindungi otak Anda.
2. Membantu menurunkan berat badan
Daging lobster kaya akan protein berkualitas tinggi. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Nutrition & Metabolism, makanan tinggi protein seperti daging lobster dapat membantu berat badan turun dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh.
Manfaat lain dari makan lobster yakni rasa kenyang lebih lama dan mampu mengendalikan nafsu makan dengan baik. Pasalnya, protein bisa mengurangi produksi hormon pemicu lapar dan menambah jumlah hormon yang memberikan rasa kenyang.