Sarden adalah salah satu jenis ikan yang lezat dan cukup mudah ditemukan di pasaran. Tak hanya itu, sarden juga kaya akan nutrisi dan manfaat penting bagi kesehatan. Sudah tahu apa saja manfaat ikan sarden?
Anda yakin mau keluar?
Sarden adalah salah satu jenis ikan yang lezat dan cukup mudah ditemukan di pasaran. Tak hanya itu, sarden juga kaya akan nutrisi dan manfaat penting bagi kesehatan. Sudah tahu apa saja manfaat ikan sarden?
Sarden termasuk sumber makanan dengan kandungan asam lemak omega-3 yang baik. Itu sebabnya ikan sarden dipercaya sebagai salah satu makanan penting untuk memperbaiki sistem jantung.
Asam lemak omega-3 mampu menyediakan manfaat penting bagi tubuh seperti mencegah penyakit jantung karena memiliki sifat antiradang dan telah terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak sehat dalam tubuh.
Salah satu kunci pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang normal yakni tercukupinya asupan asam lemak omega-3. Maka itu, Anda dapat mengonsumsi ikan sarden sebagai salah satu pilihan untuk mendapatkan manfaat nutrisi ini.
Kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan sarden juga dapat mengatasi gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi. Sebuah penelitian membuktikan omega-3 bermanfaat pada kesehatan mental seseorang.
Zat gizi ini akan bekerja secara maksimal dalam menjaga fungsi otak dan memperbaiki suasana hati.
Temuan ini diperkuat dengan fakta bahwa organ otak manusia banyak tersusun atas lemak sehingga memperoleh asupan lemak dengan jumlah yang tepat sangat penting bagi terciptanya sistem saraf pusat serta suasana hati yang baik.
Ikan sarden juga kaya akan beragam vitamin dan mineral. Untuk ragam vitamin, jenis ikan ini memasok banyak vitamin B12 dan vitamin D.
Vitamin B12 berguna untuk menjaga fungsi saraf dan merawat otak. Tubuh akan mengalami berbagai gangguan jika kandungan vitamin ini tidak tercukupi, seperti kerusakan saraf, gangguan fungsi mental, kekurangan oksigen, hingga kelelahan kronis.
Sementara vitamin D pada ikan sarden memiliki manfaat penting dalam menjaga kekuatan tulang Anda sehingga akan menurunkan kemungkinan terserang penyakit osteoporosis.
Untuk kandungan mineral, satu kaleng ikan sarden mampu menyumbang fosfor sebanyak 451 miligram dari sekitar 700 miligiram fosfor yang dibutuhkan oleh tubuh per hari. Kandungan mineral lain pada ikan sarden yakni magnesium, kalium, seng, zat besi, dan niasin.
Selain bermanfaat sebagai sumber omega-3, vitamin, dan mineral, manfaat ikan sarden lainnya yang jarang diketahui yaitu sebagai sumber protein dan lemak sehat. Keduanya berfungsi memperlambat penyerapan gula dalam darah.
Anda bisa memaksimalkan konsumsi sarden dengan menggabungkannya bersama sumber karbohidrat lain, misalnya dengan jenis olahan pasta.
Hal ini akan membantu tubuh untuk melepaskan glukosa (dari karbohidrat) lebih lambat ke dalam aliran darah sehingga bisa menghindari terjadinya lonjakan gula darah.
Bagi Anda yang sedang mencari sumber makanan sehat guna menjaga berat badan, ikan sarden bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ikan sarden kaya akan protein dan lemak sehat, selain optimal dalam mengontrol kadar gula darah, sarden juga bisa membuat Anda kenyang lebih lama.
Itulah mengapa makan ikan sarden bisa mencegah Anda makan terlalu banyak. Dengan begitu, Anda tidak akan mengonsumsi terlalu banyak kalori dan lemak yang bisa membuat berat badan terus bertambah.
Gunakan kalkulator ini untuk menentukan berapa kebutuhan kalori harian Anda berdasarkan tinggi, berat badan, usia, dan aktivitas sehari-hari.
Laki-laki
Wanita
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Are Sardines Good for You? https://www.healthline.com/health/food-nutrition/are-sardines-good-for-you#1 Diakses pada 3 April 2018.
Sardines Nutrition. https://www.livestrong.com/article/237956-sardines-nutrition/ Diakses pada 3 April 2018.
What Are The Benefits of Eating Sardines? http://healthyeating.sfgate.com/benefits-eating-sardines-3983.html Diakses pada 3 April 2018.
Omega-3 Fatty Acids in The Treatment of Psychiatric Disorders. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15907142 Diakses pada 3 April 2018.
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar