backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Segudang Manfaat Blackcurrant, Buah Hitam yang Kaya akan Antioksidan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 09/03/2021

    Segudang Manfaat Blackcurrant, Buah Hitam yang Kaya akan Antioksidan

    Blackcurrant adalah buah yang berasal dari benua Eropa dan Asia. Buah yang mirip dengan anggur hitam ini ternyata menawarkan segudang khasiat bagi kesehatan tubuh. Lantas, apa saja kandungan gizi dan manfaat dari buah blackcurrant?

    Kandungan gizi blackcurrant

    jenis buah beri

    Blackcurrant (Ribes nigrum) telah dikenal sebagai buah yang kaya akan vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Daun buah ini pun mengandung turunan quercetin, yakni senyawa aktif yang bersifat anti-peradangan dan antiseptik. 

    Berikut ini beberapa kandungan gizi yang terkandung dalam sebuah blackcurrant.

    • Kalsium
    • Kalium
    • Magnesium
    • Natrium
    • Zat besi
    • Fosfor
    • Tembaga
    • Zinc
    • Selenium
    • Mangan
    • Retinol (vitamin A)
    • Tiamin (vitamin B1)
    • Riboflavin (vitamin B2)
    • Niasin (vitamin B3)
    • Asam askorbat (vitamin C)
    • Vitamin E

    Manfaat buah blackcurrant

    Nilai gizi yang terkandung dalam blackcurrant memang cukup banyak sehingga disebut berkhasiat bagi kesehatan tubuh. Blackcurrant juga sudah digunakan sejak lama dalam dunia pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit tertentu. 

    Berikut ini sejumlah manfaat yang ditawarkan oleh blackcurrant yang bisa Anda peroleh. 

    1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

    manfaat tidur kekebalan tubuh

    Salah satu khasiat blackcurrant yang sayang dilewatkan yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah berwarna hitam ini kaya akan vitamin C yang dikenal sebagai sumber antioksidan untuk melawan radikal bebas.

    Selain antioksidan, buah dengan rasa asam dan manis ini juga mengandung antosianin. Antosianin termasuk jenis flavonoid yang berfungsi warna pada tanaman, seperti bunga dan buah.

    Kedua senyawa ini penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. 

    Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari jurnal Nutrients. Para ahli dalam penelitian tersebut berpendapat bahwa ekstrak buah blackcurrant dapat menekan peradangan yang terjadi. 

    Meski tidak secara langsung, buah ini dapat menurunkan risiko peradangan yang terjadi dalam tubuh manusia. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana cara kerja blackcurrant terhadap sistem imun manusia

    2. Menurunkan kolesterol jahat

    Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, manfaat lainnya dari buah blackcurrant adalah menurunkan kolesterol jahat. Kolesterol jahat (LDL) yang tinggi berisiko terhadap penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. 

    Sementara itu, konsumsi makanan yang kaya akan antosianin, seperti blackcurrant, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL. Bahkan, cara ini juga berpotensi meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

    Sebuah penelitian dari University of Connecticut melaporkan bahwa temuan tersebut dibuktikan lewat hewan percobaan. Hewan yang diberikan ekstrak blackcurrant memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan hewan yang tidak mendapatkan buah ini. 

    Walaupun demikian, penelitian tersebut masih diujicobakan pada tikus percobaan. Itu sebabnya, para ahli masih perlu melihat apakah khasiat blackcurrant ini sama pada tubuh manusia. 

    4 Cara Mudah Meningkatkan Kolesterol Baik (HDL)

    3. Manfaat buah blackcurrant untuk glaukoma

    Kandungan vitamin A pada blackcurrant ternyata bermanfaat bagi kesehatan mata. Pasalnya, hal tersebut dilaporkan melalui sebuah penelitian dari jurnal Ophthalmologica

    Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa konsumsi blackcurrant yang kaya akan antosianin mendukung obat-obatan anti-glaukoma. Penelitian ini melibatkan 38 pasien glaukoma sudut terbuka yang diminta untuk mengonsumsi ekstrak blackcurrant. 

    Para peserta ini juga sesekali menggunakan plasebo dan hal ini berlangsung selama dua tahun. Selama penelitian dilakukan, peserta juga diberikan obat tetes mata anti glaukoma. 

    Hasilnya, pasien yang mendapatkan ekstrak blackcurrant mengalami peningkatan aliran darah mata yang jauh lebih lancar. Temuan ini berdasarkan hasil perbandingan dari peserta yang hanya diobati dengan plasebo. 

    4. Meringankan gejala gangguan pencernaan

    efek samping diet keto

    Gejala gangguan pencernaan termasuk diare dan kram perut tentu dapat mengganggu aktivitas harian. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena manfaat blackcurrant bisa meringankan gangguan pencernaan. 

    Menurut penelitian dari International Journal of Kuwait University, jus blackcurrant dapat memberikan efek relaksasi pada otot polos saluran pencernaan.

    Meski demikian, studi ini masih diujicobakan dalam model tabung, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat efeknya terhadap manusia. 

    Terlepas dari itu, efek antispasmodik dari blackcurrant terlihat menjanjikan untuk membantu mengatasi gejala gangguan pencernaan seperti kram perut.

    5. Menjaga kesehatan kulit

    Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit, mulai dari melindungi kulit dari paparan sinar matahari hingga memperhatikan makanan.

    Sejumlah jenis makanan dan minuman memang mengandung senyawa yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Salah satu makanan tersebut adalah blackcurrant.

    Kabar baiknya, minyak biji blackcurrant punya manfaat menekan peradangan pada kulit. Pasalnya, biji buah dengan rasa masam ini mengandung asam lemak dalam jumlah yang pas, seperti asam linoleat. 

    Asam linoleat sudah dikenal sejak lama dapat membantu kulit menjadi penghalang alami. Penghalang alami ini bertugas untuk menjaga kelembapan kulit, sehingga cocok untuk Anda yang memiliki kulit kering atau eksim. 

    6. Baik untuk kesehatan ginjal

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, blackcurrant kaya akan senyawa antioksidan dan anti-peradangan yang bisa menangkal berbagai penyakit. Salah satu penyakit tersebut adalah penyakit ginjal kronis. 

    Begini, antioksidan dan anti peradangan dalam blackcurrant memberikan khasiat dengan melindungi sistem sekresi dari peradangan dan infeksi. Selain itu, ekstrak buah blackcurrant juga bermanfaat dalam menghambat pembentukan batu ginjal.

    Meski begitu, sejauh ini penelitian seputar manfaat blackcurrant terhadap penyakit ginjal hanya dicoba pada hewan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat apakah hasil yang diberikan sama ketika diujicobakan pada manusia.

    7 Jenis Buah Beri yang Paling Sehat untuk Dimakan

    7. Meningkatkan fungsi hati

    Bagi Anda yang gemar minum minuman beralkohol tentu perlu berhati-hati. Pasalnya, penyalahgunaan alkohol dapat memicu kerusakan pada fungsi sel hati karena radikal bebas yang memicu peradangan.

    Walaupun demikian, Anda bisa mencegah penyakit liver dengan membatasi konsumsi alkohol dan konsumsi makanan sehat, seperti buah blackcurrant.

    Dilansir dari The Journal of membrane biology, blackcurrant memberikan manfaat terhadap tubuh dengan mencegah stres oksidatif akibat etanol dari alkohol. Hal ini mungkin dikarenakan buah ini kaya akan senyawa fenolik monomer dan polimer. 

    Kedua zat tersebut membantu memberikan perlindungan terhadap oksidasi lipid dan lipid. Selain itu, senyawa fenol juga terbukti menjadi antioksidan yang efektif dalam menghambat oksidasi lipid yang bisa memicu stres oksidatif. 

    Blackcurrant memang telah terbukti memberikan banyak manfaat karena kandungan gizi yang dimilikinya. Namun, beberapa manfaat tersebut hanya ditemukan melalui penelitian dari hewan percobaan.

    Selalu diskusikan dengan dokter atau ahli gizi terkait buah-buahan tertentu bila ingin dikonsumsi sebagai obat alami dari sebuah penyakit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 09/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan