backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengupas 5 Manfaat Biji Selasih yang Tak Boleh Dilewatkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 25/03/2021

    Mengupas 5 Manfaat Biji Selasih yang Tak Boleh Dilewatkan

    Mungkin tak banyak orang yang rutin mengonsumsi biji selasih, sebab penggunaannya masih terbatas sebagai topping minuman atau campuran makanan penutup. Nyatanya, ada segudang kandungan manfaat yang ditawarkan biji selasih. Apa saja?

    Kandungan biji selasih

    manfaat dan kandungan biji selasih

    Biji selasih adalah bibit dari tanaman basil yang daunnya sering dijadikan sebagai bumbu masakan. Dikenal dengan nama latin Ocimum basilicum, kandungan gizi tanaman basil dan biji-bijiannya mengandung beragam senyawa aktif yang bermanfaat di bawah ini.

    • Protein: 4 g
    • Lemak: 0,5 g
    • Karbohidrat: 10,5 g
    • Serat: 5,3 g
    • Kalsium: 122 mg
    • Fosfor: 16 mg
    • Besi: 13,9 mg
    • Natrium: 3 mg
    • Kalium: 259 mg
    • Tembaga: 0,4 mg
    • Seng: 0,7 mg
    • Beta-karoten: 4,112 mcg
    • Tiamin (vitamin B1): 0,5 mg
    • Riboflavin (vitamin B2): 0,1 mg
    • Niasin: 0,2 mg
    • Vitamin C: 24 mg. 

    Manfaat biji selasih

    Usai mengenali betapa banyak kandungan vitamin dan mineral dalam biji selasih, sudah tentu ada banyak manfaat yang dihasilkan dari biji-bijian ini, bukan?

    Berikut ini sederet khasiat biji selasih yang tentu baik untuk kesehatan tubuh dan sayang dilewatkan. 

    1. Membantu mengobati jerawat

    infeksi pada jerawat

    Bagi Anda yang memiliki jerawat, biji selasih mungkin bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kulit ini. Pasalnya, biji selasih mengandung beragam jenis antioksidan, antara lain: 

    Senyawa antioksidan ini bisa membantu memelihara kesehatan kulit dengan cara menangkal radikal bebas yang merusak sel kulit. Bahkan, kandungan anti-mikroba pada biji selasih juga memiliki manfaat berupa membasmi jerawat. 

    Hal ini dibuktikan lewat penelitian dari The Journal of Cosmetic Medicine. Para peneliti mengungkapkan biji selasih yang diolah menjadi krim efektif mengobati jerawat secara alami

    Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk melihat, apakah efeknya sama ketika biji selasih dikonsumsi. 

    2. Menurunkan kolesterol

    Selain baik untuk kesehatan kulit, biji selasih juga berkhasiat dalam menurunkan kolesterol. Begini, hampir setiap tanaman mengandung pektin, termasuk selasih dan bijinya. 

    Pektin merupakan bentuk serat larut yang membuat tubuh merasa kenyang lebih lama. Sementara itu, jenis polisakarida kompleks ini memberikan tubuh lebih banyak waktu untuk menyerap zat gizi.

    Kandungan serat ini yang membuat biji selasih berguna untuk menjaga jumlah kolesterol normal. Sementara itu, antioksidan di dalamnya melindungi pembuluh darah dan mencegah pembentukan plak. 

    Itu sebabnya, konsumsi biji selasih dalam batas wajar bisa membantu Anda menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.

    10 Cara Ampuh Mencegah Penyakit Jantung dan Kekambuhannya

    3. Menjaga kesehatan tulang

    Khasiat lain yang bisa Anda peroleh dari biji selasih yaitu baik untuk kesehatan tulang. Hal ini dikarenakan kandungan mineral dalam biji selasih mampu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang, seperti:

    • zat besi
    • kalium, 
    • kalsium, 
    • tembaga, 
    • mangan, 
    • magnesium. 

    Seluruh mineral yang disebutkan memang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang. Sebagai contoh, tubuh membutuhkan kalsium yang ada dalam biji selasih untuk memelihara tulang dan mendukung struktur tulang serta gigi. 

    Jadi, pastikan Anda memenuhi kebutuhan harian kalsium dan mineral lainnya guna menghindari penyakit yang berkaitan dengan tulang, seperti osteoporosis

    4. Baik untuk sistem pencernaan

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, biji selasih kaya akan serat larut yang disebut pektin. Berkat pektin ini, biji selasih memberikan manfaat yang baik untuk sistem pencernaan

    Pektin adalah serat larut yang bersifat prebiotik. Artinya, jenis serat pangan ini sangat sehat untuk usus dan fungsi pencernaan. Selain itu, sifat anti-peradangan dari pektin juga membantu menghentikan peradangan. 

    Bahkan, serat yang bisa dijumpai dalam suplemen ini membantu mengatur kadar air dalam tubuh dan mengendalikan sekresi hormon. 

    Itu sebabnya, konsumsi makanan yang mengandung pektin memberikan rasa kenyang lebih lama. Anda pun bisa memanfaatkan biji selasih untuk menjaga berat badan tetap ideal dan terhindar dari kenaikan berat badan.

    5. Membantu mengontrol gula darah

    Sudah sejak lama tanaman herbal digunakan sebagai cara alami untuk mengontrol gula darah dan salah satunya adalah biji selasih. 

    Biji selasih terkenal akan kandungan seratnya yang tinggi, sehingga dipercaya mampu membantu mengendalikan dan mencegah diabetes. Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy

    Penelitian ini mencoba menggunakan tikus diabetes yang mengonsumsi ekstrak air dari biji selasih. Hasilnya, larutan biji selasih berpotensi menurunkan kadar gula darah pada hewan tersebut dan mendorong kembali pembentukan pulau pankreas. 

    Meski biji selasih mungkin memiliki manfaat bagi para penyandang diabetes, diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia. Hal ini bertujuan mempelajari dosis dan respon biji selasih terhadap glukosa manusia

    Cara mengolah biji selasih

    Guna memenuhi gizi seimbang dan kebutuhan kalori, Anda bisa menambahkan biji dalam berbagai makanan, seperti: 

    • smoothie,
    • milkshake dan minuman lainnya, 
    • puding, 
    • oatmeal, 
    • hidangan pasta, serta
    • roti serta muffin. 

    Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar manfaat dan kandungan biji selasih, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 25/03/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan