backup og meta

Mengupas 10 Manfaat Biji Selasih yang Sayang Dilewatkan

Mengupas 10 Manfaat Biji Selasih yang Sayang Dilewatkan

Mungkin tak banyak orang yang rutin mengonsumsi biji selasih sebab penggunaannya masih terbatas sebagai topping minuman atau campuran makanan penutup. Nyatanya, ada segudang kandungan manfaat yang ditawarkan biji selasih. Apa saja?

Kandungan biji selasih

Biji selasih atau dikenal juga dengan nama ilmiah Ocimum basilicum adalah bibit dari tanaman basil (basil seeds) yang memiliki bentuk lonjong dan berwarna hitam pekat. 

Biji selasih biasanya diolah dengan cara direndam terlebih dahulu dengan air agar sedikit mengembang dan teksturnya berubah menjadi lembut, mirip seperti agar-agar dan digunakan sebagai pelengkap minuman dan makanan.

Bibit dari tanaman basil ini juga memiliki beragam kandungan zat gizi yang baik untuk kesehatan. Berikut ini kandungan zat gizi di dalam 100 gram biji selasih. 

  • Protein: 14,8 gram (g).
  • Lemak: 13,8 g.
  • Karbohidrat: 63,8 g.
  • Serat: 22,6 g.
  • Kalsium: 122 miligram (mg).
  • Magnesium: 31,55 g.
  • Besi: 2,27 mg.
  • Zinc: 2 mg.

Manfaat biji selasih untuk kesehatan

Inilah sederet khasiat biji selasih yang tentu baik untuk kesehatan tubuh dan sayang dilewatkan. 

1. Menurunkan kolesterol

Biji selasih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Potensi ini dijelaskan dalam studi terbitan Pakistan Journal of Biotechnology.

Penelitian pada pasien dengan penyakit kardiovaskular yang mengonsumsi ekstrak suplemen biji selasih menunjukkan penurunan kolesterol dan trigliserida darah. Ini karena kandungan asam α-linolenat (ALA) dan asam linoleat (LA).

Dengan demikian, biji selasih bisa menjadi pilihan makanan yang baik dikonsumsi untuk membantu mengurangi kolesterol tinggi

2. Menjaga kesehatan tulang

manfaat teh oolong untuk memperkuat tulang

Manfaat lain yang bisa Anda peroleh dari biji selasih yaitu baik untuk menjaga kesehatan tulang.

Kandungan mineral dalam biji selasih mampu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Kalsium dibutuhkan untuk memelihara tulang dan mendukung struktur tulang serta gigi. 

Selain itu, bibit dari tanaman basil ini mengandung magnesium yang dapat membantu menguatkan tulang serta mencegah osteoporosis

3. Baik untuk sistem pencernaan

Biji selasih juga baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan karena kaya akan pektin

Pektin adalah jenis serat larut yang dapat membantu melembutkan feses serta mempercepat pergerakan makanan di saluran pencernaan. Alhasil, risiko sembelit dapat berkurang.

Selain itu, pektin dapat bertindak sebagai prebiotik untuk menyeimbangkan populasi mikroorganisme baik di dalam usus.

Keseimbangan mikrobioma usus berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. 

4. Membantu mengontrol gula darah

Biji selasih terkenal akan kandungan seratnya yang tinggi, sehingga punya manfaat mengendalikan dan mencegah diabetes.

Hal ini ditunjukkan dalam penelitian pada tikus yang dimuat dalam jurnal Biomedicine & Pharmacotherapy.

Hasil penelitian memperlihatkan ekstrak biji selasih berpotensi menurunkan kadar gula darah pada hewan tersebut dan mendorong kembali pembentukan pulau pankreas untuk produksi insulin. 

Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui dosis dan cara konsumsi yang tepat pada manusia. 

5. Membantu menurunkan berat badan

Tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, pektin dalam biji selasih dapat membantu menurunkan berat badan

Pektin dapat menunda pengosongan lambung dan meningkatkan hormon pemicu rasa kenyang, yaitu PYY dan GLP-1. Dengan begitu, Anda dapat merasa kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan. 

Selain itu, studi dalam International Journal of Scientific Research mengungkapkan biji selasih mengandung asam linoleat yang dapat membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak di tubuh. 

6. Memiliki sifat antibakteri

Biji selasih juga memiliki sifat antibakteri sehingga membantu melindungi tubuh dari infeksi bakteri

Studi pada jurnal Bulletin of Pharmaceutical Research mengungkapkan potensi biji selasih dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli.

Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia atau meningitis, sedangkan Escherichia coli adalah bakteri penyebab diare

Meskipun begitu, penelitian ini masih dalam tahap uji laboratorium dan belum diuji coba pada manusia.

7. Menjaga daya tahan tubuh

Manfaat biji selasih untuk kesehatan selanjutnya adalah membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Sistem imun tubuh adalah mekanisme penting yang melindungi tubuh dari virus, bakteri, atau zat berbahaya lainnya. 

Namun, radikal bebas dapat merusak sel-sel imun tubuh sehingga menurunkan kinerja sistem kekebalan.

Nah, biji selasih mengandung senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas.

8. Berpotensi mencegah anemia defisiensi zat besi

Kandungan zat besi pada biji selasih dapat berpotensi mencegah penyakit anemia defisiensi zat besi, yakni kondisi kurangnya zat besi di dalam tubuh. 

Zat besi merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah atau hemoglobin. 

Jika kadar zat besi berkurang, kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah juga ikut menurun. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala lemas tidak bertenaga, pusing, dan kulit pucat.

9. Berpotensi mengatasi kanker

Studi dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies meneliti efek minyak esensial biji selasih terhadap perkembangan sel kanker pada hewan. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak esensial biji selasih memiliki efek sitotoksik sehingga memiliki potensi manfaat dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. 

Meski demikian, penelitian ini belum diuji coba pada manusia, sehingga belum diketahui secara pasti manfaat biji selasih untuk terapi pengobatan kanker. 

10. Menjaga kesehatan kulit

Biji selasih juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit karena beragam jenis antioksidan, seperti polifenol, dan flavonoid.

Senyawa antioksidan ini bisa membantu memelihara kesehatan kulit dengan cara menangkal radikal bebas yang merusak sel kulit. 

Selain itu, studi dalam The Journal of Cosmetic Medicine mengungkapkan bahwa biji selasih dapat diolah menjadi krim sebagai obat alami jerawat. 

Biji selasih memiliki sifat antibakteri yang membantu membunuh bakteri penyebab jerawat, yakni Propionibacterium acne

Cara mengolah biji selasih

gambar biji selasih

Sebelum diolah, biji selasih biasanya akan direndam dalam air terlebih dahulu agar teksturnya berubah menjadi lebih lembut. 

Setelah direndam, biji selasih bisa dikonsumsi sebagai pelengkap untuk makanan atau minuman misalnya es buah, smoothie, oatmeal, hidangan pasta, dan lain sebagainya. 

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas mengenai efek samping yang mungkin timbul dari mengonsumsi biji selasih.

Namun, biji tanaman basil ini mengandung serat yang cukup tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, biji selasih bisa menimbulkan perut kembung. 

Kesimpulan


Ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari konsumsi biji selasih. Biji tanaman basil ini berkhasiat menjaga daya tahan tubuh, menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan tulang, mencegah anemia, mengurangi risiko kanker, hingga menyehatkan kulit.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Calderón Bravo, H., Vera Céspedes, N., Zura-Bravo, L., & Muñoz, L. A. (2021). Basil seeds as a novel food, source of nutrients and functional ingredients with beneficial properties: A review. Foods, 10(7), 1467.

Irfan, N., Bilal, A., Ullah, M. A., Tufail, T., Ullah, I., & Yousaf, A. A. (2022). Evaluating The Effect of Basil Seeds (Ocimum Basilicum) on Hyperlipidemia. Pakistan Journal of Biotechnology, 19(02), 136-147.

Adam, C. L., Gratz, S. W., Peinado, D. I., Thomson, L. M., Garden, K. E., Williams, P. A., … & Ross, A. W. (2016). Effects of dietary fibre (pectin) and/or increased protein (casein or pea) on satiety, body weight, adiposity and caecal fermentation in high fat diet-induced obese rats. PloS One, 11(5), e0155871.

Cherian, R. (2019). Health benefits of basil seeds. International Journal of Scientific Research.  511-515.

Lara-Espinoza C, Carvajal-Millán E, Balandrán-Quintana R, López-Franco Y, Rascón-Chu A. (2018). Pectin and Pectin-Based Composite Materials: Beyond Food Texture. Molecules. Apr 18;23(4):942. 

Gajendiran, A., Thangaraman, V., Thangamani, S., Ravi, D., & Abraham, J. (2016). Antimicrobial, antioxidant and anticancer screening of Ocimum basilicum seeds. Bulletin of Pharmaceutical Research, 6(3), 114-119.

Han, H. (2018). Development of an effective formulation for an acne treatment cream with Ocimum basilicumusing invasomes. Journal Of Cosmetic Medicine, 2(2), 69-75. 

Chaudhary S, Semwal A, Kumar H, Verma HC, Kumar A. (2016). In-vivo study for anti-hyperglycemic potential of aqueous extract of Basil seeds (Ocimum basilicum Linn) and its influence on biochemical parameters, serum electrolytes and haematological indices. Biomedicine & Pharmacotherapy. Dec;84:2008-2013.

Versi Terbaru

25/01/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Perbedaan Bihun dan Sohun yang Perlu Anda Ketahui

7 Manfaat Biji Nangka, Turunkan Kolesterol hingga Cegah Kanker


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 25/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan