backup og meta

Manfaat dan Bahaya Makan Ceker Ayam untuk Kesehatan

Manfaat dan Bahaya Makan Ceker Ayam untuk Kesehatan

Apakah Anda penyuka ceker ayam? Ceker memang lezat dinikmati dalam berbagai hidangan, dari ditambahkan ke dalam sup, diolah dengan bumbu asam manis, hingga dimasak jadi tumisan pedas.

Namun, banyak yang menganggap ceker kurang bergizi karena hanya berupa tulang dan kulit. Ketahui kandungan gizi dalam ceker ayam dan efek mengonsumsinya bagi kesehatan. 

Kandungan gizi ceker ayam

Ceker ayam memang tidak memiliki daging, hanya terdiri dari kulit, tendon, dan tulang yang kaya sumsum. 

Namun, kebanyakan orang hanya memakan kulit dan tendonnya saja, tulang ayam yang kaya akan gizi justru dibuang.

Sebenarnya, Anda bisa merebus ceker untuk memperoleh kaldunya. Dengan mengonsumsi kaldunya, Anda lebih mudah mendapatkan zat gizi dalam ceker. 

Di bawah ini adalah komposisi kandungan zat gizi dalam 100 gram ceker ayam rebus. 

  • Air: 65,8 gram (g).
  • Kalori: 215 kkal.
  • Protein: 19,4 g.
  • Lemak: 14,6 g.
  • Karbohidrat: 0,2 g.
  • Kalsium: 88 miligram (mg).
  • Besi: 0,91 mg.
  • Fosfor: 83 mg.
  • Kalium: 31 mg.
  • Natrium: 67 mg.
  • Seng: 0,69 mg.
  • Tembaga: 0,102 mg.
  • Magnesium: 5 mg.
  • Tiamin: 0,06 mg.
  • Riboflavin: 0,2 mg.
  • Niasin: 0,4 mg.
  • Vitamin B-6: 0,01 mg.
  • Kolin: 13,3 mg.
  • Vitamin E (alfa-tokoferol): 0,27 mg.

Ceker ayam juga mengandung sejumlah kecil senyawa berikut. 

  • Glukosamin: senyawa ini berpotensi mencegah penyakit radang sendi atau nyeri sendi.
  • Folat (vitamin B9): membantu sintesis DNA dan mencegah kelainan pada janin. 
  • Kolagen: sekitar 70% dari total protein ceker adalah kolagen. Protein ini memperkuat kulit, tendon, otot, tulang, serta ligamen.

Apakah makan ceker ayam sehat?

ceker ayam

Ceker bisa menjadi pilihan sumber protein asalkan Anda mengonsumsinya bersamaan dengan sumber karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral

Cara makan ceker ayam tersebut tentunya bertujuan memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.

Di samping itu, Anda bisa mendapatkan manfaat ceker ayam untuk kesehatan  berikut.

1. Menjaga kesehatan kulit

Ceker ayam merupakan sumber makanan kaya kolagen.

Asupan rutin kolagen berpotensi menjaga kesehatan kulit dengan meningkatkan kelembapan, elastisitas, dan kepadatan kulit Anda. 

Sebuah studi dari Journal of medicinal food (2015) mengamati 105 wanita yang mengalami selulit selama enam bulan.

Penelitian ini menemukan bahwa konsumsi kolagen secara teratur berpotensi mengurangi selulit dan kerutan kulit. 

Penelitian lain dalam Journal of drugs in dermatology (2019) menyebut bahwa asupan rutin kolagen berpotensi untuk menyembuhkan luka dan mencegah penuaan kulit.

2. Mengurangi sakit sendi

Selain menjaga kesehatan kulit, asupan rutin kolagen juga berpotensi untuk menjaga kesehatan tulang.

Kolagen dapat mempertahankan kepadatan tulang dan melumasi persendian tulang.

Penelitian menunjukkan bahwa kolagen dapat merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis

Jenis radang sendi ini merusak tulang rawan Anda, memungkinkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kesulitan bergerak.

Sebuah studi dalam Applied physiology, nutrition, and metabolism (2017) melakukan pengamatan selama tiga bulan pada 191 orang dengan osteoarthritis lutut.

Penelitian menyimpulkan bahwa dosis harian kolagen peptida berpotensi mengurangi penanda rasa sakit, kekakuan, dan disfungsi fisik.

3. Mencegah pengeroposan tulang

Sebuah studi dari jurnal Nutrients (2018) mengamati 102 wanita yang mengonsumsi peptida kolagen (turunan dari kolagen) selama setahun. 

Penelitian menemukan bahwa mengonsumsi 5 gram peptida kolagen per hari berpotensi meningkatkan kepadatan dan pembentukan mineral tulang, sekaligus mengurangi pengeroposan tulang.

Penelitian lain yang dilakukan pada 39 wanita juga menemukan hasil serupa. 

Penelitian menunjukkan peserta yang mengonsumsi suplemen kolagen berpotensi kehilangan kepadatan mineral tulang yang lebih sedikit lebih sedikit daripada peserta yang tidak mengonsumsi suplemen. 

Artinya, kolagen dipercaya dapat memberikan efek pencegahan pengeroposan tulang karena merupakan bahan pembentuk utama dari tulang.

Bahaya makan ceker ayam

Meskipun ceker ayam memiliki lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram, kandungan lemak jenuhnya mencapai 3,9 gram. 

Ini setara dengan 20% (6 gram) kebutuhan lemak jenuh per hari orang dewasa pada umumnya.

Sebagai perbandingan, kebutuhan lemak jenuh per hari pria dewasa adalah 30 gram dan wanita dewasa 20 gram.

Selain itu, 100 gram ceker mengandung kolesterol sebanyak 84 mg. Ini sebesar 28% dari kebutuhan kolesterol per hari orang dewasa pada umumnya.

Sebagai perbandingan, asupan maksimal kolesterol per hari pada orang dewasa sehat adalah 300 mg. 

Artinya, ceker ayam juga tinggi lemak jenuh dan kolesterol. Kandungan lemak jenuh tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Lama-kelamaan, kolesterol tinggi berisiko menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otot jantung.

Akibatnya, Anda mungkin bisa terkena penyakit jantung.

Kesimpulan

  • Ceker ayam kaya akan kolagen, yakni jenis protein yang baik untuk kesehatan.
  • Kandungan kolagen ini dapat membantu meredakan nyeri sendi, membantu kesehatan kulit, dan mencegah pengeroposan tulang.
  • Cara sehat mengonsumsi ceker adalah mengolahnya menjadi sup kaldu.
  • Batasi jumlah konsumsi ceker dan imbangi dengan sumber zat gizi lainnya, seperti protein, lemak, karbohidrat mineral, dan vitamin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bolke, L., Schlippe, G., Gerß, J., & Voss, W. (2019). A Collagen Supplement Improves Skin Hydration, Elasticity, Roughness, and Density: Results of a Randomized, Placebo-Controlled, Blind Study. Nutrients, 11(10), 2494. https://doi.org/10.3390/nu11102494

Cao, C., Xiao, Z., Wu, Y., & Ge, C. (2020). Diet and Skin Aging-From the Perspective of Food Nutrition. Nutrients, 12(3), 870. https://doi.org/10.3390/nu12030870

Choi, F. D., Sung, C. T., Juhasz, M. L., & Mesinkovsk, N. A. (2019). Oral Collagen Supplementation: A Systematic Review of Dermatological Applications. Journal of drugs in dermatology : JDD, 18(1), 9–16. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30681787/

Crider, K. S., Yang, T. P., Berry, R. J., & Bailey, L. B. (2012). Folate and DNA methylation: a review of molecular mechanisms and the evidence for folate’s role. Advances in nutrition (Bethesda, Md.), 3(1), 21–38. https://doi.org/10.3945/an.111.000992

Ebara S. (2017). Nutritional role of folate. Congenital anomalies, 57(5), 138–141. https://doi.org/10.1111/cga.12233

König, D., Oesser, S., Scharla, S., Zdzieblik, D., & Gollhofer, A. (2018). Specific Collagen Peptides Improve Bone Mineral Density and Bone Markers in Postmenopausal Women-A Randomized Controlled Study. Nutrients, 10(1), 97. https://doi.org/10.3390/nu10010097

Lupu, M. A., Gradisteanu Pircalabioru, G., Chifiriuc, M. C., Albulescu, R., & Tanase, C. (2020). Beneficial effects of food supplements based on hydrolyzed collagen for skin care (Review). Experimental and therapeutic medicine, 20(1), 12–17. https://doi.org/10.3892/etm.2019.8342

Proksch, E., Segger, D., Degwert, J., Schunck, M., Zague, V., & Oesser, S. (2014). Oral supplementation of specific collagen peptides has beneficial effects on human skin physiology: a double-blind, placebo-controlled study. Skin pharmacology and physiology, 27(1), 47–55. https://doi.org/10.1159/000351376

Ricard-Blum S. (2011). The collagen family. Cold Spring Harbor perspectives in biology, 3(1), a004978. https://doi.org/10.1101/cshperspect.a004978

Santana, J., Gardim, R. B., Almeida, P. F., Borini, G. B., Quispe, A., Llanos, S., Heredia, J. A., Zamuner, S., Gamarra, F., Farias, T., Ho, L. L., & Berssaneti, F. T. (2020). Valorization of Chicken Feet By-Product of the Poultry Industry: High Qualities of Gelatin and Biofilm from Extraction of Collagen. Polymers, 12(3), 529. https://doi.org/10.3390/polym12030529

Schunck, M., Zague, V., Oesser, S., & Proksch, E. (2015). Dietary Supplementation with Specific Collagen Peptides Has a Body Mass Index-Dependent Beneficial Effect on Cellulite Morphology. Journal of medicinal food, 18(12), 1340–1348. https://doi.org/10.1089/jmf.2015.0022

Zdzieblik, D., Oesser, S., Gollhofer, A., & König, D. (2017). Improvement of activity-related knee joint discomfort following supplementation of specific collagen peptides. Applied physiology, nutrition, and metabolism = Physiologie appliquee, nutrition et metabolisme, 42(6), 588–595. https://doi.org/10.1139/apnm-2016-0390

Chicken, feet, boiled. (2019). U.S. Department od Agriculture. Retrieved July 17, 2023 from, https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/171119/nutrients

Versi Terbaru

17/07/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Apakah Makan Kulit Ayam Berbahaya bagi Kesehatan?

Antara Dada dan Paha Ayam, Mana yang Lebih Banyak Gizinya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 17/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan