backup og meta

Dari 5 Jenis Teh yang Populer Ini, Mana yang Paling Sehat?

Dari 5 Jenis Teh yang Populer Ini, Mana yang Paling Sehat?

Teh berasal dari tanaman Camellia sinensis yang memiliki sejumlah kandungan zat antioksidan dan kafein yang baik. Teh sendiri memiliki beragam jenis dengan manfaatnya dan keunggulannya masing-masing untuk kesehatan. Apa saja jenis teh yang paling sering ditemui dan jenis teh mana yang paling sehat?

Beragam jenis teh dan manfaatnya

Teh memiliki beberapa jenis yang berasal dari tanaman yang sama. Namun, yang membedakan dari semua jenis teh ini adalah proses pembuatannya.

Teh hitam terbuat dari daun yang telah dioksidasi sempurna. Oksidasi adalah proses yang melibatkan interaksi oksigen dengan permukaan daun teh sehingga kemudian menghasilkan komponen aktif yang bermanfaat bagi tubuh.

Teh oolong teroksidasi sebagian, sedangkan teh hijau tidak teroksidasi. Sama dengan teh hijau, teh putih juga tidak teroksidasi, tapi teh putih dibuat dari daun muda atau kuncup. Semua jenis teh ini bermanfaat untuk kesehatan.

1. Teh hitam

Teh hitam memiliki kadar kafein yang paling tinggi di antara jenis teh lainnya. Kadar kafein ini membuat teh hitam dapat menjadi pengganti kopi untuk menstimulasi kerja tubuh dan otak. Teh hitam juga mengandung fluoride yang dapat membantu melindungi Anda dari karies gigi atau gigi berlubang.

Kandungan antioksidan dalam teh hitam efektif dalam mengurangi risiko serangan jantung, aterosklerosis, batu ginjal, kanker ovarium, dan penyakit Parkinson.

Selain itu, teh hitam juga dapat membantu mencegah terjadinya hipotensi ortostatik, yaitu kondisi di mana Anda merasa pusing dan berkunang-kunang akibat penurunan tekanan darah, terutama saat Anda tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tiduran.

Teh hitam juga bisa menurunkan kadar kolesterol serta membantu meningkatkan kadar energi Anda. Penelitian menunjukkan bahwa teh hitam dapat mencegah paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan asap rokok dan polusi udara. Hal ini juga dapat mengurangi risiko stroke.

2. Teh hijau

Teh hijau dibuat dari daun teh yang hanya melalui satu kali penyaringan. Teh hijau adalah jenis teh yang kaya akan antioksidan, yang berfungsi untuk mencegah infeksi pada kandung kemih dan membantu melawan jenis kanker tertentu seperti kanker payudara dan kanker paru.

Teh hijau dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Senyawa polifenol yang ditemukan dalam teh hijau juga dapat menghambat penyerapan kolesterol oleh usus halus dan secara bersamaan membantu tubuh membuang kelebihan kolesterol.

Karena sifatnya yang dapat menurunkan kolesterol, teh hijau juga dapat membantu mencegah terjadinya aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang diakibatkan oleh tingginya kadar lemak jahat dalam tubuh. Aterosklerosis ini dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Beberapa manfaat teh hijau lainnya yaitu mengobati perut begah, mengatur suhu tubuh, mengontrol kadar gula darah, membantu melancarkan pencernaan, hingga meningkatkan kemampuan kognitif otak.

3. Teh putih

Teh putih adalah jenis teh yang diolah dari daun teh muda, sehingga rasanya sedikit lebih manis. Teh putih memiliki manfaat untuk kesehatan mulut dan membantu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Teh putih mengandung kafein dan antioksidan yang disebut dengan katekin, yang dapat membantu menurunkan berat badan dan memecah lemak tubuh.

Jika dibandingkan dengan jenis teh lainnya, teh putih memiliki jumlah polifenol yang lebih tinggi, yang diketahui memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antivirus.

4. Teh oolong

Dalam sebuah penelitian pada hewan, sumber antioksidan yang diberikan dari teh oolong nyatanya memiliki kadar kolesterol jahat yang lebih rendah.

Sama seperti jenis teh lainnya, kandungan antioksidan pada teh oolong juga terkenal dapat mencegah berbagai penyakit, seperti mencegah kanker ovarium. Pada teh oolong terdapat antioksidan jenis flavonol.

Selain itu, teh oolong juga bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah dan dapat membantu menurunkan berat badan.

5. Kombucha

Teh kombucha adalah jenis teh hasil fermentasi gula, bakteri baik dan jamur (ragi) yang bisa menjadi sumber probiotik yang sangat baik.

Teh kombucha dapat membantu membangun kembali mikrobioma usus agar tetap seimbang dan memperbaiki kesehatan sistem pencernaan Anda.

Jenis teh apa yang paling sehat?

Semua jenis teh sehat dengan manfaatnya masing-masing. Sehat atau tidaknya jenis teh tersebut tergantung untuk tujuan apa Anda mengonsumsi teh. Anda bisa memilih jenis teh yang sesuai dengan yang Anda butuhkan berdasarkan manfaat yang diberikan oleh teh tersebut.

Misalnya jika Anda ingin menurunkan berat badan Anda bisa mengonsumsi teh putih atau teh oolong. Atau jika Anda ingin mencegah penyakit kanker, Anda bisa memilih teh hijau sebagai jenis teh yang Anda konsumsi sehari-hari. Pasalnya, kandungan antioksidan pada teh hijau cukup tinggi.

Akan tetapi, minum teh secukupnya dan sesuai dengan batasnya. Minum teh sebaiknya tidak lebih dari 5 cangkir sehari. Jika setiap hari Anda mengonsumsi terlalu banyak teh dan hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, Anda berisiko mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti susah tidur, anemia, osteoporosis, ketergantungan, dan kegelisahan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Which Teas Are Healthiest? http://www.health.com/nutrition/tea-health-benefits diakses 19 Maret 2018.

Types of Teas and Their Health Benefits https://www.webmd.com/diet/features/tea-types-and-their-health-benefits#1 diakses 19 Maret 2018.

7 Healthy Teas You Should Be Drinking (Instead Of Coffee Or Soda) https://inspiyr.com/health-benefits-of-different-types-of-tea/ diakses 19 Maret 2018.

Is Black Tea Good for You? https://www.livestrong.com/article/413036-is-black-tea-good-for-you/ diakses 19 Maret 2018.

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Andisa Shabrina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Mengenal Gula Alkohol, Apakah Lebih Sehat dari Gula Biasa?

10 Pilihan Makanan yang Mengandung Polifenol Tinggi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan