Berbagai teh herbal memiliki aroma sedap dan menghangatkan tubuh. Salah satu jenis teh yang digemari para penikmat teh saat bersantai sore adalah teh oolong. Tak hanya nikmat, teh ini juga menawarkan berbagai khasiat untuk kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Berbagai teh herbal memiliki aroma sedap dan menghangatkan tubuh. Salah satu jenis teh yang digemari para penikmat teh saat bersantai sore adalah teh oolong. Tak hanya nikmat, teh ini juga menawarkan berbagai khasiat untuk kesehatan.
Teh oolong adalah teh yang dibuat dari daun Camellia sinensis yang dijemur di bawah sinar matahari, lalu dibiarkan teroksidasi sebagian.
Hal tersebutlah yang membuat teh oolong berwarna hitam, tetapi sedikit samar.
Teh ini kaya akan fitonutrien atau senyawa khas tanaman. Berikut berbagai jenis zat gizi yang terkandung.
Berikut sejumlah manfaat yang bisa Anda dapatkan dari teh tradisional Cina ini.
Manfaat teh oolong dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan kognitif otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jangka panjang memiliki efek perlindungan terhadap risiko mengidap Alzheimer dan Parkinson.
Kafein bisa melindungi sistem saraf pusat dan meningkatkan senyawa penting di otak, seperti serotonin dan asetilkolin.
Kandungan EGCG pada teh pun bisa memengaruhi kadar protein yang menjadi penanda Alzheimer dan Parkinson di otak.
Teh oolong mengandung kafein yang bekerja merangsang kerja sistem saraf pusat otak. Jadi, Anda bisa lebih terjaga dan fokus.
Kafein juga meningkatkan kemampuan kecerdasan yang meliputi pengambilan keputusan dan kreativitas.
Studi terbitan IEEE Xplore (2020) menemukan bahwa jenis teh ini bisa meningkatkan kemampuan berpikir pada lansia saat sedang membaca buku. Manfaat ini berasal dari kandungan gizi theanine.
Rutin mengonsumsi teh oolong memberikan pasokan antioksidan yang baik untuk kesehatan jantung.
Sebuah studi terbitan Journal Of Epidemiology & Community Health (2009) mengamati 76 ribu orang yang mengonsumsi segelas teh atau lebih dalam sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung hingga 61 persen.
Khasiat ini berkaitan dengan kandungan katekin yang membantu mengendalikan tekanan darah dan mengurangi penyumbatan pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah dan hipertensi berisiko menimbulkan penyakit jantung, seperti serangan jantung dan penyakit jantung koroner.
Manfaat teh oolong bisa menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Sebagai asupan tinggi polifenol, teh ini merangsang sel pembentuk tulang dan menghambat pengeroposan tulang.
Selain itu, teh mengandung katekin yang berpotensi melawan bakteri Porphyromonas gingivalis atau bakteri penyebab infeksi tulang penyangga gigi.
Teh juga mengendalikan kadar keasaman di mulut sehingga gigi tidak mudah berlubang.
Teh oolong kaya akan berbagai senyawa antioksidan yang bisa melindungi kulit dari paparan radikal bebas, seperti paparan sinar matahari.
Studi pun menemukan bahwa mengonsumsi teh meningkatkan kadar kolagen dan elastin, yaitu protein yang membuat kulit kencang dan lentur.
Penelitian lama terbitan Archives of Dermatology (2001) mengamati bahwa konsumsi teh oolong satu liter per hari selama seminggu bisa mengurangi gejala dermatitis alergi. Khasiat ini berasal dari kandungan polifenolnya bersifat antialergi.
Seperti halnya teh hijau, teh oolong mengandung katekin. Kandungan ini berfungsi meningkatkan metabolisme sehingga bisa mengurangi lemak tubuh.
Kandungan kafeinnya juga meningkatkan suhu tubuh saat berolahraga. Alhasil, tubuh pun bisa membakar kalori lebih banyak.
Meski begitu, Anda tidak bisa mengonsumsi teh saja untuk menurunkan berat badan. Anda tetap perlu mengimbanginya dengan olahraga dan mengurangi asupan kalori.
Teh oolong kaya akan kandungan yang bersifat antioksidan. Hal ini dapat dapat membantu tubuh melawan radikal bebas penyebab kanker.
Teh ini juga mengandung EGCG yang menghambat pertumbuhan, perkembangan, dan pertambahan jumlah sel kanker payudara.
Peneliti pun mengamati bahwa kanker payudara di wilayah produsen teh oolong, Provinsi Fujian, lebih rendah daripada rata-rata total kasus kanker payudara di Cina.
Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa manfaat teh oolong berperan mencegah risiko kanker ovarium.
Kandungan ECGC pada teh berpotensi mengurangi keparahan gejala pada rematik dengan cara menghambat sel pemicu peradangan.
Cara kerja ini membantu menurunkan risiko kerusakan tulang rawan yang lebih parah akibat konsumsi obat penekan imun.
Obat penekan imun juga membuat tubuh rentan mengalami infeksi. Kandungan ECGC juga memperkuat sel imun yang bisa melawan infeksi.
Sebagaimana teh hijau, teh dari daun Camellia sinensis bisa melindungi tubuh dari diabetes dan komplikasinya.
Kandungan katekin mengurangi resistensi insulin, yakni kondisi saat tubuh tak bisa menggunakan hormon insulin untuk mengontrol gula darah.
Katekin juga meningkatkan fungsi hormon insulin supaya bisa mengendalikan gula darah dengan baik.
Kandungan EGCG pada teh oolong memberikan efek antibakteri, artinya bisa melawan bakteri penyebab infeksi.
Studi menemukan bahwa EGCG bisa melawan infeksi bakteri Salmonella, E. coli, Pseudomonas, dan Klebsiella spp.
Selain konsumsi teh ini, Anda bisa mendapatkan manfaat antibakteri yang lebih optimal dari makanan probiotik.
Ada beragam manfaat teh oolong untuk kesehatan. Namun, beberapa khasiat masih perlu diteliti lebih lanjut.
Untuk itu, Anda tidak bisa mengonsumsinya sebagai satu-satunya pengobatan. Konsumsilah teh dengan gula seminim mungkin agar lebih sehat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar