Madu merupakan bahan makanan alami dari nektar tumbuhan yang dihasilkan oleh lebah madu. Mengingat ada banyak sekali tumbuhan yang bisa menjadi sumber nektar, jenis madu yang akan Anda temui di pasaran juga sangat beragam.
Karena berbeda asal, keunikan dan manfaat madu juga berbeda-beda tergantung jenisnya. Apa saja perbedaan dalam ciri khas, manfaat, dan keunggulan produk-produk madu ini?
Jenis-jenis madu yang populer di Indonesia
Berikut macam-macam madu yang biasanya akan Anda temui di pasaran.
1. Madu Manuka
Madu Manuka merupakan jenis madu yang berasal dari Australia dan Selandia Baru. Warna madu ini gelap kecokelatan dan rasanya agak manis dan sedikit pahit.
Jenis madu ini dibuat oleh lebah yang menyerbuki tumbuhan Leptospermum scoparium.
Sejak dulu, madu Manuka telah menjadi obat herbal untuk mengatasi infeksi dan luka berkat sifat antibakterinya yang sangat kuat.
Pada sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Microbiology, jenis madu ini terbukti ampuh melawan puluhan jenis bakteri.
Berikut beberapa contoh bakteri yang lemah terhadap madu Manuka.
- Streptococcus aureus penyebab infeksi kulit, jerawat, dan bisul.
- Helicobacter pylori penyebab infeksi lambung dan tukak lambung.
- Enterococcus penyebab infeksi saluran kemih dan infeksi pada luka.
- Escherichia coli penyebab infeksi umum pada tubuh.
Anda bisa mengonsumsi langsung madu Manuka atau mengoleskan madu pada kulit bermasalah.
Produk ini aman bagi kebanyakan orang, tapi pasien diabetes sebaiknya berkonsultasi dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsinya.
2. Madu hutan
Madu hutan (madu mentah) merupakan jenis madu yang berasal dari habitat alami lebah di hutan, bukan peternakan.
Lebah penghasil madu ini biasanya berasal dari spesies Apis dorsata, yaitu lebah liar yang hidup dalam sarang-sarang alami di hutan.
Berbeda dengan madu Manuka, madu hutan asli berkualitas baik memiliki warna yang cerah dan tidak keruh.
Rasanya pun tidak semanis madu peternakan, tapi lebih kaya rasa dan cenderung asam tergantung tumbuhan yang menjadi asal nektar.
Manfaat madu hutan pun beragam, mulai dari menangkal infeksi bakteri dan jamur, membantu penyembuhan luka, hingga meredakan sakit tenggorokan.
Sebagai prebiotik, jenis madu ini juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dan menjaga kekebalan tubuh.
3. Madu akasia
Madu akasia, atau madu belalang, berasal dari nektar bunga Robinia pseudoacacia.
Warna madu akasia cerah atau hampir transparan, dengan rasa manis yang mengingatkan pada vanila.
Dibandingkan jenis madu lainnya, madu akasia cenderung lebih tahan lama.
Produk ini mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa, serta zat gizi mikro berupa vitamin C dan magnesium.
Ada pula kandungan antioksidan berupa flavonoid dan beta karoten, serta zat antibakteri yang dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Anda bisa memanfaatkan madu akasia sebagai pemanis alami atau mengonsumsinya secara langsung.
Jenis madu ini aman bagi sebagian besar orang, kecuali bayi di bawah satu tahun dan mereka yang alergi terhadap madu.