Di samping pengaruhnya terhadap kadar gula darah, banyak penelitian yang mencoba menggali potensi madu untuk pengobatan diabetes.
Beberapa penelitian, seperti dalam rilisan Oxidative Medicine and Cellular Longevity, menyatakan madu memiliki potensi mengendalikan gula darah karena bersifat hipoglikemik (menurunkan kadar glukosa).
Riset lain dari jurnal Pharmacognosy Research menunjukkan komponen antiperadangan pada madu dapat menghambat terjadinya komplikasi diabetes yang berhubungan dengan penyakit jantung dan saraf.
Namun, sebagian besar studi yang meneliti manfaat madu untuk diabetes masih dilakukan dalam skala penelitian yang kecil dan terbatas.
Peneliti pun menyimpulkan bahwa hasil riset harus diuji lebih lanjut secara jangka panjang dan dalam skala yang lebih besar. Ada pula beberapa studi yang justru menunjukan hasil bertentangan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hingga saat ini madu belum terbukti secara klinis dapat mengatasi ataupun membantu pengobatan diabetes.
Hanya saja, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sah-sah saja jika Anda tertarik untuk mengonsumsi madu meski memiliki diabetes.
Dengan catatan, asupan madu harian Anda tidak lebih dari jumlah gula tambahan yang diperbolehkan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar