backup og meta

Ketahui 6 Efek Samping Konsumsi Chia Seed Berlebihan

Ketahui 6 Efek Samping Konsumsi Chia Seed Berlebihan

Biji chia (chia seed) tergolong sebagai makanan superfood karena memiliki beragam zat gizi yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan hingga mengontrol gula darah. Meski bermanfaat, makan chia seed terlalu banyak ternyata bisa menimbulkan efek samping. Apa saja risikonya?

Apa efek samping dari chia seed?

Chia seed adalah biji-bijian kecil yang berasal dari tanaman Salvia hispanica, yakni salah satu jenis tanaman mint.

Ukurannya yang kecil biasa digunakan sebagai tambahan topping untuk es buah atau puding. Biji chia sering juga ditambahkan sebagai pelengkap pada makanan diet untuk menambah asupan serat.

Namun, Anda perlu membatasi konsumsi chia seed karena makan berlebihan berisiko menimbulkan dampak berikut. 

1. Gangguan pencernaan

Misoprostol adalah

Salah satu efek samping mengonsumsi chia seed berlebihan adalah gangguan pencernaan, seperti perut kembung dan sembelit. 

Hal ini karena biji chia mengandung serat yang tinggi. Konsumsi makanan tinggi serat berlebihan dapat meningkatkan kandungan gas di perut. 

Serat merupakan makanan bagi bakteri usus. Ketika makan banyak chia seed, bakteri akan memecah kandungan seratnya dan menghasilkan banyak gas.

Di saluran cerna, biji chia dapat mengembang saat bercampur dengan air dan membentuk gel. Hal ini bisa memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. 

2. Menghambat penyerapan mineral

Selain berisiko menyebabkan gangguan pencernaan, efek samping chia seed bisa menghambat penyerapan mineral.

Pasalnya, biji-bijian ini mengandung asam fitat yang dapat menghambat penyerapan kalsium, seng, dan zat besi apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Asam fitat diketahui dapat mengikat mineral-mineral tersebut di dalam saluran pencernaan, sehingga tubuh sulit menyerap dan mengedarkan mineral tersebut. 

Untuk mengurangi efek negatif kandungan asam fitat ini, rendam biji chia di dalam air atau susu sebelum mengonsumsinya. 

3. Berpotensi menyebabkan perdarahan

Chia seed merupakan sumber asam lemak omega-3 yang dapat mengurangi tekanan darah dan mengurangi pembekuan darah. 

Namun,  jika dikonsumsi secara berlebihan, biji chia dapat memicu pendarahan bagi sebagian orang, terutama orang yang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah seperti warfarin, heparin, atau aspirin.

Oleh sebab itu, Anda yang sedang dalam pengobatan darah tinggi atau memiliki gangguan perdarahan sebaiknya batasi konsumsi chia seed

4. Risiko tersedak

Efek samping chia seed lainnya adalah dapat meningkatkan risiko tersedak. Pasalnya, biji chia kering dapat menyerap cairan sekitar 10 – 12 kali lipat dari beratnya.

Saat dikunyah, chia seed akan bercampur dengan air dan dapat mengembang dan membentuk gel di tenggorokan.

Jika mulut tidak mengunyah chia seed dengan sempurna, termasuk misalnya karena kebanyakan, biji ini yang membentuk gel bisa menghalangi saluran pencernaan atas dan memicu tersedak.

Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya rendam chia seed di dalam air selama sekitar 5 – 10 menit sebelum dikonsumsi.

5. Memicu alergi

Chia seed juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. Mengutip American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, chia seed mengandung jenis protein yang dapat memicu reaksi alergi. 

Gejala alergi biji chia juga bervariasi, mulai dari gejala yang ringan hingga parah, seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, hingga syok anafilaksis.

Jika Anda mengalami alergi makanan seperti gatal-gatal, sakit perut, atau bengkak, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan darurat.

6.  Meningkatkan risiko kanker prostat

Efek samping yang satu ini bukanlah dampak langsung dari konsumsi chia seed.

Risiko ini berkaitan dengan kandungan asam alfa linolenat (ALA) yang tinggi pada biji chia. ALA adalah sejenis asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam makanan nabati. 

Konsumsi makanan tinggi ALA secara berlebihan berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker. Studi dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menunjukkan bahwa adanya korelasi antara asupan lemak jenis, ALA dan EPA risiko kanker prostat stadium lanjut. 

Meskipun begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas hubungan konsumsi lemak ALA dan risiko kanker prostat. 

Berapa batas aman konsumsi chia seed?

chia seed untuk diet

Pada dasarnya, chia seed mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan. Meskipun begitu, Anda perlu membatasi konsumsinya. 

Anda disarankan untuk mengonsumsi chia seed paling tidak 28 gram per hari atau setara dengan 2 sendok teh. 

Selain itu, apabila Anda sedang dalam pengobatan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi chia seeds.

Pasalnya, konsumsi chia seed berlebihan dapat menurunkan gula darah secara drastis (hipoglikemia), terutama jika Anda sedang minum obat penurun gula darah.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar efek samping chia seed, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ph.D, M. W., & Ph.D, I. C. (2024). Boost Your Digestion with Chia Seeds – All Info In Our Guide 2024. Retrieved 04 March 2024, from https://www.anxiety.org/nutrition/diet/chia-seeds-for-digestion-side-effects-benefits-tips 

Nichols, Dr. S. (2023). Dangers Of Chia Seeds 2024: What You Should Be Aware Of. Retrieved 04 March 2024, from https://www.ehproject.org/nutrition/healthy-eating/dangers-of-chia-seeds 

Pelser, C., Mondul, A. M., Hollenbeck, A. R., & Park, Y. (2014). Dietary fat, fatty acids, and risk of prostate cancer in the NIH-AARP diet and health study. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, 22(4), 697-707.

Regula, P., Hudes, G., De Vos, G., Jariwala, S., Bernstein, L., Rosenstreich, D., & Ramesh, M. (2023). Immediate Hypersensitivity Reactions to Chia Seed Ingestion, a Novel Food Allergy. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 151(2), AB173.

Nissar, J., Ahad, T., Naik, H. R., & Hussain, S. Z. (2017). A review phytic acid: As antinutrient or nutraceutical. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 6(6), 1554-1560.

Doctors, A. the. (2022). Increasing fiber in your diet may increase gas. Retrieved 04 Maret 2024, from https://www.uclahealth.org/news/increasing-fiber-in-your-diet-may-increase-gas 

5 Things To Know About Omega-3s for Heart Disease. (n.d.). Retrieved 04 Maret 2024, from https://www.nccih.nih.gov/health/tips/things-to-know-about-omegas-for-heart-disease 

Versi Terbaru

06/03/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengupas 10 Manfaat Biji Selasih yang Sayang Dilewatkan

6 Manfaat Chia Seed untuk Anak Plus Cara Mengolahnya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 06/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan