backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Cokelat Termasuk Makanan Sehat? Simak Faktanya!

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    Apakah Cokelat Termasuk Makanan Sehat? Simak Faktanya!

    Jika ditambahkan cokelat, berbagai macam makanan dan minuman akan berasa lebih lezat. Cokelat yang dimakan begitu saja pun cukup menggugah selera. Tapi, bukankah makan cokelat bisa bikin gemuk? Simak fakta cokelat berikut ini!

    Segala hal yang perlu Anda tahu tentang cokelat

    makan cokelat baik untuk penderita jantung

    Fakta 1: Asal muasal cokelat

    Cokelat berasal dari buah pohon kakao. Buahnya memiliki bentuk yang unik seperti bola. Di dalamnya terdapat biji cokelat. Nah, biji cokelat inilah yang nantinya akan dikeringkan, difermentasi, dibersihkan, dan diolah hingga menjadi cokelat yang Anda makan.

    Fakta 2: Cokelat dapat menangkal radikal bebas

    Cokelat hitam ternyata mengandung banyak sekali flavonoid. Kandungan flavonoid pada cokelat ini bertindak sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh.

    Dengan ditangkalnya radikal bebas tersebut, daya tahan tubuh dapat meningkat dan tubuh dapat terlindungi dari penyakit, terutama penyakit kanker. Antioksidan pada cokelat juga dapat membantu memperlambat terjadinya proses penuaan.

    Fakta 3: Cokelat baik untuk kesehatan

    Selain berfungsi sebagai antioksidan alami, ternyata fakta bahwa cokelat memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh pun benar adanya. Inilah yang membuat para ahli menganggap cokelat sehat dan baik untuk dikonsumsi.

    • Cokelat mengandung beragam jenis mineral yaitu magnesium, tembaga, kalium, dan kalsium. Zat gizi tersebut memiliki peran yang sangat baik bagi pembuluh darah. Cokelat hitam (dark chocolate) ternyata mengandung 36 mg magnesium per 100 kalori penyajian. Magnesium merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk sintesis protein, relaksasi otot, dan untuk menghasilkan energi. Magnesium juga memiliki kemampuan untuk melindungi jantung dari denyut jantung yang tidak beraturan.
    • Kandungan mineral tembaga pada cokelat juga sangat berguna untuk pemindahan zat besi pada tubuh, metabolisme glukosa, pertumbuhan anak-anak, dan perkembangan otak. Bila dibandingkan dengan susu cokelat, kandungan zat tembaga pada cokelat hitam ternyata lebih tinggi. Susu cokelat hanya mengandung zat tembaga sebesar 10 persen, sedangkan cokelat hitam mengandung sebanyak 31 persen.
    • Kalium pada cokelat ternyata juga dapat mengurangi risiko hipertensi (tekanan darah tinggi). Cokelat hitam mengandung sebanyak 114 mg kalium (atau sebanyak 2 persen dari Angka Kecukupan Gizi harian).
    • Cokelat hitam memiliki kandungan polifenol yang mampu menurunkan kadar tekanan darah. Kandungan antioksidan pada cokelat juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung.
    • Flavonoid pada cokelat hitam ternyata juga mampu mengatur penyerapan karbohidrat pada saluran pencernaan, melindungi dan menjaga fungsi sel beta pankreas (yang sering kali terganggu pada mereka yang mengalami diatebes melitus tipe 2) dan meningkatkan kemampuan sensitivitas insulin. Adanya kadar insulin yang stabil, akan membuat kada glukosa dalam tubuh Anda stabil.

    Selain manfaat-manfaat tersebut, ternyata cokelat hitam juga memiliki beberapa kemampuan unik lain di bawah ini.

    • Meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung. Hal ini akan meningkatkan kemampuan berpikir Anda.
    • Ternyata, konsumsi cokelat dapat menimbulkan perasaan bahagia.
    • Cokelat juga dapat membuat kita menjadi lebih segar dan terjaga, karena cokelat juga memiliki kandungan kafein (walaupun dalam jumlah yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan kopi).

    Fakta 4: Tidak semua jenis cokelat sehat dan bernutrisi

    Di pasaran, cokelat dibedakan menjadi tiga golongan. Cokelat hitam, cokelat putih, dan cokelat susu. Dari ketiga golongan tersebut, cokelat hitam mengandung lemak dalam jumlah yang paling sedikit (28%).

    Sementara itu, kandungan lemak pada cokelat putih ternyata paling tinggi, yaitu sebesar 30,9%. Untuk protein, cokelat putih memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 8%.

    Berdasarkan komposisinya, cokelat hitam juga tidak mengandung susu, atau hanya dalam jumlah yang sangat sedikit, berbeda dengan cokelat jenis lain yang umumnya sudah dicampurkan susu atau pemanis.

    Jadi, cokelat itu sehat atau tidak?

    Sebenarnya, cokelat memang memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan tubuh Anda. Namun, Anda juga perlu mencermati komposisinya, terutama bila Anda malah mengonsumsi permen cokelat yang sudah dicampurkan berbagai bahan ke dalamnya.

    Anda harus memerhatikan kandungan gula dan kalori pada cokelat tersebut. Adanya kandungan seperti ini malah akan berdampak buruk pada kadar gula darah Anda, khususnya bagi mereka yang mengalami penyakit diabetes.

    Sebagai fakta, cokelat itu sehat bila Anda memilih jenis yang tepat, misalnya cokelat hitam rendah lemak.

    Jangan lupa juga porsinya. Tidak perlu makan cokelat hingga berlebihan guna mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan. Makan secukupnya saja, tetapi secara rutin.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh dr. Ivena · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan