Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Biji kakao adalah tanaman penghasil cokelat. Dikenal sejak lama sebagai makanan, kini biji kakao juga digunakan oleh beberapa orang sebagai obat. Biji kakao diketahui dapat membantu mengatasi infeksi usus, diare, asma, bronkitis, dan sebagai ekspektoran untuk paru-paru yang tersumbat.
Sementara kulit bijinya diketahui membantu pengobatan penyakit hati, penyakit kandung kemih, penyakit ginjal, dan diabetes. Selain itu, krim kakao juga digunakan secara oles untuk mengobati kerutan dan mencegah stretch mark pada kehamilan.
Beberapa penelitian juga menyebutkan jika cokelat mampu menurunkan risiko tekanan darah tinggi, arteri yang tersumbat, gagal jantung kongestif, stroke, dementia, sampai hipotensi.
Tidak ada penelitian yang cukup mengenai bagaimana cara kerja suplemen herbal ini. Diskusikan dengan ahli herbal atau dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa manfaat biji kakao berada pada kandungan senyawa flavanol di dalamnya. Flavanol berfungsi mengaktifkan gen dalam tubuh untuk memproduksi nitrit oksida. Nitrit oksida bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah beserta oksigen ke organ-organ tubuh.
Selain nitrit oksida, kandungan antioksidan dalam cokelat juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit. Antioksidan membantu tubuh menangkal efek buruk dari radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh.
Informasi yang disediakan di bawah ini bukanlah pengganti rekomendasi medis. Selalu konsultasikan dengan herbalis atau dokter Anda sebelum mengonsumsi obat ini.
Tidak ada rekomendasi dosis tertentu. Dosis untuk tanaman herbal ini mungkin berbeda untuk setiap pasien. Dosis yang dipakai tergantung pada usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lain. Suplemen herbal tidak selalu aman. Silakan berdiskusi dengan herbalis atau dokter untuk dosis yang tepat bagi Anda.
Biji kakao dapat tersedia dalam bentuk dan dosis sebagai berikut:
Kakao umumnya dapat ditoleransi dengan baik ketika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, bagi beberapa orang, herbal satu ini dapat menyebabkan reaksi alergi seperti:
Selain itu, orang yang memiliki masalah pencernaan seperti refluks asam lambung (GERD) juga mungkin bisa memicu gejala penyakit tersebut. Pasalnya, cokelat termasuk di antara makanan yang diyakini dapat memicu kenaikan asam lambung dengan menyebabkan otot sfingter melemas dan asam lambung pun naik.
Meski begitu, tak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin saja ada efek samping lain yang tidak dicantumkan di sini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping tertentu, harap berkonsultasi dengan ahli herbal atau dokter Anda.
Regulasi yang mengatur penggunaan suplemen herbal tidak seketat peraturan obat-obatan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui keamanannya. Sebelum menggunakan, pastikan manfaat penggunaan suplemen herbal lebih besar dibandingkan risikonya. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gunakan kakao secukupnya saja pada anak-anak atau mereka yang hamil atau menyusui sampai penelitian lebih lanjut tersedia.
Herbal satu ini mungkin dapat berinteraksi dengan pengobatan lain atau dengan kondisi kesehatan yang Anda miliki. Konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter sebelum penggunaan.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar