Rasa gurih mi instan memang sangat menggiurkan dan meningkatkan nafsu makan. Namun, adakah dampaknya pada kesehatan jika makan mi setiap hari? Ketahui apa efek makan mi instan terlalu sering dan aturan konsumsi yang sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Rasa gurih mi instan memang sangat menggiurkan dan meningkatkan nafsu makan. Namun, adakah dampaknya pada kesehatan jika makan mi setiap hari? Ketahui apa efek makan mi instan terlalu sering dan aturan konsumsi yang sehat.
Mengonsumsi mi instan mungkin bisa jadi alternatif saat lapar karena mudah dimasak dan murah. Namun, mi instan sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari.
Pasalnya, mi instan merupakan jenis makanan ultraproses yang memiliki kandungan lemak jenuh, pengawet, dan natrium yang tinggi.
Menurut situs Laborers’ Health and Safety Fund of North America, konsumsi makanan ultra proses dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas hingga kanker.
Untuk itu, sebaiknya Anda menghindari konsumsi mi instan setiap hari.
Meski rasanya enak dan menggiurkan, Anda sebaiknya tidak makan mi setiap hari karena memiliki risiko berikut ini.
Mi instan sebenarnya mengandung karbohidrat tinggi, tapi kandungan serat, protein, vitamin, dan mineral di dalamnya tergolong sangat minim.
Makan mi instan setiap hari mungkin bisa membuat Anda kenyang.
Namun, secara tak langsung Anda jadi kekurangan nutrisi yang sangat penting untuk tubuh karena kandungan zat gizi makro dan mikro tidak seimbang.
Padahal, tubuh Anda memerlukan zat gizi makro lain, seperti protein dan lemak sehat sebagai sumber energi dan pembentukan massa otot.
Sementara zat gizi mikro diperlukan dalam jumlah sedikit untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, perkembangan otak, dan memastikan fungsi organ bekerja dengan baik.
Sebagai makanan tidak sehat, mi instan memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi karena kandungan karbohidrat dan natrium yang lebih dominan.
Menurut riset dalam American Journal Of Lifestyle Medicine (2018), sebanyak 71% masyarakat Amerika mengalami obesitas yang diakibatkan oleh konsumsi makanan olahan dan ultraproses.
Bahkan, riset tersebut juga menjelaskan bahwa konsmsi makanan olahan dan cepat saji lebih berisiko menyebabkan kematian daripada merokok.
Selain itu, mi instan tinggi akan kandungan lemak jenuh yang memberikan rasa enak dan bikin ketagihan.
Namun, kandungan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh Anda dalam jumlah banyak inilah berkontribusi besar pada kenaikan berat badan.
Efek makan mi instan setiap hari juga berkaitan erat dengan masalah tekanan darah yang diakibatkan oleh kandungan natrium tinggi di dalamnya.
Menurut jurnal Nutrients (2017), makanan ultra proses ini menyumbang sekitar 80% asupan garam harian.
Ini belum termasuk asupan garam dari makanan lain, sehingga dapat membuat Anda berisiko mengonsumsi garam melebihi batas yang dianjurkan, yaitu sekitar 1 sendok teh per hari.
Bayangkan saja bagaimana akibat Anda makan mi instan tersebut setiap hari.
Padahal, asupan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah yang mengarah pada penyakit kardiovaskular.
Anda mungkin sudah sering mendengar bahwa mi instan dicerna lebih lama daripada makanan. Mi instan bahkan membutuhkan waktu 1 – 2 hari agar bisa tercerna dengan sempurna.
Akibat dimakan setiap hari, mi instan akan menumpuk karena semakin sulit dicerna.
Anda akan memperberat kerja sistem pencernaan dan lebih berisiko menimbulkan penyakit yang lebih serius seperti sembelit hingga usus bocor.
Selain itu, proses mencerna mi instan yang cukup lama ini juga dapat mengganggu penyerapan zat gizi lainnya pada tubuh.
Alhasil, Anda tak hanya bisa mengalami masalah pencernaan, tapi juga bisa terkena masalah malnutrisi.
Mengonsumsi mi instan setiap hari juga dapat menyebabkan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik adalah beberapa kondisi gangguan kesehatan yang terjadi bersamaan dan dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Ada penelitian yang menyebutkan konsumsi mi instan setidaknya 2 kali seminggu dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik sebesar 68 persen.
Ini artinya, Anda akan jauh lebih berisiko mengalami gangguan metabolisme lebih besar bila mengonsumsi mi setiap hari.
Begitu banyak efek samping mengonsumsi makanan ultraproses ini, bukan berarti Anda tidak boleh makan sama sekali.
Namun, untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda pahami aturan makan mi instan yang sehat berikut ini.
Mengingat bahayanya, sebaiknya Anda menghindari makan mi instan setiap hari dan usahakan untuk mengutamakanan makanan bergizi seimbang.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar