backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kavitasi Lemak

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/12/2023

Kavitasi Lemak

Siapa yang tak ingin tubuhnya terbebas dari lemak berlebih? Nyatanya, ada banyak cara sehat yang dapat dilakukan untuk menghilangkan lemak, mulai dari diet sehat hingga prosedur kecantikan, seperti kavitasi lemak. 

Apa itu kavitasi lemak? 

Kavitasi lemak adalah prosedur kosmetik/kecantikan yang bertujuan memecah penumpukan lemak di tubuh. Prosedur ini juga dikenal dengan atau kavitasi ultrasonik (ultrasound cavitation).

Prosedur ini disebut-sebut sebagai alternatif sedot lemak yang cukup efektif, tetapi minim risiko. Selain itu, cara menghilangkan lemak ini memanfaatkan tekanan pada sel-sel lemak melalui getaran ultrasonik. 

Tekanan yang cukup tinggi membuat sel lemak tersebut terurai menjadi bentuk cair, sehingga tubuh dapat membuangnya sebagai limbah lewat urine.

Perawatan satu ini umumnya dipakai bersama dengan program penurunan berat badan lainnya. Penting untuk dicatat bahwa lemak bisa kembali menumpuk bila pola makan tidak dijaga. 

Siapa yang membutuhkan prosedur ini?

Berbeda dengan sedot lemak, kavitasi lemak tidak memerlukan sayatan. Artinya, proses pemulihannya lebih cepat, tetapi hasilnya mungkin akan kurang terlihat.

Bila Anda tertarik, ada beberapa syarat yang diperbolehkan menjalani prosedur ini, seperti: 

  • bertubuh sehat, 
  • tidak merokok, dan
  • sudah mencapai sekitar 7 kilogram (kg) menuju berat badan ideal. 

Alternatif sedot lemak ini nantinya menargetkan daerah lemak dan membantu membentuk tubuh.

Meski dapat menghilangkan lemak, metode ini bukan sebagai pengobatan untuk orang yang ingin menurunkan berat badan, seperti penyandang kondisi obesitas.

Bagaimana cara kerja kavitasi lemak? 

Kavitasi ultrasonik menggunakan frekuensi radio dan gelombang ultrasonik frekuensi rendah untuk mengurangi lemak tubuh. Gelombang ini kemudian menghasilkan gelembung di sekitar timbunan lemak di bawah kulit.

Bila sudah pecah, timbunan lemak pun ikut pecah dan masuk ke sistem limfatik. Penumpukan lemak ini nantinya diubah menjadi gliserol dan asam lemak bebas.

Gliserol akan digunakan kembali oleh tubuh, sedangkan asam lemak bebas menuju ke hati dan diekskresikan sebagai limbah. 

Target area kavitasi lemak

Dikutip dari penelitian dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgery, perawatan ini cenderung lebih efektif mengurangi lemak pada daerah fibrotik di tubuh, seperti punggung dan dada. Selain itu, daerah lain yang biasa diberikan ‘getaran’ ultrasound ini antara lain: 

  • perut,
  • pinggul,
  • wajah,
  • leher,
  • lengan bagian atas, dan
  • paha

Apa yang perlu dipersiapkan?

Jauh sebelum prosedur dijalankan, dokter akan memberikan sejumlah instruksi yang perlu Anda ikuti. Beberapa hal yang perlu diberitahukan kepada dokter sebelum prosedur dimulai, antara lain: 

  • kondisi medis, 
  • suplemen herbal yang dikonsumsi, 
  • obat-obatan yang diresepkan, dan 
  • menghindari konsumsi alkohol setidaknya 48 jam sebelum prosedur. 

Anda mungkin perlu menghindari konsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, setidaknya 2 minggu menjelang kavitasi lemak. Tak hanya itu, jangan lupa untuk minum air yang banyak, baik sebelum maupun sesudah prosedur.

Dengan langkah-langkah persiapan tersebut, tubuh dapat menghilangkan penumpukan lemak lebih cepat.

Prosedur kavitasi lemak

Mengingat hasil kavitasi lemak berbeda-beda, beberapa orang mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan lainnya. Meski begitu, perawatan ini normalnya perlu diselesaikan dalam 1 – 2 sesi yang dibagi dalam dua minggu. 

Setiap sesi biasanya membutuhkan waktu 45 – 75 menit dalam waktu sekitar 6 – 12 minggu agar hasilnya terlihat.

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan meminta Anda untuk mengganti pakaian dengan gaun kertas, tergantung pada area yang akan diberikan kavitasi. 

Lalu, dokter akan mensterilkan area tersebut dengan alkohol dan memanfaatkan ultrasound yang nantinya perlahan melewati area target tubuh. 

Selama prosedur berlangsung, Anda mungkin merasakan sensasi hangat dan mendengar suara dengungan dari mesin ultrasound.

Efek samping kavitasi lemak

Kavitasi lemak merupakan prosedur yang tergolong aman. Namun, tidak menutup kemungkinan perawatan kecantikan tubuh ini dapat memicu efek samping seperti: 

  • ruam kemerahan pada kulit
  • memar, 
  • sakit kepala, 
  • kulit tidak menyerap lemak secara merata, serta
  • benjolan pada kulit. 

Kabar baiknya, efek samping ini bisa diatasi dengan perawatan dari dokter. Bila Anda khawatir akan sebuah gejala, segera periksakan diri ke dokter. 

Perawatan setelah prosedur

Perut buncit

Prosedur kavitasi ultrasonik biasanya tidak membutuhkan rawat inap, alias Anda bisa langsung pulang begitu perawatan selesai. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan usai menjalani prosedur ini guna mendapatkan hasil yang maksimal, yaitu: 

Jika mempunyai pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan guna memahami solusi yang tepat.

Catatan akhir

Hasil dari kavitasi lemak memang tidak akan langsung terlihat. Anda mungkin merasakan beberapa bagian tubuh terasa bengkak. Hal ini dikarenakan tubuh membutuhkan waktu untuk memecah dan melarutkan sel-sel lemak yang telah dihancurkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 07/12/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan