Kelebihan berat badan memang dianggap ancaman serius bagi kesehatan. Maka itu, banyak orang menganggap badan kurus lebih sehat karena mungkin terhindar dari berbagai risiko penyakit. Namun, benarkah pernyataan tersebut?
Badan kurus bukan indikator tubuh sehat
Jika Anda memiliki badan yang kurus, jangan bersenang hati dulu. Hal ini dikarenakan kurus bukan jaminan akan sehatnya tubuh seseorang. Tubuh yang kurus ternyata masih bisa memicu berbagai risiko penyakit dan salah satunya yakni obesitas.
Kebanyakan penyandang obesitas memang memiliki tubuh yang gemuk dan berat badan berlebih. Namun, orang dengan tubuh yang kurus pun bisa mengalami hal yang sama dan kondisi ini disebut sebagai metabolically obese normal weight (MONW).
MONW atau juga dikenal dengan skinny fat merupakan kondisi ketika Anda memiliki berat badan yang normal. Hanya saja, kadar lemak tubuh Anda hampir sama dengan orang gemuk, terutama pada lemak pada perut.
Bahaya tubuh kurus dengan lemak berlebih
Kabar buruknya, orang yang memiliki skinny fat juga berisiko terhadap berbagai penyakit. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat tubuh yang kurus menciptakan ilusi bagi pemiliknya bahwa mereka baik-baik saja.
Alhasil, kebanyakan dari mereka cenderung tidak memperhatikan pilihan makanan yang dikonsumsi dan melakukan kebiasaan makan yang tidak sehat. Bahkan, tidak sedikit pula yang jarang berolahraga karena tubuh mereka terlihat sehat.
Akibatnya, tidak mengherankan ada berbagai risiko penyakit yang dapat muncul meskipun tubuh tidak tampak gemuk. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian dalam Progress in cardiovascular diseases.
Penelitian tersebut memperlihatkan ada berbagai penyakit yang dapat mengintai pemilik badan kurus, meliputi:
Tips memiliki badan kurus yang sehat
Tidak selamanya orang dengan badan kurus tidak menyadari kadar lemak tubuh mereka menumpuk. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menjalani hidup sehat meski bertubuh kurus, entah itu karena genetik atau penyakit.
Di bawah ini sejumlah tips memiliki badan kurus yang sehat dan terhindar dari berbagai risiko penyakit.
1. Rutin melakukan pemeriksaan
Tolak ukur tubuh yang sehat tidak hanya dilihat dari berat badan atau indeks massa tubuh (BMI). Anda juga perlu rutin melihat indikator lainnya, seperti kolesterol, kadar gula darah (glukosa), dan tekanan darah.
Rutin menjalani pemeriksaan juga bertujuan untuk melihat kadar lemak tubuh dan tingkat metabolisme Anda. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui, apakah badan kurus yang dimiliki termasuk sehat atau tidak.
2. Pola makan yang sehat
Selain rutin melakukan pemeriksaan, cara lain memiliki tubuh kurus yang sehat yakni menjalani pola makan yang sehat.
Sebagai contoh, konsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak bisa berdampak buruk bagi kesehatan meskipun Anda kurus. Pasalnya, makanan seperti ini justru membuat tubuh kehilangan gizi yang dibutuhkan untuk bekerja dengan baik.
Oleh sebab itu, pola makan yang sehat diperlukan guna menghindari risiko penyakit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih makanan dan minuman antara lain:
- kurangi konsumsi gula dan makanan manis yang mengandung pemanis buatan,
- hindari makanan olahan,
- pilih makanan berprotein, lemak baik, dan sayuran non-tepung,
- perbanyak makan sayur dan buah, serta
- batasi makanan cepat saji yang berlemak dan berkalori tinggi.
Bila Anda bingung harus memulai dari mana, silakan konsultasikan dengan ahli gizi atau ahli diet. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui berapa banyak kalori yang dibutuhkan, sehingga bisa merancang menu makanan sesuai dengan kondisi tubuh.
3. Rutin berolahraga
Meski memiliki badan yang kurus, bukan berarti Anda tidak harus berolahraga. Pasalnya, kadar lemak tubuh, terutama pada bagian perut, tetap harus dibakar.
Sayangnya, hanya mengandalkan fungsi tubuh untuk menghilangkan lemak tersebut tidak cukup. Itu sebabnya, Anda perlu aktif bergerak agar kadar lemak tetap seimbang.
Sejumlah tips yang bisa dicoba agar rutin berolahraga atau beraktivitas fisik, antara lain:
- lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari,
- mulai dengan olahraga intensitas rendah hingga sedang, serta
- pilih aktivitas fisik yang disenangi agar tidak merasa terbebani.
4. Tidur yang cukup
Mendapatkan tidur ternyata cukup penting, terlepas dari Anda memiliki badan kurus atau tidak. Pasalnya, kurang tidur dapat berdampak pada aktivitas harian Anda.
Selain itu, kualitas tidur yang baik membantu mengurangi penumpukan lemak di perut, seperti lemak viseral. Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup, setidaknya selama enam sampai delapan jam setiap malam.
Intinya, tidak selamanya memiliki badan kurus selalu diartikan sehat. Nyatanya, tubuh yang tampak kurus justru bisa menyimpan lemak yang tak terlihat, sehingga lebih berisiko mengembangkan penyakit.
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]