Rokok menimbulkan beragam efek pada tubuh, termasuk sistem pencernaan. Kebiasaan merokok dapat memicu kerusakan pada jaringan dan sel-sel yang sehat hingga meningkatkan risiko penyakit mematikan. Apa saja efek yang perlu diperhatikan?
Efek rokok pada sistem pencernaan
Satu batang rokok mengandung puluhan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Ketika Anda menghirup asap rokok, berbagai zat kimia ini dapat meningkatkan risiko gangguan pada sistem pencernaan di bawah ini.
1. Heartburn
Heartburn yaitu rasa nyeri, tidak nyaman, dan/atau panas pada ulu hati. Kondisi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan (refluks asam lambung/GERD). Asam mengikis dinding kerongkongan sehingga muncul rasa tak nyaman tersebut.
Kerongkongan dan lambung sebetulnya dibatasi oleh sfingter (otot-otot berbentuk cincin) yang mencegah naiknya asam lambung menuju kerongkongan. Namun, perokok biasanya memiliki sfingter yang lemah sehingga mereka rentan mengalami heartburn.
2. Tukak lambung
Salah satu efek terbesar rokok pada sistem pencernaan yaitu meningkatkan risiko tukak lambung. Kondisi ini ditandai dengan timbulnya luka pada dinding lambung dan bagian awal organ usus halus. Penderita biasanya mengalami nyeri perut parah.
Merokok lama-kelamaan dapat menurunkan aliran darah menuju dinding lambung dan usus halus. Kebiasaan ini juga meningkatkan risiko infeksi Helicobacter pylori. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan infeksi, peradangan, dan tukak lambung.
3. Gangguan pada hati
Organ hati bertugas untuk memisahkan zat-zat yang masih berguna oleh tubuh dari zat lain yang bersifat racun. Jika Anda merokok, kemampuan hati untuk menyaring racun akan menurun karena ada begitu banyak kandungan rokok yang berbahaya.
Zat kimia beracun tersebut kemudian menumpuk di dalam hati. Kondisi ini bahkan bisa bertambah parah bila Anda sering mengonsumsi alkohol. Lambat laun, gangguan fungsi hati bisa sebabkan penyakit lanjutan seperti sirosis hati atau kanker hati.