Gejala tersebut dirasakan setidaknya selama 2 minggu, dan tidak dapat dijelaskan dengan proses lain yang diketahui menyebabkan gejala depresi. Depresi dapat dinilai ringan, sedang, atau berat tergantung pada jumlah dan keparahan gejala.
Gejala depresi sering dijumpai pada orang yang sakit secara medis. Beberapa contoh penyakit fisik yang dapat menyebabkan depresi misalnya adalah stroke yang menimbulkan kerusakan otak struktural atau gangguan pada kelenjar tiroid.
Pengidap depresi sering mengalami kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari dan merasa seolah-olah hidup tidak layak untuk dijalani. Mereka juga merasakan kesedihan tidak berujung, lebih mudah marah dan frustasi terhadap hal-hal kecil.
Selain itu pengidap depresi umumnya alami susah tidur, tubuh kelelahan, dan terus merasa bersalah atas kegagalan di masa lalu.
Kemunculan gejala depresi ini perlu diperhatikan karena nantinya bisa membantu dokter dalam pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis. Pasien kemudian akan mengikuti evaluasi psikiatri dan mengisi kuesioner.
Kadang dokter ahli kejiwaan juga merekomendasikan pasien untuk menjalani tes darah. Tujuan tes darah ini untuk melihat tanda-tanda penyakit fisik seperti infeksi, gangguan hormon atau menguji fungsi tiroid, yang jika bermasalah kerap kali menimbulkan gejala yang mirip dengan depresi.
Spesialis kejiwaan kemudian akan menggunakan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association sebagai pedoman untuk menegakkan diagnosis penyakit.
Tes biomarker bisa membantu mendiagnosis depresi

Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar