Seseorang berisiko lebih tinggi untuk terkena depresi bila kerabat terdekatnya, seperti orangtua atau saudara kandungnya, juga memiliki riwayat gangguan mental serupa.
2. Perubahan kimia otak
Depresi juga bisa disebabkan oleh faktor biologis, seperti ketidakseimbangan hormon serotonin, norepinefrin, dan dopamin dalam otak yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.
3. Faktor lingkungan
Beragam faktor yang berasal dari lingkungan, seperti riwayat trauma atau stres berat pada masa kanak-kanak, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.
4. Riwayat gangguan mental
Depresi psikosis lebih mungkin terjadi pada orang yang mempunyai riwayat gangguan mental, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.
Kondisi ini dapat muncul sebagai gangguan tunggal maupun dipicu oleh gangguan kesehatan mental lainnya.
Diagnosis depresi psikotik

Depresi dengan gejala psikotik cukup sulit dikenali dan dibedakan dengan depresi pada umumnya. Psikosis sulit dikenali karena gejalanya tidak selalu disadari dan dilaporkan oleh pengidapnya.
Pengidap depresi dengan gejala psikotik juga jarang mencari bantuan sendiri. Mereka membutuhkan bantuan dari orang terdekat untuk bisa melakukan konsultasi dengan dokter.
Proses diagnosis dilakukan secara bertahap. Pada kunjungan yang pertama, dokter akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan dari pengidap depresi.
Untuk bisa didiagnosis dengan depresi, seseorang harus memiliki sedikitnya lima kriteria depresi yang telah bertahan selama dua minggu atau lebih.
Dokter juga perlu mengamati pasien lebih dalam lagi untuk dapat mendeteksi gejala psikosis, seperti delusi dan halusinasi.
Terkadang, pemeriksaan fisik dan laboratorium seperti tes darah dan urine akan dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan masalah medis lainnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar