3. Siapkan “kotak darurat”
Cara yang satu ini dapat membantu menghilangkan dorongan self-harm saat Anda sendirian dan situasinya tidak memungkinkan untuk Anda keluar rumah.
Siapkan sebuah kotak, lalu isi dengan barang-barang yang bisa Anda gunakan untuk mengalihkan perhatian saat dorongan untuk menyakiti diri sendiri muncul.
Isi kotak itu harus mencakup hal-hal yang membutuhkan konsentrasi, aman, dan bisa membuat Anda nyaman. Beberapa yang bisa dijadikan pilihan seperti:
- buku mewarnai,
- peralatan untuk membuat gelang,
- puzzle,
- balok-balok Lego atau rubik,
- buku teka-teki silang (TTS),
- stress ball,
- video game,
- cat kuku warna-warni, atau
- mainan favorit.
4. Menulis jurnal
Menulis jurnal dapat membantu Anda mencari penyebab munculnya keinginan melukai diri sendiri. Anda bisa menulis apa pun, misalnya apa yang terjadi hari itu dan bagaimana perasaan Anda.
Tulis juga berbagai alasan “Kenapa aku mencintai diriku sendiri” atau kebahagiaan yang selama ini pernah Anda alami untuk disimpan dan dibaca ulang saat merasa terpuruk.
Jika malu untuk mulai menumpahkan isi hati, Anda bisa mulai dengan mencorat-coret gambar acak pada secarik kertas, atau menulis lirik lagu maupun bait-bait puisi.
Hal terpenting adalah Anda bisa lebih memahami emosi yang dirasakan sehingga penyebab dorongan menyakiti diri sendiri dapat disadari.
5. Menangis

Tidak apa untuk menangis jika Anda sudah merasa sangat kewalahan dengan semua yang terjadi dalam hidup.
Menangis merupakan salah satu cara terbaik untuk menyalurkan stres sekaligus menghentikan dorongan self-harm.
Saat Anda menangis karena stres, sebenarnya tubuh juga sedang melepaskan hormon stres atau racun dari dalamnya melalui air mata yang menetes.
Itu sebabnya, kebanyakan orang akan merasa lega setelah menangis. Tidak hanya merasa lega, menangis juga bermanfaat untuk kesehatan mental karena membuat suasana hati menjadi lebih baik.
Penelitian dari University of South Florida menyebut, menangis bahkan bisa lebih menenangkan dan meningkatkan suasana hati Anda daripada obat antidepresan apa pun.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar