Perbedaan gangguan cemas dan depresi
Gangguan cemas cukup erat kaitannya dengan salah satu gangguan jiwa yang sudah lebih dikenal awam, yaitu depresi. Bila Anda tidak segera menangani ansietas, Anda berisiko tinggi jatuh ke dalam lubang depresi.
Berbeda dengan ansietas yang membuat Anda merasa khawatir dan takut, depresi lebih membuat Anda merasa putus asa dan hampa. Namun, keduanya menunjukkan gejala yang mirip. Contohnya susah tidur, susah berkonsentrasi, dan suasana hati yang kacau.
Pentingnya mengenali dan menerima ansietas
Selama ini Anda mungkin berpikir, “Tak mungkin saya kena salah satu jenis gangguan kejiwaan. Saya kan tidak gila!”. Pemikiran seperti ini tak akan membantu Anda sama sekali. Orang yang sedang sakit flu tentu harus tahu dulu gejala dan penyakitnya, baru bisa menentukan langkah pengobatan yang tepat. Sama halnya dengan masalah kejiwaan.
Memang tak mudah untuk menerima fakta bahwa Anda mungkin mengidap ansietas. Akan tetapi, hal tersebut bisa jadi batu pijakan untuk memulihkan diri. Ingat, ansietas bukan berarti mental Anda lemah atau Anda kurang beriman. Ansietas adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu.
Cara mengatasi ansietas
Bila kecemasan yang Anda alami sudah mengganggu aktivitas harian Anda, sebaiknya segera temui dokter. Anda mungkin akan diresepkan obat antidepresan atau obat tidur untuk membantu Anda lebih rileks. Bila perlu, Anda akan dirujuk ke terapis psikologi untuk menjalani sesi konseling.
Selain pergi ke dokter, Anda juga bisa memulihkan diri dengan berbagai cara mandiri. Misalnya menjaga pola hidup sehat dan mencoba teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga. Menulis buku harian atau jurnal juga bisa membantu Anda mengelola emosi dan ansietas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar