Faktanya, orang-orang yang memiliki kondisi ini berisiko lebih tinggi terhadap gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Sebuah penelitian kecil di tahun 2013 bahkan menunjukkan bahwa sebagian besar kasus gangguan mental erat kaitannya dengan tingkat neurotisisme yang lebih tinggi.
Tak hanya itu, dampaknya juga bisa berpengaruh pada kondisi fisik Anda. Hampir serupa dengan stres, emosi negatif yang berlebihan akan membuat tubuh Anda lebih rentan terhadap penyakit seperti masalah jantung, gangguan kekebalan tubuh, atau masalah pencernaan.
Bagaimana cara mengatasi kepribadian neurotik?
Neurotisisme pada situasi yang normal sangatlah dibutuhkan untuk menjaga kestabilan emosional seseorang. Bila sudah menjadi kecenderungan, maka ada beberapa cara untuk mengendalikannya.
Pertama, terapkan mindfulness dengan lebih menaruh perhatian pada hal-hal yang sedang berlangsung. Misalnya bila Anda sedang berkutat pada satu tugas, maka pusatkan konsentrasi Anda ke tugas tersebut.
Jangan terlalu khawatir akan hasil ke depannya. Bila emosi negatif kembali muncul, coba pikirkan kembali hal-hal apa yang menjadi pemicunya. Lalu, pikirkanlah strategi yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya.
Ketika emosi mulai menguasai, tariklah napas dalam-dalam untuk sejenak. Meski sepele, menarik napas bisa membantu Anda menenangkan diri.
Cara lain yang tak kalah penting adalah melatih penerimaan diri. Ingat bahwa terkadang ada beberapa situasi yang tidak dapat terkendali. Jika pada akhirnya Anda menemui kegagalan, Anda tidak akan terus-terusan menyalahkan diri sendiri akan sesuatu yang telah terjadi.
Jika Anda masih kesulitan untuk mengendalikan neurotisisme walau telah melakukan cara-cara di atas, Anda bisa mencari pertolongan kepada psikolog atau psikiater.
Psikolog nantinya dapat memberikan terapi untuk membantu mengelola kondisi Anda, salah satunya melalui cognitive behavioral therapy (CBT). Terapi ini bermanfaat untuk melatih Anda pola pikir serta menyusun strategi guna menghadapi masalah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar