
Cherophobia adalah kondisi yang belum sepenuhnya dipahami. Ciri-cirinya juga amat beragam, sebab setiap orang yang mengalaminya tentu memiliki pengalaman yang berbeda.
Meski begitu, Anda dapat mengenali ciri-ciri umum cherophobia melalui perilaku berikut:
- Merasa cemas saat akan mengikuti kegiatan sosial seperti pesta, perkumpulan sosial, konser, dan acara sejenisnya.
- Merasa tiap kali Anda merasa bahagia, pasti akan ada hal buruk yang mengikuti.
- Menolak mengikuti berbagai acara yang bagi orang lain terasa menyenangkan.
- Menolak mengikuti acara yang memberi pengaruh positif bagi kehidupan karena takut sesuatu yang buruk akan terjadi.
- Berpikir bahwa mengungkapkan kebahagiaan di hadapan teman atau keluarga tidaklah baik.
- Berpikir bahwa merasa bahagia justru membuat Anda menjadi orang yang jahat atau buruk.
- Berpikir bahwa mengejar kebahagiaan hanya membuang waktu dan tenaga.
Apakah cherophobia bisa diatasi?

Tidak semua orang yang menunjukkan ciri-ciri cherophobia adalah penderita gangguan kecemasan. Anda pun boleh saja menghindari kegiatan sosial sesekali jika hal tersebut memberikan ketenangan dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
Dilansir dari laman Psychology Today, cherophobia juga tidak tergolong dalam gangguan kejiwaan yang pasti seperti halnya depresi. Jadi, penanganan terhadap cherophobia perlu disesuaikan dengan keadaan setiap orang yang mengalaminya.
Secara umum, berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan bila Anda mengalami rasa takut berlebihan terhadap rasa bahagia:
- Relaksasi melalui teknik pernapasan, menulis jurnal, meditasi, dan berolahraga.
- Mencoba mengikuti kegiatan sosial yang selama ini dihindari. Dengan begitu, Anda akan meyakinkan diri bahwa rasa bahagia tidak akan memicu hal buruk.
- Terapi kognitif perilaku bersama psikolog.
- Hipnoterapi.
Cherophobia adalah mekanisme yang muncul dalam otak Anda untuk melindungi diri. Sadar maupun tidak, Anda mungkin sedang membentengi diri dari trauma, ketakutan, tragedi, atau konflik masa lalu.
Apabila kondisi ini sudah mulai mengganggu kehidupan sosial, percintaan, ataupun pekerjaan, cobalah berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog akan membantu Anda menggali penyebabnya serta langkah terbaik untuk mengatasinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar