backup og meta

Kenali Jenis-Jenis Jeroan Sapi Beserta Kandungan Gizinya

Kenali Jenis-Jenis Jeroan Sapi Beserta Kandungan Gizinya

Tidak hanya potongan daging sapi saja yang biasa dikonsumsi, bagian dalam organ sapi, yakni jeroan, juga disukai oleh sebagian orang. Namun, tahukah Anda apa saja jenis jeroan pada sapi dan kandungan gizinya?

Jenis-jenis jeroan sapi

Bagi pecinta jeroan, pasti sudah tidak asing dengan jenis-jenis jeroan yang terdapat pada sapi, mulai dari babat, hati, jantung, hingga ginjal. 

Masing-masing jeroan juga memiliki kandungan gizi, manfaat, serta risiko tersendiri bagi kesehatan. 

Untuk lebih jelasnya, simak beberapa jenis jeroan sapi beserta kandungan gizinya berikut ini. 

1. Hati sapi

kandungan hati sapi

Hati sapi mengandung zat besi dan vitamin B12 yang dapat membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah risiko anemia. 

Mengutip Cleveland Clinic, konsumsi hati sapi juga bagus untuk meningkatkan kesehatan mata serta membangun massa otot berkat kandungan vitamin A dan protein di dalamnya.

Selain itu, hati sapi mengandung choline, yakni nutrisi yang dibutuhkan oleh otak dan sistem saraf untuk mengatur memori, suasana hati, mengontrol otot dan fungsi lainnya.

Namun, hati sapi memiliki jumlah kolesterol yang tinggi. Makan jeroan ini terlalu banyak dapat meningkatkan kolesterol LDL yang berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung atau stroke.

2. Babat sapi

Salah satu jenis jeroan sapi yang cukup populer dikonsumsi adalah babat sapi. Babat merupakan bagian dinding lambung dari sapi. 

Jeroan ini biasanya diolah cara direbus untuk dibuat menjadi soto, tongseng, gulai, sop, atau olahan daging sapi lainnya.

Disamping rasanya yang enak, bagian dalam tubuh sapi ini juga mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti protein, lemak, magnesium, serta kalsium.

Kandungan kalsium yang terdapat di dalam organ sapi ini dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.

3.  Jantung sapi

Jeroan jantung sapi

Selain babat, jantung sapi termasuk jenis organ dalam tubuh sapi yang biasa dikonsumsi. Jantung sapi biasanya diolah dengan cara ditumis, direbus, atau dibuat menjadi sayur gulai. 

Sebanyak 100 gram jantung sapi mengandung 17,7 protein yang bermanfaat untuk membantu pembentukan massa otot

Selain itu, jantung sapi mengandung zink, yaitu mineral yang bermanfaat menjaga daya tahan tubuh.  

Tubuh memerlukan zink untuk membentuk dan mengaktifkan sel darah putih yang berperan melawan patogen penyebab penyakit.  

4. Ginjal sapi

Jenis jeroan sapi yang biasa dikonsumsi selanjutnya adalah ginjal sapi. Organ sapi satu ini juga mengandung berbagai zat gizi yang baik untuk kesehatan, seperti protein, zat besi, vitamin B12, serta kalium.

Meksi bermanfaat, Anda tetap perlu membatasi konsumsi ginjal sapi. Pasalnya, organ sapi ini mengandung vitamin A yang tinggi.

Konsumsi makanan mengandung vitamin A secara berlebihan dapat menyebabkan pusing, penglihatan kabur, atau mual ketika dikonsumsi berlebihan.

Makan jeroan sapi untuk ibu hamil juga tidak disarankan karena kandungan vitamin A yang tinggi dalam hati sapi dapat meningkatkan risiko keguguran hingga mengganggu tumbuh kembang bayi.

5. Paru sapi

Paru sapi juga termasuk jenis jeroan sapi yang cukup banyak dikonsumsi. Bagian organ sapi ini bisa diolah dengan cara direbus, ditumis, atau digoreng. 

Sama seperti jenis jeroan sapi lainnya, paru sapi mengandung zat besi serta vitamin B12 untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah risiko penyakit anemia.

Paru sapi juga mengandung vitamin A dan vitamin C yang dapat bertindak sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas. 

6. Otak sapi

Meski cukup jarang dikonsumsi, ada banyak khasiat otak sapi untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat otak sapi untuk kesehatan didapat dari kandungan proteinnya yang tinggi.

Otak sapi merupakan salah satu makanan sumber protein yang baik untuk pembentukan otot, pertumbuhan sel, serta memperbaiki jaringan tubuh. 

Tak hanya itu, kandungan otak sapi lainnya seperti asam lemak omega-3 juga dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer hingga demensia. 

Meskipun begitu, tak jauh berbeda dari jenis jeroan sapi lainnya, otak sapi mengandung kolesterol yang tinggi, sehingga Anda perlu membatasi konsumsinya.

7. Limpa sapi

Jenis jeroan sapi lainnya  adalah limpa sapi. Limpa merupakan organ yang terletak di dalam rongga perut, di sisi kiri atas dekat dengan lambung. 

Dari tampilan fisiknya, limpa sapi berbentuk memanjang dan agak pipih dengan tekstur lembut mirip seperti hati sapi. 

Tidak jauh berbeda dengan jenis jeroan sapi lainnya, limpa termasuk makanan yang mengandung protein tinggi. 

Selain itu, organ sapi ini mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, zink, serta kalium yang dapat membantu memperkuat tulang serta meningkatkan fungsi sistem saraf.

8. Lidah sapi

Jeroan lidah sapi

Tidak banyak orang yang tahu, lidah sapi ternyata dapat dikonsumsi. Di Indonesia, lidah sapi biasanya dimasak menjadi berbagai olahan masakan seperti semur lidah sapi, sate, hingga oseng lidah sapi.

Mengutip U.S. Department of Agriculture, 100 gram lidah sapi mengandung 15 gram protein, 16 gram lemak, dan 3,68 gram karbohidrat. 

Selain itu, lidah sapi mengandung kalsium dan fosfor yang bermanfaat meningkatkan kepadatan mineral tulang.

Itulah beberapa jenis jeroan sapi yang biasa dikonsumsi. Meski mengandung banyak zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan, hampir semua jeroan sapi mengandung kolesterol yang tinggi. 

Sebaiknya konsumsi jeroan dalam batas yang wajar setidaknya 1 – 2 kali saja dalam seminggu.

Kesimpulan

  • Ada berbagai macam jeroan sapi yang dapat dikonsumsi antara lain babat, jantung, hati, ginjal, paru, limpa, lidah, dan otak sapi.
  • Jeroan sapi termasuk makanan sumber protein yang tinggi serta kaya akan zat gizi lainnya seperti zat besi, vitamin B12, dan kalsium.
  • Namun, bagian organ sapi ini umumnya mengandung kolesterol tinggi. Pastikan Anda mengonsumsinya dalam batas wajar.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

FoodData Central Search Results. (n.d.). Retrieved 20 August 2024, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-search?query=Beef,%20variety%20meats%20and%20by-products,&type=SR%20Legacy 

Yes, Beef Liver Is a Superfood! (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 20 August 2024, from https://health.clevelandclinic.org/beef-liver-benefits 

Office of Dietary Supplements – Choline. (2022.). Retrieved 20 August 2024, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Choline-Consumer/ 

Office of Dietary Supplements – Vitamin A and Carotenoids. (2022.). Retrieved 20 August 2024, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminA-Consumer/ 

What is tripe (2023). Retrieved 20 August 2024, from https://ask.usda.gov/s/article/What-is-tripe 

Cleveland Clinic. (2024). The Pros and Cons of Eating Organ Meat. Retrieved 20 August 2024, from https://health.clevelandclinic.org/organ-meat-benefits 

Omega-3 Fatty Acids & the Important Role They Play. (2022). Retrieved 20 August 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17290-omega-3-fatty-acids 

Versi Terbaru

27/08/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Benarkah Makan Seafood Bikin Kolesterol Jadi Tinggi?

Manfaat dan Bahaya Makan Jeroan Ayam bagi Kesehatan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 27/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan