backup og meta

7 Cara Merawat Rambut Lansia agar Tetap Sehat

Perawatan rambut tak cuma penting untuk orang-orang muda, tetapi juga para lansia. Semakin usia bertambah, rambut uban akan tumbuh semakin banyak. Di sisi lain, pria lanjut usia juga rentan mengalami kebotakan yang biasanya dialami saat menginjak usia 50 tahun. Oleh karena itu, merawat rambut lansia penting dilakukan demi menjaga kesehatan dan kilau indahnya.

Lalu, apa saja perawatan yang perlu dilakukan? Simak tips merawat rambut lansia berikut ini.

Cara merawat rambut lansia

Berikut beberapa cara merawat rambut orang lanjut usia (lansia) yang dapat Anda lakukan sendiri ataupun dengan bantuan orang lain.

1. Kenali jenis rambut

manfaat popok dewasa untuk lansia

Memilih sampo untuk mencuci rambut tidak boleh sembarangan dalam merawat rambut lansia.

Ketahui jenis rambut terlebih dulu, apakah berminyak, kering, atau rapuh dan mudah rontok. 

Tekstur rambut, seperti halus, sedang, atau tebal, juga penting untuk dipertimbangkan.

Pasalnya, rambut tipis tidak disarankan untuk dipakaikan kondisioner karena dapat membuat rambut makin terlihat lepek dan tidak bervolume.

Dengan demikian, Anda jadi bisa menyesuaikan tipe sampo sesuai kebutuhan rambut.

2. Pilih sampo yang sesuai

Pada umumnya, sampo untuk rambut kering haruslah mengandung bahan aktif yang bersifat melembapkan dan memicu produksi minyak alami di kulit kepala.

Misalnya, minyak kelapa, minyak biji anggur, minyak argan, atau minyak alpukat.

Sementara itu, rambut berminyak rentan berketombe. Oleh karena itu, hindarilah sampo yang terlalu banyak kandungan pelembapnya.

Carilah sampo yang mengandung selenium sulfida atau zinc pyrithione untuk mengendalikan aktivitas kelenjar minyak di kulit kepala.

Untuk rambut yang sudah mulai menipis, pilih sampo dengan label ‘volumizing’ dan yang mengandung pantenol untuk memberikan sedikit volume pada rambut.

Jika Anda bingung apa tipe rambut Anda, pilihan amannya adalah menggunakan sampo bayi.

3. Jangan terlalu sering keramas

Dalam perawatan rambut lansia, seberapa sering lansia harus keramas bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis rambut, kondisi kulit kepala, dan tingkat aktivitas.

Namun, secara umum, lansia disarankan untuk mengurangi jadwal keramas dibandingkan saat masih muda.

Melansir dari StatPearls, rambut tidak perlu dicuci setiap hari, cukup disisir agar tidak kusut.

Hal ini karena seiring bertambahnya usia, produksi minyak alami oleh kelenjar sebaceous menurun, yang dapat menyebabkan rambut dan kulit kepala menjadi lebih kering.

Mencuci rambut terlalu sering dapat menghilangkan minyak alami ini, sehingga disarankan untuk keramas dua kali seminggu dengan sampo yang lembut dan sesuai dengan jenis rambut.

4. Pilihlah makanan yang bagus untuk rambut

makanan lansia

Selain produk perawatan rambut dari luar, asupan makanan juga penting. Mengonsumsi makanan untuk rambut yang tepat dapat menjaga kesehatan dan keindahan rambut.

Diet seimbang yang kaya protein, vitamin, dan mineral diketahui dapat mendukung kesehatan rambut.

Sumber makanan tinggi protein di antaranya telur, susu, kacang, ikan, unggas, dan daging.

Zat besi juga tidak kalah penting dan bisa diperoleh dari kacang-kacangan, kerang, tiram, biji labu, dan bayam.

Selain itu, sertai konsumsi sumber asam lemak omega-3 ,seperti salmon, sarden, keju, dan yoghurt.

5. Konsumsi suplemen dan minyak esensial

Selain dari makanan, Anda bisa mengonsumsi suplemen untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sekaligus merawat rambut lansia. 

Vitamin B, biotin, dan asam lemak omega-3 dapat mendukung kesehatan rambut.

Konsumsi biotin sendiri diketahui bisa mengurangi atau mencegah kerontokan rambut.

Minyak esensial seperti lavender, peppermint, rosemary, dan thyme juga dapat membantu pertumbuhan rambut.

Namun, sebaiknya konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi suplemen multivitamin untuk lansia.

6. Perhatikan suhu air

Saat merawat rambut lansia, penting memperhatikan suhu air saat keramas. Pastikan suhu air yang dipakai mandi cukup hangat.

Memperhatikan suhu air mandi terutama amat penting dalam perawatan lansia.

Pasalnya air yang terlalu panas bisa membuat kulit dan rambut cepat kering, karena mengikis lapisan sebum di kulit kepala. Akibatnya, rambut rentan bercabang dan patah.

Sementara itu, mandi dengan air dingin berisiko menyebabkan tubuh lansia dingin serta mengalami hipotermia dan denyut nadinya melemah.

Maka dari itu, usahakan untuk menyediakan air hangat atau suam-suam kuku untuk lansia mandi.

7. Pahami penyebab kerontokan rambut

Kerontokan rambut dapat disebabkan oleh perubahan hormon, stres, perawatan rambut tertentu, kondisi medis, penuaan, atau obat-obatan tertentu.

Jika mengalami kerontokan rambut yang tiba-tiba atau berlebihan, konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganannya, sekaligus merawat rambut yang tepat sesuai kondisi lansia.

Agar lebih aman, hindari bahan kimia keras dan alat penata rambut yang panas.

Saat mengeringkan rambut, sebaiknya biarkan kering secara alami atau gunakan handuk untuk menyerap kelembapan.

Kesimpulan

  • Merawat rambut lansia memerlukan perhatian khusus karena rambut cenderung lebih rapuh, kering, dan mudah rontok seiring bertambahnya usia.
  • Perawatan yang tepat meliputi pemilihan sampo dengan kandungan ringan, menghindari keramas terlalu sering, serta menggunakan air hangat saat mencuci rambut.
  • Selain itu, penggunaan alat pemanas rambut sebaiknya dikurangi dan asupan nutrisi yang kaya vitamin serta mineral harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan rambut.
  • Dengan perawatan yang tepat, kesehatan rambut lansia dapat terjaga dengan baik.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Draelos Z. D. (2010). Essentials of Hair Care often Neglected: Hair Cleansing. International journal of trichology2(1), 24–29. https://doi.org/10.4103/0974-7753.66909

Trüeb R. M. (2006). Pharmacologic interventions in aging hair. Clinical interventions in aging1(2), 121–129. https://doi.org/10.2147/ciia.2006.1.2.121

Goldenhart, A. L. (2022). Assisting Patients With Personal Hygiene. Retrieved 14 March 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563155/

How to treat hair loss. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment

Hairstyles that pull can lead to hair loss. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/causes/hairstyles

Almohanna, H. M., Ahmed, A. A., Tsatalis, J. P., & Tosti, A. (2019). The Role of Vitamins and Minerals in Hair Loss: A Review. Dermatology and therapy9(1), 51–70. https://doi.org/10.1007/s13555-018-0278-6

10 hair care habits that can damage your hair. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://www.aad.org/public/everyday-care/hair-scalp-care/hair/habits-that-damage-hair

Alzheimer’s Caregiving: Bathing, Dressing, and Grooming. (N.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://www.nia.nih.gov/health/alzheimers-caregiving/alzheimers-caregiving-bathing-dressing-and-grooming

Abdulateef D. S. (2021). Scalp hair sweating as a predictor of hair cortisol level in human compared to obesity and other confounders. Scientific reports11(1), 24160. https://doi.org/10.1038/s41598-021-02223-0

Asifa, N., Kusagur, M. S., & SugaReddy (2017). Prevalent Practices and Perceptions in Hair Cleansing. International journal of trichology9(3), 136–137. https://doi.org/10.4103/ijt.ijt_41_16

Hamers, P. C. M., Savas, M., van Rossum, E. F. C., de Rijke, Y. B., Bindels, P. J. E., Festen, D. A. M., & Hermans, H. (2021). Hair glucocorticoids in adults with intellectual disabilities and depressive symptoms pre- and post-bright light therapy: First explorations. Journal of applied research in intellectual disabilities : JARID34(6), 1549–1559. https://doi.org/10.1111/jar.12899

Takahata, M., Ishizawa, M., Uchiumi, T., Yamaki, M., & Sato, T. (2020). Effects of maneuver of hair-washing motion and gender on oxygen uptake and ventilation in healthy people. Scientific reports10(1), 13142. https://doi.org/10.1038/s41598-020-69945-5

Moody, S. N., van Dammen, L., Wang, W., Greder, K. A., Neiderhiser, J. M., Afulani, P. A., Willette, A., & Shirtcliff, E. A. (2022). Impact of hair type, hair sample weight, external hair exposures, and race on cumulative hair cortisol. Psychoneuroendocrinology142, 105805. https://doi.org/10.1016/j.psyneuen.2022.105805

Versi Terbaru

25/03/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Cara Mengatasi Rambut Rontok, dari Obat-obatan Hingga Bahan Alami

6 Tips Perawatan Rambut Pria agar Tumbuh Sehat dan Lebat


Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Diperbarui 25/03/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan