Anda mungkin sering melihat orang yang sudah tua atau lansia memiliki tubuh yang sangat kurus. Bahkan, mungkin ada anggota keluarga Anda sendiri yang mengalaminya. Pada umumnya, tubuh yang kurus pada orang tua bisa terjadi karena mereka tidak mau makan akibat penurunan nafsu makan. Namun, untuk lebih jelasnya, simak penjelasan kenapa orang tua tidak mau makan dan cara mengatasinya di bawah ini.
Penyebab orang tua tidak mau makan
Penyebab orang tua atau yang berusia lansia sudah tidak mau makan bisa berupa penurunan nafsu makan.
Nafsu makan turun pada lansia dapat dipicu oleh berbagai faktor, baik fisik maupun psikologis, yang meliputi berikut ini.
- Perubahan metabolisme. Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh melambat, yang dapat mengurangi rasa lapar.
- Masalah kesehatan. Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, kanker, gangguan tiroid, atau penyakit Parkinson, dapat memengaruhi nafsu makan.
- Obat-obatan. Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat mengurangi nafsu makan atau menyebabkan mual.
- Masalah gigi dan mulut. Masalah seperti gigi yang rusak, gusi yang sakit, atau masalah mulut lainnya dapat membuat sulit untuk mengunyah atau menelan makanan.
- Gangguan mental. Gangguan mental pada lansia, seperti depresi, kecemasan, dan penyakit Alzheimer, dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
- Kehilangan teman atau keluarga. Kehilangan orang terkasih atau perubahan sosial lainnya dapat memengaruhi suasana hati dan nafsu makan.
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan. Rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik dapat mengganggu keinginan untuk makan.
- Makanan tidak cocok. Lansia mungkin merasa bosan dengan pilihan makanan yang terbatas atau tidak tertarik pada makanan yang tersedia.
Penting untuk memantau penyebab orang tua tidak mau makan dan berkonsultasi kepada tenaga medis jika masalah ini berlanjut, karena bisa memengaruhi kesehatannya secara keseluruhan.
Risiko bahaya jika orang tua tidak mau makan
Bila orang tua dibiarkan tidak mau makan, bahaya berupa kekurangan gizi bisa terjadi akibat tubuh kekurangan asupan harian yang dibutuhkan untuk lansia.
Kekurangan gizi pada lansia dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan dan kualitas hidup mereka.
Beberapa bahaya utama dari kekurangan gizi di kalangan lansia meliputi berikut ini.
- Penurunan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan gizi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat lansia lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
- Peningkatan risiko penyakit kronis. Kekurangan nutrisi dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan osteoporosis.
- Kelemahan dan kelelahan. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kehilangan massa otot, kelemahan, dan kelelahan, yang dapat mengganggu kemampuan lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kualitas hidup yang buruk. Lansia yang kekurangan gizi mungkin mengalami penurunan kualitas hidup, termasuk kesedihan, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
- Gangguan kognitif. Nutrisi yang tidak adekuat dapat memengaruhi fungsi kognitif dan meningkatkan risiko demensia atau penurunan fungsi otak.
- Penyembuhan yang lambat. Lansia yang kekurangan gizi mungkin mengalami penyembuhan yang lebih lambat setelah cedera atau operasi.
- Sembelit. Kekurangan serat juga akan membuat orang tua mengalami sembelit (sulit buang air besar).
- Dehidrasi. Kurangnya asupan makanan yang seimbang sering kali berhubungan dengan dehidrasi, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
- Risiko jatuh dan cedera. Lemahnya otot dan keseimbangan akibat kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko jatuh dan cedera serius.
Apa yang harus dilakukan saat orang tua tidak mau makan?
Ketika orang tua tidak mau makan akibat kehilangan nafsu makan, penting untuk segera mengetahui penyebabnya, apakah terkait masalah kesehatan fisik, obat-obatan, atau faktor psikologis.
Konsultasi kepada dokter sangat dianjurkan untuk memeriksa kondisi dan mendapatkan rekomendasi perawatan yang tepat.
Bukan hanya rutin berkonsultasi ke dokter untuk menangani penyakit yang diderita orang tua, ada baiknya Anda juga berkonsultasi ke dokter ahli nutrisi untuk memperbaiki status nutrisi mereka, sehingga mereka bisa menjalani sisa hidup dengan sehat dan berkualitas.
Selain itu, membuat suasana makan yang nyaman, menyajikan makanan favorit, dan menawarkan porsi kecil tapi bergizi dapat membantu meningkatkan selera makan lansia.
Alih-alih menyajikan porsi besar, tawarkan porsi kecil yang lebih mudah untuk dikonsumsi dan tidak membuat mereka merasa terbebani.
Untuk menyiasatinya, pemberian jenis makanan untuk lansia dan waktunya harus disesuaikan.
Tidak bisa seperti orang kebanyakan dengan pola makan pagi, siang, dan malam, pada lansia mereka bisa makan kapan saja saat lapar.
Jumlah asupan makanan juga tidak perlu sebanyak orang dewasa dan harus yang lunak. Ini karena orang berusia di atas 65 tahun sudah mengalami penurunan fungsi tubuh.
Namun, makanan yang diberikan tetap harus mengandung nutrisi yang cukup, di antaranya serat, karbohidrat kompleks, protein tinggi, dan lemak supaya tidak gampang lemas.
Demikian juga dengan kebutuhan cairan. Lansia disarankan untuk minum sekitar 6—8 gelas air per hari.
Bila perlu, suplemen nutrisi juga dapat diberikan dalam beberapa kasus, sesuai saran dokter.
Sertai dengan dukungan emosional dan perhatian dari keluarga. Terkadang, kehadiran orang terkasih dapat membuat lansia merasa lebih baik serta menambah nafsu makan agar mereka mau makan.
Nutrisi yang perlu ada dalam makanan untuk orang tua
Dari berbagai jenis makanan, ada beberapa nutrisi yang perlu dikonsumsi untuk menunjang kesehatan orang tua lanjut usia, yaitu minyak ikan omega 3 dan 6.
Disebutkan dalam jurnal Lipids in Health and Disease, kedua nutrisi ini penting untuk memelihara kesehatan secara keseluruhan.
Selanjutnya, dapat juga diberikan nutrisi HMB (Asam Beta-Hidroksi Beta Metil butirat) jika orang tua mengalami penurunan nafsu makan atau susah makan karena sedang dalam masa pemulihan dari sakit.
Berdasarkan Journal of Cachexia Sarcopenia And Muscle, HMB merupakan senyawa metabolit aktif (bagian metabolisme) dari asam amino esensial yang mempunyai efek anabolik membantu metabolisme protein untuk menurunkan risiko hilangnya massa otot.
HMB secara efektif menguatkan dan meningkatkan massa otot pada orang tua.
Agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi saat nafsu makan berkurang, berikan susu dengan kandungan HMB, omega 3 dan 6, serta nutrisi lengkap lainnya.
Kandungan ini terdapat pada susu khusus masa pemulihan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh saat orang tua tidak nafsu makan atau sedang menjalani proses penyembuhan.
Bila kondisi orang tua telah pulih dan siap menjalani aktivitas, Anda bisa memberikan makanan kaya nutrisi dan dilengkapi susu khusus untuk bantu pemenuhan nutrisi harian dan menjaga kekuatan tubuh.
Dengan begitu, lansia tetap aktif dan siap jalani hari-harinya dengan penuh energi dan bersemangat.
Kesimpulan
- Penyebab orang tua tidak mau makan bisa berupa penurunan nafsu makan yang dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya perubahan metabolisme, gangguan kesehatan atau mental, masalah gigi dan mulut, penggunaan obat-obatan, hingga makanan yang tidak cocok.
- Bila dibiarkan terus, orang tua yang tidak mau makan bisa mengalami kekurangan gizi yang bisa menimbulkan dampak, seperti penurunan sistem imun, peningkatan risiko penyakit kronis, gangguan kognitif, sembelit, dan dehidrasi.
- Untuk mengatasi kondisi ini, lakukan konsultasi kepada dokter guna memastikan penyebab penurunan nafsu makan pada lansia. Dokter mungkin akan memberikan pengobatan yang diperlukan jika lansia mengalami penyakit tertentu dan menyarankan cara untuk meningkatkan nafsu makan pada lansia, yaitu dengan membuat suasana makan yang nyaman, menyajikan makanan favorit, dan menawarkan porsi kecil tapi bergizi.
[embed-health-tool-bmi]