Pada kasus yang ringan, kadar natrium rendah dalam tubuh cenderung menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak, seperti kebingungan, linglung, dan mengantuk. Mual dan badan lesu lunglai (termasuk kelemahan atau kram otot) juga bisa menjadi tanda kadar natrium dalam tubuh lansia sudah merosot jauh dari normalnya.
Jika hiponatremia terus berlanjut hingga ke taraf berbahaya, kekurangan natrium dalam tubuh bisa menyebabkan sakit kepala parah akibat penumpukan cairan pada jaringan otak. Sakit kepala merupakan tanda utama bahwa kondisi ini sudah berkembang menjadi sangat serius. Hiponatremia serius akibat lansia yang kebanyakan minum air kemudian juga bisa menyebab tulangnya rentan patah.
Kejang-kejang bisa terjadi akibat saraf otak yang sangat kekurangan asupan natrium. Pada kasus yang berat, lansia bisa mengalami gagal pernapasan bahkan hingga jatuh koma. Ini disebabkan oleh pembengkakan otak akibat kadar natrium yang amat rendah.
Selain karena kebutuhan cairan pada lansia yang berlebihan, gangguan keseimbangan cairan tubuh juga bisa dipengaruhi oleh efek samping obat-obatan yang mereka gunakan, seperti diuretik, antidepresan, antinyeri, atau penggunaan obat lainnya.
Tips memenuhi kebutuhan cairan lansia

Agar cairan tubuh lansia dapat terpenuhi dengan baik, Anda bisa mengikuti beberapa tips dari Mayo Clinic berikut ini.
- Jadikan minum air sebagai rutinitas. Ingatkan lansia untuk minum sesudah menyikat gigi, makan, berolahraga, atau buang air. Sebagai pengingat Anda bisa menggunakan aplikasi alarm minum air pada ponsel.
- Selalu bawa air minum dalam botol kemana pun lansia pergi. Ini memudahkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan cairan setiap hari, apalagi jika melakukan perjalanan jauh.
- Memenuhi kebutuhan cairan pada lansia sebenarnya tidak hanya dengan minum air putih, tapi juga makanan. Anda bisa menyiapkan sup atau makanan berkuah lainnya agar lansia mendapatkan lebih banyak cairan. Lansia juga bisa mendapatkan cairan tambahan dari buah dan sayur, seperti melon, selada, seledri, belimbing, atau semangka.
- Agar lansia mau minum lebih banyak, Anda bisa mengakalinya dengan menyajikan minuman sehat, contohnya, teh rempah, infused water, air kelapa, atau air buah lontar.
Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan sebagai anggota keluarga atau pengasuh yang merawat lansia adalah memastikan asupan cairan yang aman untuk mereka. Pasalnya, lansia dengan kondisi kesehatan tertentu, mungkin perlu membatasi asupan cairannya per hari atau sebaliknya perlu lebih banyak cairan dari biasanya. Untuk tahu hal ini, lakukan konsultasi pada dokter yang menangani kondisi lansia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar