Pada akhirnya, prosedur ini bisa membantu mengurangi volume cairan ketuban di sekitar janin dan meringankan gejala yang mungkin dialami oleh ibu hamil.
2. Obat indometasin
Penggunaan obat indometasin membantu mengurangi produksi urine janin dan volume cairan ketuban. Indometasin tidak dianjurkan setelah usia kehamilan 31 minggu.
Obat ini mungkin bisa memicu masalah jantung pada janin. Maka dari itu, dokter kandungan Anda akan terus memantau kondisi jantung janin dengan ekokardiogram janin dan USG Doppler.
Selain itu, indometasin juga bisa menyebabkan efek samping pada ibu hamil, termasuk mual, muntah, refluks asam lambung, dan radang lambung (gastritis).
3. Induksi persalinan
Kebanyakan ibu yang mengalami polihidramnion ringan hingga sedang bisa mengandung janin hingga cukup bulan dan mampu melahirkan pada usia kehamilan 39 atau 40 minggu.
Namun, dalam kasus yang parah, dokter bisa melakukan induksi persalinan sehingga Anda bisa melahirkan antara usia kehamilan 37 atau 39 minggu.
Persalinan dini perlu dilakukan bila kelebihan volume cairan ketuban menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Polihidramnion cenderung sulit untuk dicegah. Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh informasi terbaik.
Kesimpulan
- Polihidramnion adalah kondisi ketika ibu memiliki terlalu banyak cairan ketuban dalam rahim selama kehamilan.
- Gejala polihidramnion bisa bervariasi, mulai dari sesak napas, sakit perut, hingga kesulitan buang air besar bila kondisinya tergolong parah.
- Kelebihan cairan ketuban yang ringan tidak membutuhkan perawatan dan bisa pulih dengan sendirinya.
- Namun, bila kondisinya cukup parah, dokter dapat mengurangi cairan ketuban melalui amniocentesis, obat-obatan, atau induksi persalinan untuk mencegah komplikasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar