Salah satu tipe jenis kulit yang umum dimiliki orang Indonesia yaitu kulit berminyak. Kondisi ini ditandai dengan produksi minyak berlebih yang membuat wajah tampak mengilap, terutama di area T-zone (dahi, hidung, dan dagu). Mari ketahui penyebab, gejala, dan informasi lain dalam artikel berikut ini.
Apa itu kulit berminyak?
Kulit berminyak merupakan kondisi ketika kelenjar sebasea pada kulit menghasilkan terlalu banyak sebum.
Sebum adalah minyak alami yang berfungsi melapisi kulit dan rambut. Produksi sebum berlebih membuat kulit terlihat mengilap dan berkilau.
Sebum sebenarnya membantu merawat kulit tetap lembap. Akan tetapi, minyak yang terlalu banyak justru dapat memicu masalah baru, terutama jerawat.
Ini disebabkan karena kotoran lebih mudah menempel pada kulit hingga akhirnya menyumbat pori.
Selain itu, sel-sel kulit mati pada orang dengan kondisi kulit ini biasanya sulit luruh dan terlepas.
Akibatnya, sel-sel kulit mati yang seharusnya rontok dengan sendirinya malah menyumbat pori-pori kulit wajah.
Masalah minyak berlebih sering terlihat pada wajah, kulit kepala, dan punggung.
Tanda dan gejala kulit berminyak
Orang yang memiliki tipe kulit berminyak umumnya memiliki ciri-ciri berikut ini.
- Kulit wajah terlihat lengket, mengilap, basah, dan berkilau.
- Banyak tumbuh komedo.
- Pori-pori terlihat besar dan jelas pada kulit wajah.
- Wajah mudah berjerawat.
- Rambut mudah lepek karena kulit kepala yang berminyak.
Setiap orang dapat mengalami gejala dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
Ada pemilik kulit berminyak dengan pori-pori kulit yang besar, tapi ada pula pemilik kulit berminyak yang tidak memiliki masalah dengan pori-pori.
Kapan harus ke dokter?
Jika kulit Anda hanya terlihat berminyak tanpa disertai masalah lain, Anda tidak wajib memeriksakan diri ke
dokter spesialis kulit. Namun, Anda sebaiknya mengunjungi dokter bila kondisi ini membuat kulit berjerawat parah atau kepala dipenuhi ketombe.
Penyebab kulit berminyak
Ada banyak sekali faktor yang menjadi penyebab kulit berminyak. Memahami penyebabnya membantu Anda menemukan solusi yang tepat.
1. Faktor genetik
Tipe kulit diturunkan dalam keluarga. Jika salah satu pihak atau kedua orangtua memiliki tipe kulit berminyak, anaknya pun kemungkinan memiliki tipe kulit yang sama.
2. Perubahan cuaca
Kelenjar minyak cenderung menghasilkan lebih banyak sebum pada cuaca kering dan panas. Hal ini bertujuan agar kulit tidak mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan.
Namun, produksi sebum yang berlebih justru membuat kulit sangat berminyak.
3. Memiliki pori-pori yang besar
Orang-orang yang memiliki pori-pori besar biasanya memproduksi minyak lebih banyak dibandingkan orang dengan ukuran pori-pori normal.
Anda bisa mencegah penumpukan kotoran dan sebum pada pori-pori dengan rutin melakukan eksfoliasi guna mengangkat lapisan kulit yang sudah mati.
4. Tidak cocok dengan produk skincare
Minyak berlebih pada kulit juga sering disebabkan karena salah memilih produk perawatan kulit.
Inilah mengapa Anda harus memahami jenis kulit Anda dan membaca label kemasan sebelum membeli produk perawatan kulit tertentu.
5. Berlebihan merawat kulit
Eksfoliasi bisa menghilangkan minyak alami kulit bila terlalu sering dilakukan.
Kelenjar minyak akhirnya menghasilkan lebih banyak sebum untuk mengembalikan kelembapan kulit yang hilang.
6. Tidak menggunakan pelembap
Walaupun menempel langsung dengan pori-pori, pelembap sebenarnya tidak membuat kulit semakin berminyak.
Pelembap justru membantu menjaga kulit tetap lembap dan terhidrasi dengan baik.
7. Hormon yang tidak seimbang
Ketidakseimbangan hormon ternyata bisa membuat kelenjar minyak menjadi terlalu aktif.
Biasanya hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pola makan, olahraga, penggunaan alat kontrasepsi, menstruasi, kehamilan, dan menopause.
8. Terlalu fokus mengeringkan wajah
Hobi menguras minyak di muka ini lambat laun akan menjadi ‘senjata makan tuan’.
Kulit yang terlalu sering terkena alkohol justru akan menghasilkan lebih banyak minyak, sebab alkohol memiliki sifat mengeringkan kulit.
9. Terlalu banyak mengonsumsi gula
Makanan yang memperparah kulit berminyak adalah gula sebab bisa menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh, termasuk kulit.
Kulit pun menjadi lebih berminyak dan mudah berjerawat.
Faktor risiko kulit berminyak
Berbagai faktor di bawah ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami tipe kulit ini.
- Minum susu terlalu sering ternyata bisa merangsang kelenjar minyak di kulit dan bahkan menyebabkan jerawat.
- Stres memicu peningkatan produksi minyak, jerawat, dan masalah kulit lainnya karena aktivitas hormon kortisol.
- Riasan yang tebal dapat menyumbat pori-pori hingga akhirnya meningkatkan produksi minyak.
- Kurang minum air atau dehidrasi membuat kelenjar minyak memproduksi minyak berlebih.
Pengobatan kulit berminyak
Memiliki kulit yang berminyak tentu butuh perawatan khusus. Tujuannya agar minyak di wajah tak semakin bertambah hingga menyebabkan jerawat dan masalah lainnya.
1. Rajin mencuci muka
Mencuci wajah berminyak dua kali sehari adalah rutinitas wajib yang tidak boleh dilewatkan oleh pemilik kulit berminyak.
Bersihkan wajah saat pagi setelah bangun tidur dan malam hari sebelum terlelap kembali. Gunakan produk pembersih wajah yang sesuai jenis kulit.
Usahakan untuk membeli produk sabun dengan bahan yang ringan tanpa wewangian atau bahan kimia keras yang bisa mengiritasi kulit.
2. Gunakan astringent atau toner setelah mencuci muka
Sebuah studi terbitan The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menemukan bahwa astringent alami seperti witch hazel bisa menenangkan kulit.
Astringent adalah produk yang berfungsi membersihkan kulit, mengecilkan pori, dan mengontrol minyak.
3. Menggunakan pelembap
Pelembap banyak dihindari oleh orang dengan kulit berminyak hanya karena dianggap menambah kilang minyak di wajah.
Padahal, orang dengan tipe kulit ini juga bisa mengalami kulit kering dan dehidrasi.
Pilihlah pelembap untuk kulit berminyak yang mengandung asam hialuronat atau lemon yang memiliki sifat anti-astringent dan antibakteri.
Selain itu, carilah produk berlabel nonkomedogenik berbahan dasar air agar tidak menyumbat pori.
4. Hindari menyentuh wajah dengan tangan
Memiliki kulit yang berminyak membuat Anda jauh lebih rentan berjerawat dibanding orang dengan kulit kering.
Pasalnya, sebum yang berlebih akan menyumbat pori-pori yang merupakan cikal bakal jerawat.
Untuk mencegah kemunculan jerawat di kulit, sebaiknya hindari kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan.
5. Menggunakan kertas minyak
Blotting paper atau kertas minyak membantu menghilangkan kelebihan minyak di wajah dengan cara menyerapnya.
Anda hanya perlu menekan kertas dengan lembut ke wajah dan biarkan selama beberapa detik. Jangan menggosokkan kertas di wajah karena justru membuat minyak menyebar ke area lainnya.
6. Memilih produk perawatan bebas minyak
Bila Anda memiliki kulit berminyak, hindari produk perawatan berbahan dasar minyak.
Anda lebih disarankan memilih produk berbahan dasar air berbentuk gel yang tidak meninggalkan kesan berat pada kulit.
Jangan lupa memeriksa label produk untuk memastikan bahwa Anda memiliki produk yang tepat.
Jika memungkinkan, pilihlah produk berlabel nonkomedogenik yang tidak menyebabkan pori tersumbat sehingga bisa memicu jerawat.
7. Rajin keramas
Anda perlu lebih rajin keramas untuk mengangkat minyak berlebih pada rambut.
Bahkan, pada sebagian orang yang rambutnya sangat berminyak, keramas setiap hari menjadi solusinya.
Pilihlah produk sampo yang sesuai dengan masalah rambut Anda. Sebisa mungkin hindari produk berbahan keras, apalagi jika Anda keramas setiap hari.
8. Memilih makanan yang tepat
Minyak ikan atau asam lemak omega-3 membantu merawat kulit berminyak agar terhindar dari kemunculan jerawat.
Ini disebabkan karena kandungan antiradang di dalam minyak ikan yang cukup tinggi.
Di sisi lain, kurangi konsumsi berbagai produk susu, makanan manis, dan karbohidrat olahan seperti roti atau kue.
Pencegahan kulit berminyak
Kondisi kulit ini tidak sepenuhnya bisa dicegah, terutama jika penyebabnya genetik atau hormon.
Meski begitu, Anda bisa berupaya mengurangi produksi minyak berlebih dengan cara berikut.
- Jangan terlalu sering mencuci muka. Jika kulit wajah kekurangan pelumas alaminya, ini dapat memicu produksi minyak yang lebih banyak.
- Mencuci muka dengan air hangat. Air yang terlalu panas atau dingin bisa membuat kulit wajah kering sehingga produksi minyak justru bertambah banyak.
- Menghindari pelembap bertekstur berat. Pilihlah pelembap bertekstur encer yang tidak meninggalkan kesan lengket atau menutup pori-pori.
- Usahakan untuk menghindari pemakaian makeup yang terlalu tebal agar wajah tak semakin terlihat basah dan menyumbat pori-pori.
- Rutin memakai masker wajah. Masker clay atau tanah liat bisa menjadi pilihan yang tepat.
Penyesuaian gaya hidup seperti pemakaian produk perawatan khusus dan konsumsi makanan sehat akan membantu mengontrol jumlah minyak pada kulit.
Rangkuman
- Kulit berminyak adalah kondisi di mana kelenjar sebasea memproduksi terlalu banyak sebum, minyak alami yang melapisi kulit dan rambut.
- Ini membuat kulit tampak mengilap dan dapat memicu masalah seperti jerawat dan komedo, karena kotoran dan sel-sel kulit mati menyumbat pori-pori.
- Penyebab kulit berminyak meliputi faktor genetik, perubahan cuaca, ukuran pori-pori, pemilihan produk skincare yang tidak tepat, eksfoliasi berlebihan, dan ketidakseimbangan hormon.