Aterosklerosis terjadi ketika sisa lemak atau kalsium menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan pembuluh arteri menebal. Penumpukan tersebut akan mengeras dan membentuk plak, yang kemudian dapat mempersempit pembuluh arteri.
Plak yang menebal di dinding pembuluh arteri bisa pecah sewaktu-waktu, sehingga trombosit akan berupaya membentuk gumpalan darah untuk mengatasi kerusakan pada dinding arteri tersebut. Akibatnya, gumpalan darah tersebut berpotensi menyumbat aliran darah.
Penumpukan plak pada arteri dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti:
- merokok
- pola makan yang tidak sehat
- kurang berolahraga atau tidak aktif bergerak
- menderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes
- berusia lanjut
- memiliki berat badan berlebih (obesitas)
Sementara itu, trombosis yang terbentuk di dalam pembuluh vena disebabkan oleh beberapa faktor yang menghambat sirkulasi atau peredaran darah secara normal. Beberapa pemicu trombosis pada pembuluh vena di antaranya adalah:
- luka di pembuluh vena
- prosedur operasi
- merokok
- kehamilan
- mewarisi penyakit kelainan pembekuan darah
- memiliki darah yang cenderung lebih mudah kental (hiperkoagulasi)
- konsumsi obat-obatan tertentu
- kurang aktif bergerak
- berusia lanjut
- memiliki berat badan berlebih (obesitas)
Bagaimana cara mengobati trombosis?

Trombosis adalah kondisi yang bisa diatasi dengan obat antikoagulan atau pengencer darah. Obat antikoagulan mampu memecah gumpalan (trombus) di dalam darah serta mencegah gumpalan darah kembali terbentuk.
Terdapat beberapa jenis obat pengencer darah yang dapat digunakan untuk mengatasi trombosis. Menurut situs National Blood Clot Alliance, tiga di antaranya yang paling umum adalah heparin, warfarin, dan heparin berat molekul rendah.
1. Heparin
Heparin adalah obat antikoagulan yang dapat bekerja secara cepat untuk mengatasi trombosis. Pemberian obat heparin biasanya dilakukan melalui jarum suntik atau infus di rumah sakit.
Pemberian dosis heparin akan bergantung pada kondisi kesehatan dan hasil tes darah Anda. Terkadang, heparin juga dikombinasikan dengan obat antikoagulan lainnya, seperti warfarin.
2. Warfarin
Warfarin adalah antikoagulan yang diberikan dalam bentuk obat oral atau diminum. Jangka waktu konsumsi obat warfarin bergantung pada tingkat keparahan trombosis yang diderita pasien. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat proses pembekuan darah melalui hati.
3. Heparin berat molekul rendah
Obat heparin berat molekul rendah sebenarnya mirip dengan heparin biasa. Namun, obat ini lebih mudah digunakan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bekerja di dalam tubuh. Selain itu, obat ini bisa digunakan sendiri di rumah dalam bentuk suntikan.