Pernahkah Anda mengalami memar atau lebam di area kulit Anda? Lebam yang lebar di kulit bisa jadi tanda dari ekimosis. Apa itu ekimosis dan bagaimana mengatasinya? Kenali lebih dalam mengenai istilah medis ini melalui penjelasan berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Pernahkah Anda mengalami memar atau lebam di area kulit Anda? Lebam yang lebar di kulit bisa jadi tanda dari ekimosis. Apa itu ekimosis dan bagaimana mengatasinya? Kenali lebih dalam mengenai istilah medis ini melalui penjelasan berikut.
Ekimosis adalah perdarahan di dalam kulit yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Ini merupakan istilah medis dari memar atau lebam yang umum terjadi.
Pada penderita ekimosis, pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah kulit pecah atau berdarah, tetapi kulit di atas tetap utuh.
Kondisi ini mengakibatkan darah bocor dan terkumpul di dekat permukaan kulit, sehingga warna kulit berubah menjadi ungu atau hitam kebiruan.
Umumnya, perubahan kulit pada ekimosis cenderung lebih lebar. MedlinePlus menyebut, pembuluh darah yang pecah dan membentuk titik-titik merah kecil disebut petechiae.
Sementara bila darah yang terkumpul di bawah kulit mendatar dan lebih lebar disebut purpura. Adapun ekimosis adalah area memar yang sangat lebar.
Bagian kulit yang memar ini bisa terjadi di bagian kulit manapun, terutama lengan dan kaki. Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi pada area sekitar mata, atau yang dikenal dengan istilah black eye.
Tanda yang umum dari kondisi ini adalah kulit yang berubah menjadi ungu atau hitam kebiruan.
Bila Anda memiliki warna kulit yang lebih gelap, memar Anda mungkin akan lebih berwarna ungu, coklat tua, atau kehitaman.
Seiring waktu, warna ungu dan hitam kebiruan ini berubah menjadi kuning kehijauan atau kecoklatan. Ini artinya area memar tersebut sudah sembuh.
Selain perubahan warna, area yang memar dan kulit di sekitarnya mungkin juga terasa lembut bila Anda sentuh. Meski begitu, kondisi ini umumnya tidak menimbulkan sakit.
Bila memar Anda terlihat bengkak dan terasa sakit, ini mungkin pertanda dari hematoma.
Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah, yang menyebabkan memar parah serta kerusakan kulit dan jaringan.
Penyebab dari ekimosis yang umum adalah cedera traumatis, seperti pukulan atau benturan ke area tubuh tertentu, cedera saat olahraga, atau terjatuh ke permukaan keras.
Cedera ini mengakibatkan pembuluh darah pada area yang terkena menjadi pecah.
Untuk menghentikan kehilangan darah akibat cedera, trombosit Anda menumpuk, membentuk gumpalan, serta menutup setiap dinding pembuluh darah yang rusak.
Namun, penumpukan dan gumpalan darah ini bisa menimbulkan memar pada area tubuh Anda.
Selain cedera traumatis, beberapa kondisi berikut juga bisa menimbulkan memar atau ekimosis.
Umumnya, ekimosis tidak membutuhkan pemeriksaan apapun untuk memastikan diagnosisnya. Apalagi, memar umumnya dapat hilang dan sembuh dengan sendirinya.
Meski demikian, jika memar pada tubuh Anda terus menerus terjadi tanpa alasan yang jelas, disertai rasa sakit, atau muncul masalah lainnya, seperti patah tulang, pemeriksaan medis perlu Anda lakukan untuk memastikan penyebab dari memar ini.
Anda mungkin perlu menjalani rontgen sinar-X untuk memastikan kondisi tulang yang patah.
Tes darah juga mungkin perlu Anda jalani guna mengetahui kelainan darah atau kekurangan vitamin tertentu yang bisa jadi penyebabnya.
Dokter pun mungkin akan menanyakan riwayat medis serta obat-obatan yang sedang pasien konsumsi, yang mungkin menyebabkan ekimosis.
Konsultasikan dengan dokter atau tim medis untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
DermNet NZ menyebut, memar umumnya menghilang dengan sendirinya dalam dua minggu. Namun, kondisi ini juga bisa menghilang lebih lama bila terjadi di bagian tungkai kaki bawah.
Sejalan dengan hal tersebut, tidak ada pengobatan medis khusus yang bisa mengobati ekimosis.
Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meredakan memar serta mempercepat penyembuhan.
Berikut adalah beberapa cara yang dimaksud.
Adapun bila ekimosis Anda terjadi karena efek samping obat-obatan, sebaiknya tanyakan pada dokter apakah perlu menghentikan konsumsi obat tersebut.
Tetap ikuti petunjuk dokter tentang konsumsi obat-obatan.
Sebagian besar kasus ekimosis tidaklah berbahaya dan tak perlu Anda khawatirkan.
Meski begitu, Anda bisa mencegahnya dengan melakukan cara-cara di bawah ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar