Beberapa makanan tertentu digadang-gadang bisa menjadi induksi alami untuk mempercepat persalinan. Sebelum mencobanya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu fakta mengenai makanan agar cepat kontraksi dalam pembahasan di bawah ini.
Makanan yang bisa merangsang agar cepat kontraksi
Induksi persalinan adalah prosedur medis untuk mempercepat persalinan. Prosedur medis ini akan merangsang kontraksi rahim sehingga persalinan bisa segera berlangsung.
Secara umum, induksi medis akan dokter berikan lewat prosedur atau obat induksi persalinan.
Namun, sebagian ibu hamil ada yang mencoba makanan dan minuman agar cepat melahirkan sebelum HPL (hari perkiraan lahir). Hal ini diyakini mampu merangsang kontraksi rahim.
Berikut ini adalah beberapa makanan atau minuman yang dinilai mampu mempercepat proses melahirkan normal.
1. Buah kurma
Banyak orang menyarankan ibu hamil mengonsumsi buah kurma menjelang waktu melahirkan.
Studi dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology (2017) menemukan bahwa konsumsi buah kurma dapat mengurangi durasi melahirkan dan kebutuhan akan induksi persalinan.
Buah kurma dianggap menghasilkan oksitosin yang berperan merangsang kontraksi rahim dan mempermudah proses persalinan.
Walaupun makan buah kurma dalam beberapa minggu terakhir sebelum HPL dapat membawa manfaat untuk melahirkan nantinya, hasil ini belum cukup signifikan.
2. Nanas
Nanas mengandung enzim bromelain yang bisa memecah protein. Enzim inilah yang dipercaya membuat leher rahim atau serviks melunak sehingga merangsang persalinan.
Sayangnya, tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung cara induksi persalinan alami ini.
Ketika buah nanas masuk ke dalam tubuh, enzim bromelain sudah tidak lagi aktif di dalam perut dan hanya sebagian yang mampu diserap ke dalam aliran darah.
Meski begitu, tidak ada salahnya untuk makan nanas saat hamil. Pasalnya, buah ini tinggi serat, vitamin C, dan mangan yang baik untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Pilihan metode induksi persalinan alami
- berhubungan intim mendekati hari perkiraan lahir (HPL),
- melakukan stimulasi puting payudara,
- terapi akupunktur atau akupresur untuk induksi persalinan,
- rutin berjalan kaki sejak memasuki trimester ketiga, serta
- berlatih menggunakan birth ball.
3. Minyak jarak
Penelitian pada Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine (2018) meneliti efektivitas dari minyak jarak atau castor oil dalam menginduksi persalinan.
Diketahui bahwa ibu hamil yang minum minyak jarak cenderung bisa mengalami kontraksi lebih cepat dan mampu bersalin dalam 24 jam setelahnya.
Sayangnya, belum ada anjuran khusus yang menunjukkan seberapa banyak minyak jarak yang aman dikonsumsi sebagai makanan agar cepat mengalami kontraksi melahirkan.
Jika tidak dilakukan secara hati-hati, kebanyakan minum minyak jarak justru akan memicu diare sehingga membuat ibu hamil lebih rentan mengalami dehidrasi.
4. Makanan pedas
Makanan pedas disinyalir membuat tubuh melepaskan hormon prostaglandin melalui proses pencernaan. Hal ini yang dianggap mampu memicu kontraksi pada rahim.
Namun, teori ini sebenarnya tidak tepat. Tidak ada hubungan antara makanan yang tersimpan di dalam lambung dengan kerja otot rahim untuk berkontraksi.
Anggapan makanan pedas menjadi cara agar cepat melahirkan ini dapat bermula dari sugesti.
Beberapa ibu hamil dapat mengalami kram perut sehabis mengonsumsi makanan pedas yang sering dianggap sebagai tanda-tanda mau melahirkan.
5. Pepaya
Pepaya muda atau setengah matang mengandung enzim papain dalam kadar yang lebih tinggi.
Enzim papain di dalam buah pepaya bisa merangsang hormon prostaglandin dan melemahkan membran yang melindungi janin di dalam kandungan.
Selain itu, kandungan lateks alias getah di dalam buah yang belum matang juga dapat memicu kontraksi rahim untuk mempercepat kehamilan.
Dokter mungkin tidak akan menganjurkan konsumsi pepaya muda untuk merangsang kontraksi. Terlebih, makan buah mental saat hamil cukup berisiko untuk janin di dalam kandungan.
6. Akar manis
Makanan agar cepat melahirkan lainnya adalah akar manis. Tanaman herbal ini yang biasanya dikenal sebagai licorice ini telah turun-temurun digunakan untuk menginduksi persalinan.
Senyawa glycyrrhizin dipercaya bisa membuat tubuh menghasilkan prostaglandin, yang diduga mampu merangsang kontraksi persalinan.
Meski demikian, ibu hamil harus berhati-hati saat menggunakan akar manis selama kehamilan.
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), konsumsi licorice saat hamil secara berlebihan bisa menyebabkan kelahiran prematur.
7. Teh daun rasberi
Meski tidak secara langsung memicu kontraksi kehamilan, teh daun rasberi dapat memperkuat otot rahim selama trimester ketiga.
Dengan otot rahim yang lebih kuat, ibu hamil lebih mampu untuk melakukan persalinan spontan sehingga membantu mempermudah proses melahirkan.
Akan tetapi, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek positif dari teh herbal ini terhadap persalinan.
Konsultasi sebelum melakukan induksi alami
Sejauh ini, belum terbukti benar bahwa induksi alami, termasuk makanan agar cepat kontraksi, mampu mengalahkan efektivitas induksi medis.
Bukan tidak mungkin bahwa ini justru berbahaya untuk ibu dan bayi. Oleh sebab itu, konsultasi selalu dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan atau minuman pemicu kontraksi.
Ini karena setiap ibu yang akan melahirkan mempunyai kondisi yang berbeda sehingga bentuk penanganan yang akan diberikan mungkin berbeda pula.
Induksi medis pun tidak ditujukan bagi semua ibu hamil. Dokter tidak akan memberikan induksi untuk ibu yang melahirkan bayi sungsang dan harus menjalani operasi caesar.
Untuk menjaga keselamatan diri dan bayi Anda, penting untuk mengikuti anjuran dokter supaya proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Kesimpulan
- Salah satu metode induksi alami yang banyak dilakukan adalah mengonsumsi makanan agar cepat melahirkan.
- Beberapa jenis makanan dan minuman tersebut, antara lain buah kurma, nanas, pepaya muda, minyak jarak, akar manis, dan teh daun rasberi.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan pemicu kontraksi, karena beberapa di antaranya bisa memicu efek samping untuk ibu dan bayinya.
[embed-health-tool-due-date]