Fase transisi
Ibu dikatakan telah masuk ke fase transisi saat leher rahim (serviks) telah terbuka sepenuhnya hingga mencapai 10 sentimeter (cm).
Artinya, sebentar lagi ibu akan masuk ke tahap inti melahirkan normal dengan bekerja keras saat mengejan dan menerapkan teknik pernapasan yang tepat.
Ada dua teknik pernapasan yang terlibat di fase transisi saat melahirkan normal ini, yakni pernapasan ringan dan pernapasan yang lebih dalam.
Berikut cara mengatur napas saat berada di fase transisi melahirkan normal:
- Ambil napas secara teratur untuk memudahkan melahirkan dengan cara normal. Mulailah dengan tarikan napas yang sebanyak-banyaknya saat kontraksi dimulai.
- Selanjutnya embuskan napas dan usahakan untuk rileks.
- Fokuskan perhatian Anda pada satu titik agar lancar menerapkan cara melahirkan normal.
- Ambil napas ringan melalui mulut dengan kecepatan sekitar 5-20 napas dalam 10 detik selama kontraksi berlangsung.
- Pada napas kedua, ketiga, keempat, atau kelima, embuskan napas lebih banyak dan lama misalnya sembari mengatakan “huh”.
- Ketika kontraksi selesai, tarik dalam sedalam-dalamnya sebanyak satu atau dua kali sembari menghela napas.
Teknik pernapasan saat persalinan di tahap mengejan dan melahirkan bayi
Setelah berhasil melewati tahap pertama melahirkan yang terdiri atas tiga fase, kini ibu resmi memasuki tahap kedua melahirkan.
Itu artinya, ibu siap untuk mengejan dan mengeluarkan bayi sembari menerapkan tekni pernapasan yang tepat saat melahirkan.
Mengatur napas dengan baik tidak kalah penting untuk dilakukan di tahap ini guna mendukung usaha tubuh saat mengejan.
Harapannya agar napas Anda tidak menjadi terengah-engah dan bayi bisa keluar dengan lancar. Atas dasar itu, penting untuk rutin latihan pernapasan sebelum melahirkan.
Berikut teknik pernapasan saat berada di tahap mengejan dan melahirkan bayi:
- Bernapas secara teratur dengan menarik napas kuat dan embuskan napas sembari melepaskan ketegangan di tubuh.
- Fokuskan perhatian pada posisi bayi yang akan keluar dari vagina.
- Tetap bernapas secara perlahan sesuai dengan ritme kontraksi agar tubuh lebih terasa nyaman.
- Saat dokter memberi aba-aba untuk mengejan, coba tarik napas panjang, mengejan dengan gigi ketemu gigi, tempelkan dagu di dada, dan arahkan tubuh ke depan.
- Tahan napas Anda selama mengejan dan embuskan napas sembari mengatakan “huh” agar lebih rileks. Pastikan Anda merilekskan bagian panggul agar bayi mudah keluar.
- Embuskan napas setelah 5-6 detik kemudian ambil dan keluarkan napas seperti biasa.
- Sebelum mulai mengejan dan mengatur napas kembali, tarik dalam untuk mengambil oksigen bagi tubuh Anda dan bayi.
- Hindari berteriak saat kontraksi datang karena dapat membuat ibu kelelahan.
- Ketika kontraksi berakhir, usahakan untuk mengurangi dorongan pada bayi. Cara ini membantu mencegah posisi bayi kembali masuk ke dalam rahim.
- Ketika kontraksi sudah berakhir, rilekskan tubuh Anda dan tarik napas sekali atau dua kali.
Ulangi teknik pernasapan saat mengejan di tahap melahirkan ini dan dengarkan aba-aba dari dokter dan tim medis.
Cara mengatur napas saat melahirkan agar lancar

Menurut laman Baby Center, ketika kontraksi semakin hebat akibat persalinan memang semakin dekat, coba selalu atur pernapasan dengan baik.
Coba tutup mata Anda sebentar, fokus pada teknik pernapasan saat melahirkan dan perhatikan irama pernapasan Anda.
Hindari pikirkan hal negatif yang Anda takuti karena dapat mengganggu fokus saat Anda menerapkan teknik pernapasan melahirkan.
Tarik napas panjang, lalu berikan ada sedikit jeda sebelum Anda menghembuskan napas kembali.
Begitupun sebaliknya, buang napas yang panjangnya kurang lebih sama dengan tarikan napas Anda sebelumnya.
Sebelum kembali menarik napas lagi setelah mengembuskan napas, sebaiknya berikan jeda sebentar.
Agar Anda dapat lebih fokus dan tenang, saat menarik napas mata Anda dapat ikut terpejam dan tarik melewati hidung.
Sementara saat menghembuskan napas, gerakkan bibir Anda sedikit dan hembuskan napas perlahan melewati celah kecil di bibir.
Sebaiknya buang napas sedikit lebih panjang dibandingkan saat menarik napas dalam menerapkan teknik pernapasan selama melahirkan.
Ketika Anda mengalami kontraksi sangat kuat, biasanya pernapasan akan cenderung jadi pendek.
Sementara pada metode Lamaze, dilakukan dengan cara mengatur napas saat melahirkan untuk mengurangi rasa sakit.
Pengaturan pernapasan dilakukan dengan berbagai macam pola, seperti menghirup napas dalam-dalam selama lima detik dan keluarkan selama lima detik, kemudian ulangi terus.
Pola lainnya bisa dengan mengambil dua napas pendek dan kemudian mengeluarkannya sehingga akan terdengar seperti “hee-hee-hoooo”.
Sangat penting untuk menjaga pernapasan Anda agar tidak terengah-engah.
Intinya semakin kuat kontraksi, diiringi pembukaan Anda semakin lebar, semakin pendek ritme Anda dalam mengatur irama pernapasan.
Agar persalinan lebih mudah, Anda mungkin bisa mencoba induksi alami maupun makan makanan supaya cepat melahirkan.
Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar