Ulangi teknik pernasapan saat mengejan di tahap melahirkan ini dan dengarkan aba-aba dari dokter dan tim medis.
Cara mengatur napas saat melahirkan agar lancar

Menurut laman Baby Center, ketika kontraksi semakin hebat akibat persalinan memang semakin dekat, coba selalu atur pernapasan dengan baik.
Coba tutup mata Anda sebentar, fokus pada teknik pernapasan saat melahirkan dan perhatikan irama pernapasan Anda.
Hindari pikirkan hal negatif yang Anda takuti karena dapat mengganggu fokus saat Anda menerapkan teknik pernapasan melahirkan.
Tarik napas panjang, lalu berikan ada sedikit jeda sebelum Anda menghembuskan napas kembali.
Begitupun sebaliknya, buang napas yang panjangnya kurang lebih sama dengan tarikan napas Anda sebelumnya.
Sebelum kembali menarik napas lagi setelah mengembuskan napas, sebaiknya berikan jeda sebentar.
Agar Anda dapat lebih fokus dan tenang, saat menarik napas mata Anda dapat ikut terpejam dan tarik melewati hidung.
Sementara saat menghembuskan napas, gerakkan bibir Anda sedikit dan hembuskan napas perlahan melewati celah kecil di bibir.
Sebaiknya buang napas sedikit lebih panjang dibandingkan saat menarik napas dalam menerapkan teknik pernapasan selama melahirkan.
Ketika Anda mengalami kontraksi sangat kuat, biasanya pernapasan akan cenderung jadi pendek.
Sementara pada metode Lamaze, dilakukan dengan cara mengatur napas saat melahirkan untuk mengurangi rasa sakit.
Pengaturan pernapasan dilakukan dengan berbagai macam pola, seperti menghirup napas dalam-dalam selama lima detik dan keluarkan selama lima detik, kemudian ulangi terus.
Pola lainnya bisa dengan mengambil dua napas pendek dan kemudian mengeluarkannya sehingga akan terdengar seperti “hee-hee-hoooo”.
Sangat penting untuk menjaga pernapasan Anda agar tidak terengah-engah.
Intinya semakin kuat kontraksi, diiringi pembukaan Anda semakin lebar, semakin pendek ritme Anda dalam mengatur irama pernapasan.
Agar persalinan lebih mudah, Anda mungkin bisa mencoba induksi alami maupun makan makanan supaya cepat melahirkan.
Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar