7. Meredakan gejala PMS dan menopause
Akar manis juga diketahui memiliki efek yang mirip dengan hormon estrogen untuk meredakan nyeri PMS pada perempuan. Ditambah lagi, sebuah penelitian dari Health Care for Women International menemukan bahwa akar licorice juga dapat mengatasi gejala menopause. Efek yang dihasilkan dari minum ekstrak tanaman ini bahkan disebut lebih baik daripada efek terapi hormon.
8. Mengobati nyeri
Sebagai akar tanaman yang mengandung zat antispasmodic, teh licorice memiliki efek yang mampu meredakan kram di perut ataupun bagian otot tubuh lainnya. Sementara itu, ekstrak tanaman yang ada dalam bentuk salep juga dapat membatu meredakan rasa tidak nyaman akibat nyeri sendi.
Dalam bentuk apa tanaman obat ini tersedia?
Ekstrak cairan
Tanaman ini umumnya dikonsumsi setelah diekstrak menjadi cairan. Ekstrak tanaman ini biasanya rasa manis sehingga sering dijadikan sebagai perasa untuk permen atau minuman hangat. Jika Anda hendak mengonsumsi ekstrak tanaman herbal ini, perhatikan agar dosisnya tidak melebihi 30 mg/mL . Sebab, kandungan asam glycyrrhizic sebanyak itu mungkin saja dapat memicu efek samping yang berbahaya.
Bubuk
Di toko herbal, tanaman ini juga dapat diperoleh dalam bentuk bubuk yang bisa dicampur salep untuk kulit. Penggunaannya yang dikombinasikan dengan basis gel dapat membuatnya menjadi salep topikal yang membersihkan kulit. Bubuk obat ini bisa mengobati eksim dan jerawat. Menurut pedoman pedoman World Health Organization (WHO), dosis yang dianjurkan untuk penggunaan akar manis ini dalam seharinya adalah kurang dari 75 miligram.
Teh
Daun dari akar manis ini juga dapat digunakan sebagai obat. Caranya, Anda dapat mengeringkan daunnya dan menghancurkannya sebelum menyeduhnya menjadi teh. Kalau ingin lebih praktis, Anda juga dapat menemukan teh tanaman ini di pasar swalayan atau toko obat. Sebaiknya, Anda tidak mengonsumsi lebih dari 8 ons teh licorice per hari. Meminumnya terlalu banyak mungkin saja dapat membawa efek yang berbahaya.
DGL
DGL alias deglycyrrhizinated licorice adalah bentuk licorice dengan kandungan glycyrrhizin di dalamnya. Ini yang merupakan bentuk yang lebih aman. DGL seharusnya mengandung tidak lebih dari 2 persen kandungan glycyrrhizin. DGL tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, teh, dan bubuk. Batas konsumsi yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 5 gram DGL per hari.
Apa saja efek samping tanaman herbal ini?
Terlalu banyak mengonsumsi ekstrak akar licorice dapat menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menjadi rendah. Kondisi itu akan memicu terjadinya hipokalemia yang berakibat pada lemahnya otot tubuh Anda.
Menurut beberapa penelitian lain, orang yang mengonsumsi tanaman herbal ini terlalu banyak selama 2 minggu berturut-turut, dapat mengalami retensi cairan dan kelainan metabolisme.
Selain itu mengonsumsi akar tanaman herbal ini juga diketahui dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan detak jantung tidak teratur. Banyak produk tanaman licorice meniru rasa alami dari licorice, tetapi beberapa masih dibuat dengan asam glycyrrhizin.
Food and Drugs Administration (FDA) Amerika, sebuah organisasi yang setara dengan Badan POM di Indonesia menyarankan agar wanita hamil dan menyusui untuk menghindari tanaman ini dalam berbagai bentuk. Orang dengan hipertensi juga harus menghindari minum atau makan makanan yang mengandung akar licorice.
Sebelum memulai pengobatan, akan selalu lebih baik untuk meminta pertimbangan dari dokter Anda. Ia akan membantu Anda dalam menentukan jumlah yang tepat dan aturan yang benar dalam mengonsumsi suatu pengobatan, khususnya untuk licorice ini.