backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat Tanaman Herbal Licorice untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Manfaat Tanaman Herbal Licorice untuk Kesehatan

    Licorice adalah tanaman herbal dari tanah Mediterania yang banyak digunakan sebagai obat kesehatan. Banyak manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan setelah konsumsi tanaman obat ini. Apa saja?

    Apa itu licorice?

    Licorice adalah tanaman herbal yang akarnya dikenal sebagai akar manis. Selain dijadikan obat, akar manis ini dari zaman dahulu sering digunakan sebagai pemanis dalam permen atau minuman manis. Licorice tersedia dalam berbagai bentuk zat, baik yang mengandung asam glycyrrhizin atau sebagai deglycyrrhizinated licorice (DGL).

    Selain dikenal dengan akar manis, licorice adalah bahan alami yang juga mengandung banyak manfaat. Apa saja saja manfaat licorice yang berguna bagi kesehatan?

    1. Mengobati sakit perut

    Akar licorice adalah tanaman yang umumnya digunakan untuk mengatasi sakit perut dan masalah pencernaan lainnya.  Dalam kasus keracunan makanan, sakit maag, dan nyeri ulu hati, ekstrak akar tanaman obat ini dapat membantu mempercepat perbaikan lapisan lambung. Licorice juga dapat membantu mengembalikan keseimbangan asam di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh sifat anti-inflamasi dan kekebalan tubuh yang berasal dari asam glycyrrhizic dalam tanaman ini.

    Selain itu, sebuah studi menemukan fakta bahwa asam glycyrrhizic dapat mencegah tumbuhnya bakteri beracun H. pylori di usus dalam jumlah banyak. Ada juga penelitian yang menunjukkan orang-orang yang memiliki penyakit ulkus peptikum, nyeri ulu hati, atau gastritis telah memperbaiki gejala ketika menggunakan DGL.

    DGL adalah salah satu bentuk licorice yang lebih aman dan dapat dikonsumsi dalam jangka panjang.

    2.  Meredakan stres

    Ketika mengalami stres, kelenjar adrenal akan berusaha untuk memproduksi hormon adrenalin dan kortisol (hormon stres) secara konstan. Akibatnya, kedua hormon itu akan meningkat jumlahnya di dalam tubuh. Dikutip dari Healthline, akar licorice yang diekstrak dapat menekan tubuh agar tidak mengeluarkan hormon adrenalin terus-menerus.

    Di samping itu, ekstrak akar manis ini juga dapat membantu mengendalikan kadar hormon kortisol dalam tubuh sehingga jumlahnya tidak berlebih. Dengan begitu gejala stres yang Anda rasakan bisa mereda.

    3. Kemungkinan bisa membantu mengatasi kanker

    American Cancer Society kini sedang meneliti manfaat licorice terhadap pengobatan kanker payudara dan kanker prostat. Meski demikian, beberapa pengobatan China telah lama menggunakan akar ini untuk penyakit kanker. Sekalipun telah digunakan sejak lama untuk pengobatan kanker, merupakan sebuah langkah bijak apabila Anda tetap berkonsultasi ke dokter mengenai penggunaan akar manis ini atau pengobatan apa pun lainnya.

    4. Mengobati masalah kulit dan gigi

    Obat salep topikal yang mengandung licorice banyak direkomendasikan untuk mengobati penyakit kulit  eksim. Tanaman yang akarnya bermanfaat ini, dapat dijadikan bahan untuk obat kulit karena kandungan sifat antibakterinya.

    Selain  itu, karena sifatnya, banyak pula ahli herbal yang menggunakan ekstrak tanaman ini untuk mengatasi masalah gigi rusak atau bolong karena bakteri.

    5. Meningkatkan kekebalan imun

    Licorice mengandung triterpenoid, yaitu zat antiviral yang bagus untuk mendukung sistem imun tubuh. Menurut sebuah studi yang diterbitkan Food Chemistry, akar tanaman herbal ini juga memiliki kandungan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dan menambah daya tahan tubuh agar  tidak gampang sakit. Beberapa pengobatan juga menggunakan akar tanaman ini untuk penyakit, seperti hepatitis C, HIV, dan influenza.

    6. Batuk dan sakit tenggorokan

    Akar licorice bermanfaat untuk meredakan sakit tenggorokan dan batuk berdahak. Tanaman ini dapat membantu melegakan tenggorokan dan mengeluarkan dahak yang membuat Anda terus-terusan batuk.

    Tanaman ini juga diketahui mengandung zat anti-inflamasi. Zat tersebut berfungsi menenangkan peradangan sehingga sakit tenggorokan yang Anda rasakan jadi mereda. Gunakan ekstrak akar tanaman herbal ini dengan cara dijadikan sirup atau teh.

    7. Meredakan gejala PMS dan menopause

    Akar manis juga diketahui memiliki efek yang mirip dengan hormon estrogen untuk meredakan nyeri PMS pada perempuan. Ditambah lagi, sebuah penelitian dari Health Care for Women International menemukan bahwa akar licorice juga dapat mengatasi gejala menopause. Efek yang dihasilkan dari minum ekstrak tanaman ini bahkan disebut lebih baik daripada efek terapi hormon.

    8. Mengobati nyeri

    Sebagai akar tanaman yang mengandung zat antispasmodic, teh licorice memiliki efek yang mampu meredakan kram di perut ataupun bagian otot tubuh lainnya. Sementara itu, ekstrak tanaman yang ada dalam bentuk salep juga dapat membatu meredakan rasa tidak nyaman akibat nyeri sendi.

    Dalam bentuk apa tanaman obat ini tersedia?

    Ekstrak cairan

    Tanaman ini umumnya dikonsumsi setelah diekstrak menjadi cairan. Ekstrak tanaman ini biasanya rasa manis sehingga sering dijadikan sebagai perasa untuk permen atau minuman hangat. Jika Anda hendak mengonsumsi ekstrak tanaman herbal ini, perhatikan agar dosisnya tidak melebihi 30 mg/mL . Sebab, kandungan asam glycyrrhizic sebanyak itu mungkin saja dapat memicu efek samping yang berbahaya.

    Bubuk

    Di toko herbal, tanaman ini juga dapat diperoleh dalam bentuk bubuk yang bisa dicampur salep untuk kulit. Penggunaannya yang dikombinasikan dengan basis gel dapat membuatnya menjadi salep topikal yang membersihkan kulit. Bubuk obat ini bisa mengobati eksim dan jerawat. Menurut pedoman pedoman World Health Organization (WHO), dosis yang dianjurkan untuk penggunaan akar manis ini dalam seharinya adalah kurang dari 75 miligram.

    Teh

    Daun dari akar manis ini juga dapat digunakan sebagai obat. Caranya, Anda dapat mengeringkan daunnya dan menghancurkannya sebelum menyeduhnya menjadi teh. Kalau ingin lebih praktis, Anda juga dapat menemukan teh tanaman ini di pasar swalayan atau toko obat. Sebaiknya, Anda tidak mengonsumsi lebih dari 8 ons teh licorice per hari. Meminumnya terlalu banyak mungkin saja dapat membawa efek yang berbahaya.

    DGL

    DGL alias deglycyrrhizinated licorice adalah bentuk licorice dengan kandungan glycyrrhizin di dalamnya. Ini yang merupakan bentuk yang lebih aman. DGL seharusnya mengandung tidak lebih dari 2 persen kandungan glycyrrhizin. DGL tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, teh, dan bubuk. Batas konsumsi yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 5 gram DGL per hari.

    Apa saja efek samping tanaman herbal ini?

    Terlalu banyak mengonsumsi ekstrak akar licorice dapat menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menjadi rendah. Kondisi itu akan memicu terjadinya hipokalemia yang berakibat pada lemahnya otot tubuh Anda.

    Menurut beberapa penelitian lain, orang yang mengonsumsi tanaman herbal ini terlalu banyak selama 2 minggu berturut-turut, dapat mengalami retensi cairan dan kelainan metabolisme.

    Selain itu mengonsumsi akar tanaman herbal ini juga diketahui dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, pembengkakan, dan detak jantung tidak teratur. Banyak produk tanaman licorice meniru rasa alami dari licorice, tetapi beberapa masih dibuat dengan asam glycyrrhizin.

    Food and Drugs Administration (FDA) Amerika, sebuah organisasi yang setara dengan Badan POM di Indonesia menyarankan agar wanita hamil dan menyusui untuk menghindari tanaman ini dalam berbagai bentuk. Orang dengan hipertensi juga harus menghindari minum atau makan makanan yang mengandung akar licorice.

    Sebelum memulai pengobatan, akan selalu lebih baik untuk meminta pertimbangan dari dokter Anda. Ia akan membantu Anda dalam menentukan jumlah yang tepat dan aturan yang benar dalam mengonsumsi suatu pengobatan, khususnya untuk licorice ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan