“Tarik napas dalam-dalam, buang perlahan, dan dorong.” Begitulah biasanya aba-aba dari dokter kandungan ketika memandu persalinan dengan menerapkan cara mengejan atau ngeden yang benar saat melahirkan.
Ya, mendorong atau mengejan saat melahirkan tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan. Salah-salah, mengejan yang tidak dilakukan dengan cara yang baik dan benar saat melahirkan justru bisa membahayakan ibu.
Dokter kandungan nantinya akan menginstruksikan kapan harus mengejan sehingga ibu harus mengikutinya dengan baik. Lantas, apa pentingnya ngeden atau mengejan dan bagaimana cara melakukan yang tepat?
Kapan saya perlu mengejan saat melahirkan?
Berbagai persiapan persalinan dan perlengkapan melahirkan perlu disediakan dengan baik sebelum hari-H tiba.
Persiapan tersebut berlaku bila rencana ibu hamil melahirkan di rumah sakit maupun melahirkan di rumah, baik itu melahirkan satu bayi atau melahirkan anak kembar.
Mendorong bayi keluar dengan cara mengejan baru bisa dilakukan setelah serviks (leher rahim) benar-benar sudah melebar hingga 10 sentimeter (cm).
Tanda-tanda melahirkan berupa pembukaan lahiran baru akan terjadi sepenuhnya saat proses melahirkan normal telah memasuki tahap kedua alias siap untuk mengejan.
Air ketuban pecah juga termasuk salah satu tanda mau melahirkan. Sembari mengejan, biasanya ibu juga akan merasakan adanya kontraksi.
Kontraksi melahirkan asli dapat terjadi setiap 5 menit selama 45-90 detik dan dapat membantu ibu selama mengejan, melansir dari laman Sutter Health.
Mengejan dengan cara yang baik dan benar saat kontraksi dapat membuat proses melahirkan ibu menjadi lebih efektif.
Kontraksi yang muncul biasanya mengalami penurunan sesaat sebelum ibu mulai ngeden dengan baik dan benar saat melahirkan.
Ketika kontraksi menurun, sebaiknya ambil napas dalam-dalam dan tahan sebentar.
Ibu perlu mengambil waktu untuk beristirahat sejenak sebelum mengejan karena butuh tenaga yang banyak untuk melakukan hal ini.
Bagaimana posisi yang baik saat mengejan?
Ada banyak posisi yang dapat Anda praktikkan selama mengejan saat melahirkan, tetapi temukanlah posisi nyaman Anda.
Berikut beberapa posisi mengejan atau ngeden yang bisa ibu coba:
- Selalu tempatkan dagu di dada dan tarik punggung ke depan untuk membantu otot perut dan rahim saat mendorong bayi keluar.
- Saat mengejan gigi bertemu dengan gigi, hindari berteriak karena akan menghabiskan tenaga Anda.
- Tempatkan tangan di bagian belakang paha sambil menarik kaki agar terbuka lebar.
- Untuk mempercepat proses persalinan, tempatkan diri pada posisi duduk sehingga gravitasi turut membantu proses kelahiran bayi.
- Bila bayi lahir dengan cepat, posisikan diri dengan berbaring miring maupun lurus.
Jangan lupa, ibu perlu meletakkan dagu di bagian dada dan tarik kaki ke arah dada saat hendak mengejan.
Posisi ini dapat membuat otot-otot tubuh ibu bekerja lebih optimal.
Cara mengejan yang benar saat melahirkan
Ketika diperintahkan untuk mengejan oleh dokter, inilah saat yang tepat bagi ibu untuk mendorong agar bayi keluar melalui vagina.
Terapkanlah cara mengejan yang baik, benar, dan tenang saat melahirkan seolah Anda sedang berusaha buang air besar.
Setelah mengejan, sebaiknya beristirahatlah sebentar, tarik napas dalam-dalam lagi dan hembuskan secara perlahan.
Ini karena ibu butuh energi lagi untuk mengejan lagi dengan baik dan benar saat melahirkan. Mengejan saat melahirkan sebenarnya merupakan naluri alamiah.
Anda bisa merasakan sendiri kapan harus melakukannya serta usaha sekeras apa yang perlu dilakukan saat mengejan untuk membantu bayi keluar.
Itu sebabnya, saat Anda mengejan usahakan untuk fokus, rasakan, dan ikuti keinginan tubuh sendiri.
Saat proses melahirkan berlangsung, dokter akan memandu Anda kapan harus ngeden dan kapan harus berhenti.
Jadi sebaiknya, ikuti dengan baik perintah dari dokter untuk melakukan cara mengejan yang baik dan benar sehingga proses saat melahirkan lebih mudah dilakukan.
Mengutip dari Peaceful Parents, berikut cara mengejan yang tepat saat melahirkan:
- Tubuh dalam posisi berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan dibuka lebar.
- Tarik napas untuk mengisi udara di paru-paru.
- Angkat sedikit punggung Anda, sehingga posisi kepala agak terbangun. Kemudian tempelkan dagu Anda ke dada.
- Rilekskan seluruh bagian dasar panggul sehingga membuat bagian perineum (area antara vagina dan anus) seolah menonjol keluar.
- Tarik napas dalam kemudian buang sembari mendorong tubuh untuk mulai mengejan.
- Cobalah untuk mengejan sebanyak 3-4 kali setiap kali kontraksi.
- Kurangi upaya Anda dalam mengejan saat kontraksi berakhir guna mempertahankan posisi bayi yang telah berada di jalan lahir sekaligus mencegahnya bergerak kembali ke atas.
Kapan harus berhenti mengejan?
Kontraksi kuat di dalam rahim yang berlangsung selama tahap kedua persalinan mungkin membuat Anda ingin terus mengejan.
Namun sebaiknya, tetap tenang dan terapkan teknik pernapasan saat melahirkan yang tepat.
Selanjutnya, tunggu sampai dokter mengatakan bahwa ini waktu yang tepat untuk mengejan. Terkadang Anda harus berhenti mengejan walaupun merasakan kontraksi kuat dalam rahim.
Hal ini terjadi karena serviks belum melebar sepenuhnya atau perineum (bagian mulai dari vagina sampai anus) perlu meregang secara bertahap untuk menyesuaikan dengan kepala bayi.
Dalam kondisi ini, biasanya Anda diminta berhenti mengejan untuk sementara waktu.
Dokter juga akan memerintahkan untuk berhenti mengejan saat kepala bayi sudah muncul.
Hal ini bertujuan agar kelahiran bayi bisa lebih lancar. Pastikan Anda tetap tenang mesti tidak sedang mengejan.
Selama melakukan ngeden saat melahirkan, usahakan tarik dan buang napas secara perlahan seolah sedang meniup lilin.
Jangan lupa juga ibu harus tetap fokus dan jangan panik.
Bagi banyak ibu, mengejan saat melahirkan lebih membutuhkan cara mengatur pernapasan daripada mendorong.
Berapa lama saya harus mengejan saat melahirkan?
Lamanya tahap ini dilakukan sangat bervariasi tergantung dari posisi janin di dalam kandungan, ukuran bayi, seberapa kuat kontraksi, dan kemampuan ibu untuk mengejan.
Bayi yang berada pada posisi kepala bayi menghadap ke tulang kemaluan (posisi posterior) mungkin akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dilahirkan.
Posisi paling ideal bagi bayi saat melahirkan yakni kepala bayi menghadap ke bagian belakang tubuh ibu (posisi anterior).
Bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan, usaha untuk mengejan mungkin bisa menghabiskan waktu satu sampai dua jam.
Jika Anda baru pertama kali melahirkan normal, otot-otot panggul mungkin masih rapat dan proses pelebaran otot ini bisa memakan waktu lebih lama.
Cara mengejan yang salah saat melahirkan
Agar memuluskan proses kelahiran, ada baiknya ibu menghindari beberapa cara berikut ini ketika mengejan saat melahirkan:
1. Mengejan sebelum diperintahkan dokter
Terkadang, mungkin ibu tidak kuat merasakan adanya kontraksi. Hal ini mungkin membuat ibu ingin terus mengejan padahal serviks belum terbuka sepenuhnya.
Di sisi lain, jika Anda menerima suntikan epidural, Anda akan merasakan kebas di sekujur pinggang ke bawah.
Hal ini membuat ibu mungkin tidak merasakan sakit sehingga tidak memiliki dorongan untuk ngeden saat melahirkan.
Apa pun kondisinya, cara mengejan saat melahirkan dapat lebih efektif jika dilakukan begitu ibu merasakan dorongan untuk mengejan.
Akan tetapi, cara mengejan terus-menerus sebelum diperintahkan dokter juga hanya akan membuang banyak tenaga saat melahirkan.
Selain itu, mengejan tanpa aba-aba dokter juga menyebabkan Anda kecapekan sebelum benar-benar perlu mengejan nantinya saat melahirkan.
Bahkan, tak menutup kemungkinan, mengejan terus-menerus saat melahirkan juga dapat menyebabkan pembengkakan leher rahim dan memperlama proses persalinan.
2. Cara mengejan yang terlalu keras saat melahirkan
Mengejan terlalu keras dapat membuat area perineum vagina robek, bahkan dalam ukuran yang lebih besar.
Kondisi ini tentu membutuhkan jahitan yang cukup banyak nantinya.
Selain itu, cara mengejan dengan sekuat tenaga saat melahirkan dapat menghabiskan seluruh energi Anda dalam satu waktu.
Akibatnya, Anda akan kelelahan sebelum waktunya sehingga Anda tidak lagi cukup kuat untuk kembali berusaha mendorong.
Sebaiknya, mengejanlah dengan tenang selama proses melahirkan normal berlangsung.
Pusatkan perhatian pada tubuh untuk memberi sinyal seberapa kuat Anda harus mengejan.
Bagi ibu yang pertama kali melahirkan normal, tahap mengejan mungkin bisa menghabiskan waktu satu sampai dua jam.
Setelah mengejan sebaiknya istirahat sebentar, tarik napas dalam-dalam sekali lagi, dan embuskan perlahan.
Ini karena Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk melakukan mengejan dengan cara yang tepat berikutnya saat melahirkan.
3. Panik saat mengejan
Mengejan adalah insting alami seorang (calon) ibu sehingga tubuh Anda yang paling tahu kapan harus memulainya.
Panik dan takut dapat membuat Anda tidak fokus. Padahal, konsentrasi yang tinggi saat melahirkan sangat diperlukan.
Selain itu, jangan mengejan dengan memusatkan tenaga hanya pada tubuh bagian atas dan menegangkan ekspresi wajah.
Menegangkan otot-otot wajah dan tubuh bagian atas membuat wajah dan mata memerah akibat pembuluh darah pecah serta otot leher kaku.
Kondisi ini termasuk tanda-tanda Anda mengejan dengan cara mendorong ke atas dan bukannya ke bawah saat melahirkan.
Pertahankan kontrol diri dan coba untuk menghindari panik.
Cobalah untuk bersabar, ambil napas dalam-dalam, dan keluarkan perlahan guna menerapkan cara mengejan yang baik dan benar saat melahirkan.
Kemampuan Anda untuk bersantai sama pentingnya dengan kemampuan untuk mengejan.
Fokuskan tenaga untuk menggunakan otot perut guna mendorong ke bawah dan ke luar.
4. Bernapas tidak beraturan
Bernapas tidak beraturan, menarik napas terlalu panjang, bahkan tarikan napas terlalu pendek dapat membuat Anda lelah.
Menarik napas yang benar dan tenang saat melahirkan sebenarnya dapat membantu mengurangi rasa sakit.
Coba praktikkan cara mengambil napas dalam-dalam (jangan terlalu panjang tetapi jangan terlalu pendek juga), lalu tahan di paru-paru.
Tempatkan dagu pada dada, tarik kaki Anda ke arah dada saat mendorong, dan buang lewat hidung.
5. Cara mengejan pada posisi yang salah saat melahirkan
Mengejan dengan cara yang baik dan benar saat melahirkan lebih nyaman dilakukan dalam posisi yang juga tepat.
Ibu mungkin perlu mengubah posisi untuk menemukan posisi persalinan.
Hal yang paling penting yakni jangan mengangkat bokong saat mengejan.
Ini karena mengejan seperti ini saat melahirkan hanya akan membuat robekan perineum Anda menjadi lebih lebar.
[embed-health-tool-due-date]