Selama kehamilan, tidak dipungkiri bahwa ibu harus lebih waspada untuk menyadari perubahan pada tubuhnya. Pada ibu yang sedang mengalami kehamilan kembar identik, salah satu kelainan yang patut diwaspadai adalah twin-to-twin transfusion syndrome.
Apa itu twin-to-twin transfusion syndrome?
Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS) adalah kondisi ketika aliran darah pada plasenta atau ari-ari tidak seimbang.
Kondisi ini diakibatkan oleh kelainan susunan pembuluh darah yang kemudian mengganggu suplai oksigen dan nutrisi pada janin kehamilan identik.
Pada kondisi normal, janin kembar identik akan berbagi nutrisi dan oksigen dalam jumlah yang sama dari satu plasenta.
Sementara itu, TTTS membuat salah satu janin tidak mendapat pasokan darah dan nutrisi yang cukup (janin pendonor), sedangkan janin yang satunya kelebihan (janin penerima).
Sampai saat ini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab twin-to-twin transfusion syndrome.
Tahapan twin-to-twin transfusion syndrome
Mengutip dari laman Children’s Hospital Colorado, TTTS bisa dibagi dalam lima tahap sesuai dengan kondisi janin seperti berikut.
- Tahap I: cairan ketuban tidak seimbang.
- Tahap II: kandung kemih janin pendonor kosong sehingga tidak terlihat pada pemeriksaan USG.
- Tahap III: pola aliran darah mulai terganggu sehingga menyebabkan masalah fungsi jantung pada janin penerima.
- Tahap IV: jantung janin penerima mulai bermasalah karena cairan yang berlebihan.
- Tahap V: salah satu atau kedua janin meninggal dalam kandungan.
Tahapan TTTS itu nantinya akan menentukan perawatan seperti apa yang perlu ibu lakukan.
Tahukah Anda?
Tanda dan gejala TTTS
Twin-to-twin transfusion syndrome tidak bisa diketahui hanya dengan memperhatikan bentuk perut ibu.
Cara mengetahui apakah bayi kembar identik dalam kandungan mengalami TTTS hanya bisa dilakukan melalui USG.
Mengutip dari laman American Pregnancy Association, berikut adalah gejala TTTS yang bisa terlihat dari USG.
- Adanya perbedaan ukuran janin yang mencolok.
- Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion) pada janin penerima.
- Kekurangan cairan ketuban (oligohidramnion) pada janin pendonor.
- Tampak tanda-tanda gagal jantung kongestif pada janin penerima.
- Adanya perbedaan antara ukuran kantong ketuban dan tali pusar.
- Terjadi penumpukan cairan pada salah satu janin.
Sementara itu, ibu hamil mungkin merasakan beberapa kondisi berikut ketika mengalami TTTS.
- Ukuran perut yang lebih besar dari usia kehamilan pada umumnya.
- Peningkatan berat badan secara tiba-tiba.
- Pembengkakan pada kaki dan tangan pada awal kehamilan.
- Sakit perut, sesak, atau kontraksi yang lebih sering.
- Pertumbuhan rahim terasa lebih cepat.
Jika Anda sedang mengandung jenis bayi kembar identik dan merasakan berbagai gejala di atas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter kandungan.