backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Mengulik Lotus Birth, Metode Melahirkan Tanpa Menghilangkan Tali Pusat dan Plasenta

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Mengulik Lotus Birth, Metode Melahirkan Tanpa Menghilangkan Tali Pusat dan Plasenta

    Melahirkan merupakan proses yang sangat berharga bagi ibu dan buah hati. Itu sebabnya, seorang ibu tentunya akan menyusun persiapan persalinan dengan sebaik-baiknya, termasuk memilih jenis persalinan terbaik bagi buah hati.  Belakangan ini, muncul sebuah tren metode melahirkan yang dikenal dengan nama metode lotus atau lotus birth. Ya, lotus birth adalah salah satu jenis metode persalinan. 

    Namun, sebenarnya apa itu lotus birth dan bagaimana manfaat metode persalinan ini bagi ibu dan bayi?

    Apa itu lotus birth?

    bayi terinfeksi COVID-19

    Lotus birth adalah metode persalinan yang membiarkan tali pusat bayi terlepas dengan sendirinya sehingga plasenta tidak langsung lepas dari tubuh bayi setelah kelahiran. 

    Metode persalinan selain lotus birth di antaranya water birth, gentle birth, dan hypnobirthing dengan masing-masing keunggulannya.

    Metode persalinan tersebut dapat dilakukan pada proses melahirkan normal maupun operasi caesar.

    Namun, di persalinan normal, Anda tetap perlu menerapkan cara mengejan yang tepat saat melahirkan.

    Pada metode persalinan ini, tali pusat bayi sengaja tidak dipotong setelah lahir untuk menjaga hubungan antara plasenta dengan bayi.

    Tali pusat yang dibiarkan masih menempel di pusar bayi nantinya akan terlepas sendiri secara alami, mengutip dari Intuitive Birth.

    Waktu lepasnya tali pusat bayi dapat bervariasi, tetapi biasanya berkisar antara tiga hingga sepuluh hari tergantung dari kelembapan udara.

    Karena metodenya yang terbilang tidak umum, praktik lotus birth jarang dilakukan atau bahkan sulit ditemukan bila ibu hamil melahirkan di rumah sakit.

    Lotus birth adalah metode persalinan yang biasanya dilakukan saat ibu melahirkan di rumah atau klinik bersalin.

    Setelah dilahirkan, biasanya plasenta yang dibiarkan melekat pada bayi selama beberapa hari ditempatkan dan disimpan di dalam wadah. 

    Melansir dari laman Science Based Medicine, wadah tempat menyimpan plasenta tersebut berisi ramuan khusus.

    Hal ini dilakukan sampai tali pusat kering dengan sendirinya dan terpisah secara alami dari bayi.

    Saat memandikan bayi, plasenta juga ikut dibersihkan lalu dikeringkan. Mengurus bayi yang lahir dengan metode ini mungkin memberikan tantangan tersendiri.

    Ini karena jika bila ingin memindahkan bayi, otomatis Anda juga  harus memindahkan plasentanya secara bersamaan.

    Apa alasan ibu yang memilih metode persalinan ini?

    Melahirkan pandemi COVID-19

    Lotus birth adalah metode persalinan yang menerapkan konsep alamiah dengan mempercayai bahwa plasenta sudah menjadi bagian dari bayi selama sembilan bulan.

    Jika organ ini dipotong secara tiba-tiba seperti pada proses persalinan biasa, dinilai berisiko menimbulkan stres pada bayi.

    Oleh karena itu, dengan membiarkan tali pusat terlepas dengan sendirinya, maka ibu telah membiarkan buah hatinya terlahir ke dunia secara alami,

    Cara juga membantu bayi beradaptasi secara perlahan dengan dunia luar yang baru dikenalnya.

    Selain itu, ibu juga dapat memberikan kesempatan pada bayi untuk mengambil seluruh manfaat yang ada pada plasenta secara optimal. 

    Bila ingin persalinan yang lebih lancar, Anda bisa berlatih teknik pernapasan saat melahirkan menginjak trimester akhir kehamilan.

    Sembari belajar latihan pernapasan, ibu juga bisa melakukan induksi alami dengan aktivitas maupun makan makanan supaya cepat melahirkan.

    Upaya induksi secara alami ini bisa dilakukan ibu menjelang persalinan.

    Akan tetapi, tetap konsultasikan dengan dokter mengenai keamanan cara yang ingin Anda lakukan sebagai induksi persalinan alami.

    Apa manfaat dan risiko metode persalinan lotus birth?

    Sama halnya seperti berbagai jenis persalinan lainnya, metode melahirkan lotus birth juga menyimpan manfaat dan risiko di dalamnya.

    Manfaat dan risiko metode melahirkan lotus birth adalah sebagai berikut:

    Manfaat lotus birth

    Lotus birth adalah metode persalinan yang seolah “menghormati’ proses persalinan dan hubungan yang dimiliki bayi dengan tali pusat dan plasenta selama di dalam kandungan.

    Menunda pemotongan tali pusat dinilai dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi bayi.

    Ini karena membiarkan tali pusat masih menempel di tubuh bayi sedikit lebih lama dapat memberikan lebih banyak asupan nutrisi bagi bayi.

    Secara lebih rincinya, beberapa manfaat metode melahirkan lotus birth adalah sebagai berikut:

    • Membantu melancarkan atau memudahkan proses kelahiran bayi.
    • Asupan darah dan makanan dari plasenta bisa lebih banyak.
    • Menurunkan kemungkinan terjadinya cedera pada pusar bayi.
    • Proses penyembuhan tali pusat bisa lebih cepat.
    • Kesejahteraaan emosional bayi lebih terjaga.
    • Cara menghormati kehidupan antara bayi dengan plasenta dan tali pusat selama kurang lebih sembilan bulan berada di dalam kandungan bersama.

    Namun, membiarkan tali pusat lebih lama lagi menempel pada bayi tidak memberikan keuntungan apa pun.

    Pasalnya, setelah lahir, plasenta yang sudah keluar dari tubuh ibu tidak memiliki fungsi lagi.

    Risiko lotus birth

    komplikasi melahirkan komplikasi persalinan

    Di samping berpotensi membawa manfaat, metode persalinan lotus birth juga dinilai memiliki risiko atau efek sampingnya sendiri.

    Membiarkan tali pusat tetap melekat pada bayi selama beberapa waktu setelah kelahiran dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada plasenta.

    Infeksi ini dapat menyebar ke tubuh bayi melalui tali pusat.

    Plasenta pada dasarnya rentan mengalami infeksi karena mengandung darah.

    Setelah proses melahirkan, sirkulasi pada plasenta pun berhenti dan dapat dikatakan bahwa plasenta tersebut hanyalah jaringan yang sudah mati.

    Di sisi lain, transfer atau pemberian darah yang terlalu lama dari plasenta ke bayi juga akan meningkatkan risiko kuning pada bayi akibat kadar bilirubin yang tinggi.

    Jadi, apakah perlu melahirkan dengan metode ini?

    tahap proses melahirkan lotus birth

    Meski lotus birth dipercaya memberi efek yang baik bagi bayi, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan hal ini.

    Bahkan, manfaat lotus birth juga belum dapat dibuktikan sepenuhnya.

    Sebelumnya sempat disebutkan bahwa salah satu manfaat metode ini yakni asupan darah dan makanan yang lebih baik dari plasenta.

    Padahal pada kenyataannya, plasenta tidak lagi menjalankan fungsinya setelah bayi lahir.

    Jadi sebenarnya, manfaat yang didapat dengan tetap membiarkan plasenta dan tali pusat melekat di tubuh bayi setelah kelahiran terbilang sangat kecil.

    Bukan hanya itu, sejauh ini juga belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa bayi yang lahir dengan metode persalinan lotus birth memiliki emosional yang lebih baik.

    Metode persalinan lotus birth mungkin memiliki manfaat bila ibu melahirkan di situasi darurat tanpa tindakan medis.

    Ambil contohnya ketika ibu melahirkan bayi di saat banjir sehingga tidak bisa langsung pergi ke rumah sakit.

    Dalam hal ini, menjaga plasenta dan tali pusat tetap melekat pada tubuh bayi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

    Hal ini karena memotong tali pusat sendiri tanpa bantuan dokter atau bidan dapat berisiko menimbulkan perdarahan hingga infeksi.

    Namun, kembali lagi, pilihan berada di tangan Anda. Metode persalinan dengan lotus birth memang dipercaya memiliki manfaat tersendiri.

    Hanya saja, pastikan Anda mengetahu secara pasti konsekuensi dan risiko dari metode ini sembari membandingkan dengan manfaatnya.

    Jika Anda ragu, berkonsultasilah pada dokter untuk mendiskusikan apakah metode ini aman bagi kondisi kehamilan Anda sekarang.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan