Air yang hangat dalam kolam dapat membantu tubuh Anda agar lebih rileks dan tenang, sehingga bisa membantu menciptakan kenyamanan.
Pada akhirnya, hal ini bisa membantu Anda menyimpan energi yang banyak diperlukan saat proses water birth atau melahirkan di dalam air berlangsung.
Di samping itu, karena berada di dalam air biasanya Anda juga jadi lebih mudah dalam bergerak dan berpindah posisi, ketimbang berada di tempat tidur.
Agar lebih mudah, ibu juga bisa melakukan berbagai upaya induksi alami maupun makan makanan supaya cepat melahirkan dari jauh-jauh hari.
Hanya saja, ibu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukannya.
3. Water birth belum tentu aman bagi bayi pada tahap kedua persalinan
Tahap kedua water birth adalah saat leher rahim (serviks) sudah benar-benar dalam posisi terbuka dan melebar.
Di tahap inilah bayi sudah siap untuk keluar melalui vagina.
Sayangnya, belum bisa diketahui secara pasti bagaimana cara yang paling aman untuk mengeluarkan bayi dari vagina selama water birth.
Aaron Caughey, dari American Congress of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), menjelaskan mengenai hal ini.
Menurutnya, melahirkan dengan posisi tidak berada di dalam air akan lebih memudahkan Anda, jika nantinya ada masalah atau komplikasi persalinan.
Penanganan dapat lebih cepat diberikan apabila posisi Anda tidak di dalam air alias tidak menjalani water birth.
Sedangkan jika tiba-tiba dibutuhkan operasi caesar segera sementara tubuh Anda ada di dalam air, biasanya butuh sekitar 4-5 menit untuk mengeluarkanya.
Jadi, water birth dapat memakan waktu lebih lama untuk memberikan pertolongan segera bagi ibu dan bayinya.
Di sisi lain, American College of Obstetricians and Gynecologists juga mengatakan bahwa persalinan di dalam air belum terbukti secara ilmiah dapat memberikan manfaat bagi ibu dan bayi.