Rahim adalah organ penting untuk mengakomodasi kehamilan selama sembilan bulan. Pada umumnya, rahim mempunyai bentuk mirip buah pir. Namun nyatanya, ada segelintir wanita yang mengalami kelainan pada rahim. Hal ini pula yang bisa menyebabkan infertilitas serta susah hamil. Simak penjelasan lengkap mengenai 5 kelainan rahim pada wanita di bawah ini!
Apa itu kelainan pada rahim?
Rahim yang dalam dunia medis disebut sebagai uterus merupakan organ reproduksi wanita yang letaknya berada di rongga panggul.
Organ ini dibutuhkan sebagai tempat pembuahan sekaligus tempat janin di masa kehamilan.
Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya kelainan, gangguan, atau ciri-ciri rahim bermasalah.
Dikutip dari Medline Plus, Anda bisa mencurigai tanda-tanda dari kondisi ini ketika terjadi perdarahan yang tidak biasa saat menstruasi atau setelah berhubungan seks.
Beberapa kondisi pada rahim tidak menyebabkan masalah selama kehamilan.
Namun, ada pula kondisi kelainan rahim yang bisa membuat wanita susah hamil serta masalah lainnya seperti keguguran atau kelahiran prematur.
Jenis-jenis kelainan pada rahim
Kelainan atau penyakit rahim bermasalah bisa terjadi sebelum atau selama kehamilan. Bisa dikatakan, kondisi ini cukup sering terjadi.
Apalagi, beberapa jenis gangguan pada rahim ini terjadi karena faktor keturunan. Berikut beberapa jenis kelainan pada rahim, di antaranya adalah:
1. Servisitis
Servisitis adalah kondisi peradangan, iritasi, atau luka pada leher rahim.
Lapisan leher rahim yang terluka atau iritasi ini bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan mengeluarkan lendir atau nanah di dalam leher rahim.
Beberapa penyebab radang leher rahim atau servisitis adalah:
- Infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan herpes.
- Reaksi alergi, biasanya dari spermisida atau lateks pada kondom. Juga karena produk perawatan kewanitaan seperti douche.
- Pertumbuhan bakteri dalam vagina. Kondisi ini dapat memicu infeksi vagina yang disebut dengan bacterial vaginosis.
Kelainan pada rahim jenis ini saat dibiarkan terus-menerus dapat menyebar ke organ reproduksi lainnya. Mulai dari rahim, tuba falopi, hingga ke rongga panggul dan perut.
Akibatnya, Anda rentan mengalami masalah kesuburan dan pada akhirnya susah hamil.
Kalaupun bisa hamil, kondisi leher rahim yang meradang akan mengganggu perkembangan bayi dalam kandungan dan menghambat jalan lahir.
2. Posisi rahim terbalik
Rahim terbalik atau istilah medisnya retroverted uterus adalah kondisi ketika rahim seorang wanita sedikit miring ke arah belakang panggul.
Padahal, normalnya rahim wanita cenderung akan condong ke arah perut atau tegak terhadap panggul.
Sekitar 20 persen wanita di seluruh dunia diperkirakan memiliki rahim terbalik.
Seringnya, kesadaran mempunyai kelainan rahim ini ketika melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menjalani program hamil.
Namun, ada gejala tertentu yang menjadi tanda seperti infeksi saluran kemih, sakit saat berhubungan seksual, tonjolan di perut bagian bawah, juga sering buang air kecil.
Jadi, sebenarnya kemungkinan seorang wanita untuk hamil tidak ditentukan dari posisi rahim, baik normal maupun terbalik.
Namun, bisa atau tidaknya hamil pada saat posisi rahim terbalik lebih dipengaruhi oleh gangguan atau penyakit pada organ reproduksi
Bila dokter menemukan adanya tanda-tanda masalah kesuburan sehingga sulit hamil, maka dokter kemungkinan akan menyarankan Anda melakukan prosedur medis.
3. Rahim miring ke depan
Anteverted uterus merupakan salah satu jenis kelainan saat rahim membungkuk atau miring ke arah depan menuju leher rahim (bagian bawah rahim).
Posisi ini membuat rahim lebih condong ke arah perut.
Kebanyakan wanita terlahir dengan posisi rahim anteverted. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi akibat kehamilan dan proses persalinan.
Selain itu, kemiringan ekstrem pada rahim dapat terjadi saat adanya perkembangan jaringan parut setelah menjalani operasi atau karena endometriosis.
Posisi rahim anteverted atau miring ke depan tidak terlalu memengaruhi kemampuan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim.
Jadi, hal ini tidak memengaruhi masalah kesuburan atau infertilitas.
4. Sindrom MRKH
Sindrom MRKH adalah kepanjangan dari sindrom Mayer Rokitansky Kuster Hauser. Sindrom ini terjadi pada sistem reproduksi seorang wanita.
Kondisi ini menyebabkan vagina, leher rahim (serviks), dan rahim tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Maka dari itu, wanita yang mengalami kelainan ini biasanya tidak mengalami menstruasi karena tidak punya rahim
Satu dari 5.000 wanita bisa mengalami sindrom MRKH. Karena itulah sindrom ini tergolong langka dan jarang sekali ditemui.
Ada dua jenis kelainan atau gangguan rahim ini. Pada jenis pertama, hanya organ reproduksi wanita yang dipengaruhi oleh sindrom ini.
Pada jenis kedua, wanita juga memiliki kelainan lainnya seperti ginjal tidak berkembang, kelainan tulang belakang, atau gangguan pendengaran.
Meskipun wanita dengan sindrom MRKH ini tidak bisa hamil karena tidak adanya rahim dan saluran vagina, masih ada peluang memiliki anak.
Salah satunya reproduksi berbantu di luar rahim seperti surrogate pregnancy atau ibu pengganti.
5. Unicorniate uterus
Kelainan atau masalah rahim yang satu ini juga tegolong langka. Biasanya, kondisi ini juga bisa disebut sebagai rahim dengan satu tanduk atau rahim tunggal betanduk.
Ini merupakan kondisi rahim pada wanita hanya terbentuk setengah sehingga lebih kecil dari ukuran normal.
Tidak hanya itu saja, unicorniate uterus juga hanya mempunyai satu saluran tuba falopi.
Lalu, ada kemungkinan kelainan pada rahim ini memiliki uterus kedua dengan ukuran yang lebih kecil disebut hemi-uterus.
Namun, hemi-uterus tidak terhubung ke seluruh rahim sehingga mengakibatkan darah menstruasi tidak mengalir keluar. Maka dari itu Anda bisa merasakan sakit yang cukup intens.
Hal lainnya yang perlu dijadikan perhatian adalah wanita dengan kelainan rahim seperti unicorniate uterus berisiko mengalami komplikasi reproduksi dan mungkin mengalami susah hamil.
Pilihan pengobatan kelainan atau gangguan rahim
Berkonsultasi dengan dokter adalah hal yang tepat ketika Anda didiagnosis mempunyai kelainan pada rahim.
Apabila posisi rahim perlu diperbaiki agar bisa hamil, berikut beberapa rekomendasi pengobatan terkait kelainan bentuk rahim.
1. Posisi rahim terbalik
Pesarium
Pesarium adalah alat yang bisa membantu memperbaliki posisi rahim agar lebih nyaman berhubungan seks dan bisa segera hamil.
Namun, alat ini hanya bersifat sementara sehingga saat alat ini diangkat, rahim akan kembali ke posisi semula.
Operasi
Dalam beberapa kasus, operasi mungkin saja diperlukan untuk memposisikan ulang rahim serta mengurangi rasa sakit akibat kelainan rahim.
Ada beberapa prosedur yang berbeda dalam pembedahan ini.
- Prosedur suspensi uterus, yakni operasi dilakukan secara laparaskopi, melalui vagina atau di luar perut.
- Prosedur uplift, yakni prosedur laparaskopi yang membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mengangkat posisi rahim.
Lalu, Anda bisa melakukan cara alami seperti senam Kegel, yoga, atau jenis olahraga lainnya yang bisa membantu memperkuat otot dasar panggul serta mengatasi kemiringan rahim.
2. Rahim miring ke depan
Bila Anda termasuk wanita yang memiliki rahim dengan posisi anteverted, tidak perlu khawatir. Hal ini cenderung normal dan tidak memerlukan perawatan secara spesifik.
Tidak ada obat atau prosedur khusus untuk memperbaiki kondisi ini. Jadi, Anda bisa tetap menjalani kehidupan normal tanpa rasa sakit.
3. Sindrom MRKH
Pembedahan seperti transplantasi rahim merupakan cara mengatasi kelainan rahim yang satu ini.
Namun, prosedur bedah ini hingga kini masih dalam uji klinis karena cukup berisiko tinggi. Prosedur lainnya yang bisa dilakukan, adalah:
Self dilation
Prosedur ini diklaim memungkinkan untuk melebarkan vagina tanpa operasi. Hal ini karena menggunakan batang kecil khusus.
Vanginoplasti
Pada prosedur ini, ahli bedah dapat membuat vagina fungsional dengan menggunakan cangkok dari kulit bagian pantat atau sebagian usus.
Lalu, dibutuhkan dilator atau pelumas buatan saat berhubungan seksual untuk menjaga fungsi vagina.
4. Unicorniate uterus
Pengobatan untuk kelainan atau gangguan rahim yang satu ini kemungkinan bisa diatasi dengan laparoskopi.
Prosedur ini untuk mengangkat hemi-uterus yang tidak terhubung agar tidak terjadi rasa sakit karena darah menstruasi tidak mengalir.
Kalkulator Masa Subur
Ingin Cepat Hamil? Cari tahu waktu terbaik untuk bercinta dengan suami lewat kalkulator berikut.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.