Merokok saat rutin minum pil KB dapat melipatgandakan risiko kehamilan, khususnya bagi wanita yang berusia 35 tahun ke atas. Selain itu, ada juga efek samping lainnya dari kebiasaan buruk ini, yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, pembekuan darah, dan penyakit serius lainnya.
Maka, sebaiknya Anda menghentikan kebiasaan merokok bila Anda memilih untuk minum pil KB. Bila Anda tidak bisa berhenti merokok, baiknya Anda memilih alat kontrasepsi lainnya.
9. Berhenti pakai alat kontrasepsi karena tidak tahan efek samping
Selain kondom, beberapa alat kontrasepsi memang dapat menyebabkan efek samping yang bikin tidak nyaman. Misalnya saja pil KB yang dapat membuat pusing, mual, hingga menstruasi yang keluar banyak. Efek samping koyo KB dapat menyebabkan iritasi kulit. Spiral IUD dapat menyebabkan kram perut dan meningkatkan risiko penyakit radang panggul.
Meski begitu, Anda tidak bisa sembarangan berhenti menggunakan alat kontrasepsi hanya karena tidak siap dengan efek sampingnya. Justru ini akan meningkatkan risiko Anda tidak hanya terhadap kehamilan, namun juga efek samping lainnya. Ada baiknya Anda diskusikan dulu mengenai pilihan metode KB dengan dokter agar Anda lebih siap dengan efek samping yang mungkin timbul.
10. Tidak berkonsultasi dengan dokter tentang alat kontrasepsi permanen
Bila Anda khawatir membuat kesalahan dengan alat kontrasepsi, baiknya Anda mempertimbangkan apakah Anda siap untuk beralih ke alat kontrasepsi yang lain. Misalnya, bila Anda sudah sangat yakin tidak ingin menambah momongan, pilihlah metode kontrasepsi permanen seperti ligasi tuba atau tubektomi untuk perempuan atau vasektomi untuk pria. Setelah tiga bulan pasca operasi, Anda tidak akan khawatir lagi untuk berhubungan seks maupun terhadap efek samping yang ditimbulkan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar