Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Navigation

Hamil 9 Bulan, Saat Ibu Menunggu Waktu Kelahiran Si Kecil

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Hamil 9 Bulan, Saat Ibu Menunggu Waktu Kelahiran Si Kecil

Kapan waktunya bayi lahir? Waktu yang tepat bayi lahir adalah saat ibu hamil 9 bulan, tepatnya usia kehamilan 39-40 minggu. Ada banyak yang terjadi dalam fase hamil 9 bulan di usia kehamilan 36-42 minggu. Berikut penjelasan lengkapnya.

Hamil 9 bulan

Fase hamil 9 bulan adalah waktunya janin lahir. American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG) memiliki ketentuan waktu kelahiran sesuai usia janin, yaitu:

  • lahir lebih awal: janin usia 37-38 minggu,
  • lahir tepat waktu: janin usia 39 minggu – 40 minggu 6 hari, dan
  • terlambat lahir: usia janin 41-42 minggu.

Berikut penjelasan seputar hamil 9 bulan yang termasuk fase akhir trimester tiga dengan usia kehamilan 36-42 minggu.

Kehamilan 36 minggu: pipi janin mulai berisi

perkembangan janin 36 minggu kehamilan

Memasuki usia 36 minggu kehamilan, ukuran janin kira-kira sudah sebesar timun suri. Panjang badan dari kepala hingga kaki kurang lebih 47 cm dan berat janin sekitar 2,7 kilogram.

Saat ibu melihat janin lewat pemeriksaan USG, umumnya tubuh janin di usia 36 minggu kehamilan akan terlihat lebih gemuk dari beberapa minggu sebelumnya.

Pipi si kecil sudah mulai berisi dan otot mengisap pada mulutnya juga sudah kuat. Perubahan ini memberikan efek pada bentuk wajah janin.

Tulang yang membentuk batok kepala janin pada trimester ketiga kehamilan, umumnya sudah dapat bergerak.

Selain itu, tulang yang membentuk batok kepala janin saling tumpang tindih saat kepalanya berada dalam panggul.

Fenomena ini namanya molding yang mempermudah bayi untuk lahir secara normal.

Jangan khawatir jika saat hamil 9 bulan ini bayi lahir dengan kepala agak runcing atau berbentuk aneh.

Kids Health menjelaskan, setelah beberapa jam atau hari, kepala bayi akan kembali ke bentuk bulat.

Kehamilan 37 minggu: janin sudah bisa menggenggam jarinya sendiri

perkembangan janin 37 minggu kehamilan hamil 9 bulan

Masuk kehamilan usia 37 minggu, berat janin kira-kira sudah mencapai 2,85 kg dengan panjang badan dari kepala hingga tumit kurang lebih 48 cm.

Pada usia kehamilan ini anggota gerak bayi dalam kandungan berkembang cukup baik. Si kecil sudah mampu menggenggam jari jemarinya.

Jika ibu mengarahkan cahaya terang ke perut, bayi mungkin akan berputar menghadap ke arah cahaya dalam rahim.

Usus bayi sekarang sudah mengandung mekonium, yaitu feses pertama janin yang berupa zat hijau lengket.

Saat lahir nanti, si kecil juga bisa menghasilkan feses pertama yang ikut keluar dengan cairan ketuban.

Kehamilan 38 minggu: mulut bayi memiliki otot untuk menelan cairan ketuban

perkembangan janin 38 minggu kehamilan

Memasuki kehamilan 38 minggu, perkembangan tubuh janin sudah sepanjang 45 cm dari ujung kepala hingga kaki dengan berat 3,2 kilogram.

Berat si kecil masih akan terus bertambah sampai waktunya melahirkan. Pada saat ini, mulut bayi memiliki otot untuk mengisap dan menelan cairan ketuban.

Alhasil, pencernaan janin sudah mulai bisa menghasilkan mekonium atau feses pertama janin.

Sementara itu, perkembangan paru-paru janin masih dalam tahap penyempurnaan fungsi saat ibu hamil 9 bulan.

Paru-parunya masih akan menghasilkan banyak surfaktan, zat yang mencegah kantung udara pada paru-paru janin saling menempel begitu ia mulai bernapas saat lahir.

Perkembangan lain yang dapat ibu amati pada kehamilan 38 minggu ini adalah bertambahnya lemak dalam tubuh janin.

Selain itu, janin masih akan menyempurnakan otak dan sistem sarafnya agar bisa merespon rangsangan saat ia lahir nanti.

Kehamilan 39 minggu: rambut halus janin sudah menipis

perkembangan janin 39 minggu kehamilan

Memasuki minggu 39 kehamilan, perkembangan berat janin sekarang sudah mencapai 3,5 kilogram. Panjang tubuhnya sudah sekitar 50 cm dari kepala sampai kaki.

Saat hamil 9 bulan, tepatnya usia 39 minggu, tali pusar atau tali pusat mungkin dapat melilit leher janin. Umumnya hal ini tidak menyebabkan masalah.

Namun, jika lilitannya mempersulit bayi untuk lahir secara pervaginam atau normal, dokter akan mengambil tindakan operasi caesar.

Vernix atau lapisan lemak tipis yang yang menutupi kulit janin pada minggu 39 sudah mulai menghilang.

Selain vernix, lanugo atau rambut halus di sekujur tubuh bayi juga umumnya sudah mulai menipis.

Imun atau kekebalan tubuh yang ibu transfer melalui plasenta akan membantu sistem imun bayi ibu dalam melawan infeksi untuk 6-12 bulan pertama setelah ia lahir.

Kehamilan 40 minggu: janin sudah siap lahir

perkembangan janin 40 minggu kehamilan

Memasuki kehamilan usia 40 minggu, perkembangan berat janin sudah mencapai 3,5 kilogram dengan panjang badan 50,8 cm atau sebesar semangka.

Dalam rahim, janin akan banyak mengalami perubahan bentuk terutama pada kepalanya.

Kepala janin kemungkinan akan tertutupi vernix caseosa dan darah. Selain itu, kulit janin juga mungkin akan mengalami perubahan warna dan banyak ruam.

Secara umum, sistem hormon tubuh bayi juga sudah mulai bekerja dengan baik saat usia kehamilan 40 minggu.

Bentuk alat kelamin bayi (skrotum bagi bayi laki-laki dan labia bagi bayi perempuan) mungkin akan tampak lebih besar ketika ibu lihat lewat USG.

Janin di minggu ini umumnya sudah siap untuk lahir ke dunia. Akan tetapi, tidak perlu khawatir bila ibu belum juga menunjukkan tanda-tanda melahirkan saat hamil 9 bulan.

Pasalnya, hanya ada 5 persen wanita yang melahirkan sesuai dengan estimasi hitungan HPL (hari perkiraan lahir) yang telah ditentukan.

Selebihnya, ibu hamil bisa melahirkan lewat atau kurang dari waktu perkiraan lahirnya.

Hamil 41 minggu: kulit janin lebih kering

perkembangan janin 41 minggu kehamilan alias hamil 9 bulan

Pada usia kehamilan 41 minggu, perkembangan besar janin kini kira-kira sudah seukuran buah semangka besar. Panjang tubuh janin sudah lebih dari 50 cm dan beratnya sekitar 3.6 kilogram.

Pada minggu ini, janin sudah siap lahir. Ia tidak bisa terus menerus ada dalam perut ibu sehingga harus segera lahir.

Kebanyakan dokter kandungan tidak akan membiarkan kehamilan melewati 2 minggu dari estimasi HPL (hari perkiraan lahir).

Ini bertujuan untuk mencegah risiko komplikasi pada janin dan ibu hamil.

Janin yang lahir pada saat fase akhir hamil 9 bulan, atau usia 41 minggu, biasanya akan memiliki ciri:

  • kulit yang kering dan keriput,
  • kukunya panjang,
  • rambut tebal, dan
  • perkembangan sebum di sekitar tubuhnya lebih sedikit.

Bayi yang lahir lebih dari 2 minggu lewat HPL kemungkinan juga kekurangan nutrisi dan lemak subkutannya juga lebih tipis.

Ini perlu ibu dan dokter perhatikan dalam perkembangan janin usia kehamilan 41 minggu.

Hamil 42 minggu: kulit janin pecah-pecah dan terkelupas

perkembangan janin 42 minggu kehamilan

Memasuki perkembangan bayi 42 minggu usia kehamilan, janin normalnya sudah dilahirkan. Minggu-minggu ini adalah batas akhir janin perlu dikeluarkan dari rahim.

Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua bayi akan lahir sesuai dengan tanggal perkiraan lahirnya saat awal kehamilan.

Dalam beberapa kasus, bayi bisa lahir 2 minggu lebih awal dari tanggal perkiraan jatuh temponya.

Ukuran janin ibu di 42 minggu kehamilan kira-kira sudah sebesar buah semangka atau nangka yang cukup besar, ini sesuai dengan perkembangan bayi.

Meski begitu, bukan tidak mungkin masih akan tetap bisa melahirkannya secara normal melalui vagina.

Bayi yang lahir melewati tanggal perkiraan yang seharusnya kadang tampak memiliki rambut dan kuku yang cenderung lebih panjang.

Bahkan disertai dengan kulit kering, pecah-pecah, terkelupas, serta berkerut. Kondisi ini sering janin alami saat perkembangan kehamilan usia 42 minggu.

Kondisi ini biasanya hanya berlangsung sementara karena ia kehilangan vernix (zat pelindung dalam kulit bayi) akibat kelahirannya yang melewati tanggal jatuh tempo.

Hal yang ibu rasakan saat hamil 9 bulan

hamil 8 bulan

Seiring dengan pertumbuhan janin, tubuh ibu juga akan mengalami beberapa perubahan saat hamil 9 bulan.

Rahim membesar

Saat hamil 9 bulan yang dimulai dari usia 36 minggu kehamilan, ukuran bayi semakin besar. Semakin besar ukuran bayi, semakin terdesak pula organ dalam perut.

Hal ini membuat makan besar atau makan dengan porsi normal biasa akan jadi lebih sulit. Maka, ibu hamil sebaiknya makan dengan porsi yang lebih sedikit tetapi lebih sering.

Di sisi lain, rasa nyeri ulu hati yang ibu alami kemungkinan akan berkurang dan bisa lebih mudah bernapas, terutama ketika posisi kepala janin sedang berada di panggul.

Proses beralihnya posisi kepala janin ini bernama lightening dan umumnya terjadi pada beberapa minggu sebelum persalinan.

Berat badan ibu berhenti bertambah

Dalam fase hamil 9 bulan, kebanyakan ibu hamil akan berhenti mengalami kenaikan berat badan.

Pada masa ini berat badan bisa tidak bertambah ataupun berkurang. Tidak perlu khawatir, berat badan janin normalnya akan tetap sama.

Malah, berat badan yang tetap sama bisa menjadi tanda bahwa tubuh ibu sudah siap untuk proses persalinan.

Hadirnya air ketuban dan melonggarnya usus untuk mempersiapkan persalinan memang dapat mengurangi berat badan ibu hamil.

Keluar lendir dari vagina

Saat hamil 9 bulan, ada kemungkinan ibu mengalami gejala kehamilan berupa lendir yang keluar dari vagina.

Lendir ini bisa banyak atau sedikit jumlahnya ketika keluar. Terkadang, lendir yang warnanya putih atau bening ini bisa bercampur dengan darah.

Belum pasti penyebab keluarnya lendir dari vagina ibu hamil.

Namun, beberapa orang percaya bahwa campuran lendir dan darah yang keluar di minggu 39 usia kehamilan bisa menjadi tanda mau melahirkan.

Selain yang sudah disebutkan di atas, ibu hamil juga mengalami beberapa perubahan lain, seperti:

Untuk ibu dengan usia kehamilan 41-42 minggu, ada beberapa kondisi kurang ideal yang akan ibu alami.

Mengutip dari American of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), usia kehamilan 41-42 minggu disebut dengan waktu terlambat lahir.

Sementara bila lebih dari 42 minggu disebut sangat terlambat.

Bayi yang lahir pada lebih pada akhir fase hamil 9 bulan atau usia 41-42 minggu, umumnya memiliki kulit kering dan kelebihan berat badan.

Sebaiknya tidak membiarkan janin terlalu lama berada dalam rahim.

Ini dapat meningkatkan risiko infeksi pada rahim yang dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan bayi lahir mati (still birth).

Bila belum muncul tanda-tanda akan melahirkan pada usia kehamilan tersebut, ibu perlu waspada. Pasalnya ibu berisiko mengalami komplikasi kehamilan.

Hal yang perlu ibu perhatikan saat konsultasi ke dokter

Saat melakukan kontrol di fase hamil 9 bulan, ibu wajib melaporkan segala jenis gejala yang dirasakan kepada dokter.

Nantinya, dokter akan memberitahu cara menanganinya dan apa saja tanda mau melahirkan agar dapat bersalin tepat waktu.

Biasanya dokter akan memberitahu mengenai pilihan suntikan induksi untuk merangsang persalinan. Induksi obat akan diberikan jika bayi tidak lahir pada minggu berikutnya.

Kebanyakan dokter tidak akan membiarkan ibu menunda melahirkan lebih dari dua minggu dari estimasi HPL.

Kondisi ini akan meningkatkan risiko komplikasi bagi ibu dan bayi.

Dokter akan menganjurkan ibu untuk merasakan berapa banyak tendangan yang biasanya si kecil lakukan dalam perut selama kehamilan trimester ketiga ini.

Segera waspadai jika tiba-tiba frekuensi tendangan bayi berubah, terutama jadi tidak sesering biasanya.

Tes yang perlu ibu ketahui saat hamil 9 bulan

Ada beberapa pemeriksaan yang ibu lakukan untuk memantau fase hamil 9 bulan. Berikut beberapa tes yang ibu lakukan.

  • Mengukur berat badan (berat badan akan berhenti atau menurun saat ini).
  • Memeriksa tekanan darah (mungkin lebih tinggi dari trimester kedua).
  • Tes urine untuk memeriksa kadar gula dan protein.
  • Memeriksa varises pada kaki dan pembengkakan pada tangan serta kaki.
  • Memeriksa ukuran rahim dengan menguji bagian dalam untuk mengetahui seberapa tipis dan siapkah rahim untuk meregang.
  • Mengukur ketinggian fundus (puncak rahim).
  • Tes detak jantung bagi janin.
  • Pemeriksaan panggul untuk melihat posisi janin.

Untuk fase akhir hamil 9 bulan, tepatnya usia kehamilan 41-42 minggu, ada beberapa tes yang perlu ibu lakukan.

Mengutip American of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), kemungkinan dokter akan menyarankan untuk melakukan contraction stress test (CST).

Tes ini untuk menilai detak jantung janin berubah saat rahim kontraksi. Untuk membuat rahim kontraksi ringan, dokter akan memberikan oksitosin lewat tabung intravena (suntikan pada lengan).

Semua tes ini bertujuan untuk memeriksa beberapa hal, seperti:

  • bayi bergerak dengan baik,
  • bernapas dengan lancar,
  • memiliki jumlah cairan ketuban yang cukup, dan
  • denyut jantungnya stabil.

Jika kelahiran kemungkinan terlambat dari tanggal jatuh tempo, dokter mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan.

Tips menjaga kesehatan saat hamil 9 bulan

Berikut ini beberapa cara yang bisa membantu ibu untuk menjaga kesehatan dan merangsang kontraksi saat hamil 9 bulan:

Berhubungan seksual

Berhubungan seks tidak akan membahayakan janin saat usia kehamilan 36-42 minggu.

Justru cairan sperma bisa menjadi induksi alami yang memicu kontraksi, mengingat saat hamil 9 bulan adalah waktunya si kecil lahir.

Meski begitu, ibu dan pasangan harus tetap memahami aturan berhubungan intim saat hamil. Sebaiknya hindari bercinta apabila ibu memiliki kondisi berikut:

Berikan sugesti positif pada janin agar tidak stres tapi tetap bisa segera lahir, mengingat usia kehamilan sudah semakin besar.

Hindari konsumsi obat-obatan tertentu

Bila sering mengalami migrain sebelum kehamilan, ada kemungkinan akan lebih sering mengalami migrain. Bisa juga migrain yang ibu alami terasa lebih hebat.

Beberapa ibu mungkin khawatir dan bertanya-tanya mana obat sakit kepala yang aman untuk kehamilan.

Umumnya dokter kandungan akan menyarankan ibu hamil mengonsumsi paracetamol sebagai obat penghilang rasa sakit kepala saat hamil.

Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi aspirin atau ibuprofen untuk migrain tanpa resep dan anjuran dari dokter karena memicu bayi lahir cacat.

Selalu konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum minum obat medis.

Perbanyak jalan kaki

Sambil menunggu si kecil lahir, ibu bisa jalan kaki untuk latihan selama kehamilan.

Untuk memicu kontraksi, ibu bisa berjalan sambil menggoyangkan pinggul agar kepala janin masuk ke dalam panggul.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Iklan

Apakah artikel ini membantu?

Iklan
Iklan