4. Perkembangan janin minggu ke-39
Selama minggu ke-39 kehamilan, berat janin sekarang sudah mencapai 3,5 kg. Panjang tubuhnya sudah sekitar 50 cm dari ujung kepala sampai kaki.
Selain itu, perkembangan lain yang terjadi selama fase kehamilan ini adalah sebagai berikut.
- Vernik atau lapisan lemak tipis yang yang menutupi kulit janin mulai menghilang.
- Lanugo atau rambut halus pada sekujur tubuh janin juga mulai menipis.
- Kekebalan tubuh ibu akan ditransfer melalui plasenta untuk membantu sistem imun bayi melawan infeksi selama 6–12 bulan setelah lahir.
Ibu mungkin melihat tali pusat melilit leher janin. Umumnya, hal ini tidak menyebabkan masalah.
Namun, jika lilitannya mempersulit bayi untuk lahir secara pervaginam atau normal, dokter akan mengambil tindakan operasi caesar.
5. Perkembangan janin minggu ke-40
Memasuki usia kehamilan 40 minggu, berat janin telah mencapai 3,5 kg dengan panjang badan 50,8 cm atau sebesar semangka.
Janin banyak mengalami perubahan bentuk, terutama pada kepalanya. Kepala janin mungkin akan tertutupi vernix caseosa dan darah.
Selain itu, janin dapat mengalami sejumlah perkembangan seperti berikut.
- Kulit janin juga mungkin akan mengalami perubahan warna dan banyak ruam.
- Sistem hormon janin mungkin sudah mulai bekerja dengan baik.
- Bentuk alat kelamin (skrotum bagi bayi laki-laki dan labia bagi bayi perempuan) akan tampak lebih besar saat pemeriksaan USG.
Pada minggu ini, janin umumnya sudah siap untuk lahir ke dunia. Namun, tidak perlu khawatir bila ibu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.
Pasalnya, hanya ada 5% wanita yang melahirkan sesuai dengan hitungan HPL (hari perkiraan lahir).
6. Perkembangan janin minggu ke-41
Pada usia kehamilan 41 minggu, tubuh janin kira-kira seukuran buah semangka besar. Panjang tubuh janin sudah lebih dari 50 cm dan beratnya sekitar 3,6 kg.
Kebanyakan dokter tidak akan membiarkan kehamilan melewati dua minggu dari estimasi HPL (hari perkiraan lahir). Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi pada janin dan ibu hamil.
Di samping itu, bayi yang lahir lebih dari dua minggu dari HPL mungkin kekurangan gizi dan lemak subkutannya (lemak di bawah kulit) juga lebih tipis.
7. Perkembangan janin minggu ke-42
Saat usia kehamilan 42 minggu, janin normalnya sudah lahir. Minggu-minggu ini adalah batas akhir janin harus dikeluarkan dari dalam rahim.
Jika pada tahap akhir kehamilan 9 bulan ini ibu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bersalin, dokter biasanya akan menyarankan ibu untuk operasi caesar.
Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda masih bisa melahirkan secara normal melalui vagina.
Komplikasi kehamilan jauh melebihi HPL
Menurut American of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), kehamilan 41–42 minggu disebut terlambat lahir (late-term) dan lebih dari 42 minggu disebut sangat terlambat lahir (postterm). Persalinan yang tidak segera dilakukan dapat menyebabkan bayi lahir mati (still birth).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar