backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Hamil 9 Bulan, Saat Ibu Menunggu Kelahiran Si Kecil

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/05/2023

Hamil 9 Bulan, Saat Ibu Menunggu Kelahiran Si Kecil

Memasuki usia kehamilan 9 bulan, banyak dari Anda merasa harap-harap cemas menantikan kelahiran si buah hati. Terdapat banyak hal yang terjadi selama masa ini, mulai dari perkembangan janin yang semakin matang hingga persiapan yang perlu dilakukan sebelum persalinan.

Pertumbuhan janin saat ibu hamil 9 bulan

perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester 3

Fase hamil 9 bulan merupakan waktunya janin lahir. Pada tahap akhir trimester tiga ini, ibu akan melihat beberapa perubahan pada janin serta mulai bersiap untuk melakukan persalinan.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pertumbuhan janin pada usia kehamilan 36–42 minggu.

1. Perkembangan janin minggu ke-36

Memasuki usia kehamilan 36 minggu, ukuran janin kira-kira sudah sebesar timun suri. Panjang badan janin dari kepala hingga kaki kurang-lebih 47 cm dan beratnya sekitar 2,7 kg.

Melalui pemeriksaan USG, perkembangan janin yang terlihat saat minggu ke-36 yakni sebagai berikut.

  • Ukuran tubuh janin terlihat lebih gemuk dari beberapa minggu sebelumnya.
  • Pipi berisi dan otot pengisap pada mulut sudah kuat sehingga membentuk wajah janin.
  • Tulang pembentuk batok kepala sudah bergerak dan saling tumpang tindih (molding) saat kepalanya berada dalam panggul.

Beberapa ibu mungkin khawatir saat melihat kepala si calon bayi agak runcing atau berbentuk aneh. Ini normal dan bentuk kepalanya akan kembali seperti semula dalam beberapa hari.

2. Perkembangan janin minggu ke-37

Masuk usia kehamilan 37 minggu, berat janin kira-kira sudah mencapai 2,85 kg dengan panjang badan dari kepala hingga tumit kurang-lebih 48 cm.

Pada usia kehamilan ini, beberapa perubahan yang umumnya mulai terlihat adalah sebagai berikut.

  • Anggota gerak janin berkembang cukup baik sehingga janin sudah mampu menggenggam jari-jemarinya. 
  • Jika ibu mengarahkan cahaya terang ke perut, janin mungkin akan berputar menghadap ke arah cahaya.
  • Berat badan janin akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya jaringan lemak dengan kecepatan 14 gram per hari.

Selain itu, usus janin sudah mengandung mekonium atau feses pertama yang berbentuk zat hijau lengket. Mekonium akan ikut keluar dengan cairan ketuban saat bayi lahir nantinya.

3. Perkembangan janin minggu ke-38

Pada usia kehamilan 38 minggu, tubuh janin pada umumnya sudah sepanjang 45 cm dari ujung kepala hingga kaki dengan berat sekitar 3,2 kg.

Berikut ini adalah beberapa perkembangan janin yang terjadi selama minggu ke-38 kehamilan.

  • Mulut janin sudah memiliki otot untuk mengisap dan menelan cairan ketuban.
  • Paru-paru janin masih dalam tahap penyempurnaan fungsi saat ibu hamil 9 bulan.
  • Paru-paru janin masih terus menghasilkan surfaktan untuk mencegah kantong udaranya saling menempel begitu bayi mulai bernapas saat lahir.
  • Otak dan sistem saraf janin terus berkembang untuk merespons rangsangan saat lahir.

Perkembangan lain yang dapat ibu amati pada minggu ini adalah bertambahnya lemak dalam tubuh janin meski tidak secepat pada minggu sebelumnya.

4. Perkembangan janin minggu ke-39

Selama minggu ke-39 kehamilan, berat janin sekarang sudah mencapai 3,5 kg. Panjang tubuhnya sudah sekitar 50 cm dari ujung kepala sampai kaki.

Selain itu, perkembangan lain yang terjadi selama fase kehamilan ini adalah sebagai berikut.

  • Vernik atau lapisan lemak tipis yang yang menutupi kulit janin mulai menghilang.
  • Lanugo atau rambut halus pada sekujur tubuh janin juga mulai menipis.
  • Kekebalan tubuh ibu akan ditransfer melalui plasenta untuk membantu sistem imun bayi melawan infeksi selama 6–12 bulan setelah lahir.

Ibu mungkin melihat tali pusat melilit leher janin. Umumnya, hal ini tidak menyebabkan masalah. 

Namun, jika lilitannya mempersulit bayi untuk lahir secara pervaginam atau normal, dokter akan mengambil tindakan operasi caesar.

5. Perkembangan janin minggu ke-40

Memasuki usia kehamilan 40 minggu, berat janin telah mencapai 3,5 kg dengan panjang badan 50,8 cm atau sebesar semangka.

Janin banyak mengalami perubahan bentuk, terutama pada kepalanya. Kepala janin mungkin akan tertutupi vernix caseosa dan darah.

Selain itu, janin dapat mengalami sejumlah perkembangan seperti berikut.

  • Kulit janin juga mungkin akan mengalami perubahan warna dan banyak ruam.
  • Sistem hormon janin mungkin sudah mulai bekerja dengan baik.
  • Bentuk alat kelamin (skrotum bagi bayi laki-laki dan labia bagi bayi perempuan) akan tampak lebih besar saat pemeriksaan USG.

Pada minggu ini, janin umumnya sudah siap untuk lahir ke dunia. Namun, tidak perlu khawatir bila ibu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.

Pasalnya, hanya ada 5% wanita yang melahirkan sesuai dengan hitungan HPL (hari perkiraan lahir).

6. Perkembangan janin minggu ke-41

Pada usia kehamilan 41 minggu, tubuh janin kira-kira seukuran buah semangka besar. Panjang tubuh janin sudah lebih dari 50 cm dan beratnya sekitar 3,6 kg.

Kebanyakan dokter tidak akan membiarkan kehamilan melewati dua minggu dari estimasi HPL (hari perkiraan lahir). Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi pada janin dan ibu hamil.

Di samping itu, bayi yang lahir lebih dari dua minggu dari HPL mungkin kekurangan gizi dan lemak subkutannya (lemak di bawah kulit) juga lebih tipis.

7. Perkembangan janin minggu ke-42

Saat usia kehamilan 42 minggu, janin normalnya sudah lahir. Minggu-minggu ini adalah batas akhir janin harus dikeluarkan dari dalam rahim.

Jika pada tahap akhir kehamilan 9 bulan ini ibu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan bersalin, dokter biasanya akan menyarankan ibu untuk operasi caesar.

Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda masih bisa melahirkan secara normal melalui vagina.

Komplikasi kehamilan jauh melebihi HPL

Menurut American of Obstetrician and Gynecologist (ACOG), kehamilan 41–42 minggu disebut terlambat lahir (late-term) dan lebih dari 42 minggu disebut sangat terlambat lahir (postterm). Persalinan yang tidak segera dilakukan dapat menyebabkan bayi lahir mati (still birth).

Hal yang ibu rasakan saat hamil 9 bulan

hamil 8 bulan

Seiring dengan pertumbuhan janin, tubuh ibu juga akan mengalami beberapa perubahan seperti di bawah ini saat hamil 9 bulan.

1. Rahim membesar

Makin besar ukuran bayi, makin terdesak pula organ-organ di dalam perut Anda. Hal ini membuat makan dengan porsi normal biasa saja menjadi terasa lebih sulit.

Di sisi lain, nyeri ulu hati yang kerap ibu alami mungkin akan berkurang. Ibu juga dapat bernapas lebih lega, terutama saat posisi kepala janin sedang berada di panggul.

2. Berat badan ibu berhenti bertambah

Berat badan ibu mungkin akan berhenti bertambah. Anda tidak perlu merasa khawatir, sebab berat badan janin akan tetap sama selama kehamilan 9 bulan.

Selain itu, hadirnya air ketuban dan melonggarnya usus untuk mempersiapkan persalinan juga dapat mengurangi berat badan ibu hamil.

3. Keluar lendir dari vagina

Saat hamil 9 bulan, ibu kerap merasakan ada sedikit atau banyak lendir yang keluar dari vagina. Terkadang, lendir yang warnanya putih atau bening ini bisa bercampur dengan darah.

Beberapa orang percaya bahwa campuran lendir dan darah yang keluar pada minggu ke-39 kehamilan merupakan tanda-tanda mau melahirkan.

4. Perubahan lainnya

Selain yang sudah disebutkan di atas, ibu hamil juga dapat merasakan beberapa perubahan lain, meliputi:

  • munculnya stretch mark,
  • perut terasa tertekan,
  • adanya bercak darah dan perdarahan melalui vagina,
  • susah tidur,
  • perut gatal,
  • kaki bengkak, dan
  • kontraksi palsu (Braxton Hicks).

Kondisi kehamilan antara satu wanita dengan lainnya mungkin berbeda. Jika Anda mengalami kekhawatiran akan gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.

Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan saat hamil 9 bulan?

perbedaan bidan dan dokter kandungan

Selain melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, ibu yang hamil 9 bulan juga perlu pemeriksaan tambahan berikut untuk mempersiapkan kelahiran bayinya.

  • Pengukuran berat badan.
  • Pemeriksaan tekanan darah.
  • Tes urine untuk memeriksa kadar gula dan protein.
  • Pemeriksaan varises serta pembengkakan pada tangan dan kaki.
  • Pengukuran rahim untuk mengetahui seberapa siapkah rahim untuk meregang.
  • Pengukuran ketinggian fundus (puncak rahim).
  • Tes detak jantung untuk janin.
  • Pemeriksaan panggul untuk melihat posisi janin.

Dokter Anda juga akan memberitahu mengenai pilihan suntikan induksi untuk merangsang persalinan. Induksi obat diberikan jika bayi tidak lahir lebih dari dua minggu dari HPL.

Tips menjaga kesehatan saat hamil 9 bulan

Berikut merupakan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan 9 bulan serta merangsang kontraksi sebagai persiapan menuju persalinan.

1. Perbanyak jalan kaki

Sambil menunggu si kecil lahir, ibu bisa berjalan kaki untuk latihan selama kehamilan.

Untuk memicu kontraksi, ibu juga bisa berjalan sambil menggoyangkan pinggul supaya kepala janin bisa masuk ke dalam panggul.

2. Rutin berhubungan intim

Bercinta tidak membahayakan janin saat usia kehamilan 36–42 minggu. Kegiatan ini bahkan bisa menjadi induksi alami, mengingat kehamilan 9 bulan merupakan waktunya bayi lahir.

Namun, ibu dan pasangan harus memahami aturan berhubungan intim saat hamil. Sebaiknya hindari bercinta jika ibu memiliki kondisi yang berisiko, seperti:

  • memiliki plasenta previa (plasenta terletak di bawah rahim),
  • mengalami perdarahan pada vagina,
  • saat cairan ketuban sudah pecah,
  • pernah melahirkan prematur, dan
  • memiliki serviks atau rahim yang lemah.

3. Hindari konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa ibu mungkin bertanya-tanya mana obat sakit kepala yang aman saat hamil. Terlebih sakit kepala dan migrain mungkin lebih sering terjadi selama kehamilan.

Dokter umumnya menyarankan ibu hamil minum paracetamol. Hindari mengonsumsi ibuprofen dan asam asetilsalisilat untuk mengurangi risiko bayi lahir cacat.

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda meminum obat-obatan apa pun. 

Usia kehamilan ke-9 bulan memang merupakan momen yang mendebarkan bagi banyak orangtua.

Agar masa-masa ini berjalan dengan lancar, hal terpenting yang perlu ibu lakukan ialah menjaga kesehatan, memantau kehamilan, dan mempersiapkan diri menuju persalinan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 15/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan