backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Cara Menanganinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar dan Cara Menanganinya

Bayi terlilit tali pusar merupakan salah satu komplikasi persalinan yang kerap terjadi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, karena dalam beberapa kasus lilitan tali pusar ini bisa mencekik bayi. Supaya Anda lebih paham, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu janin terlilit tali pusar?

Tali pusar atau tali pusat (umbilical cord) berfungsi untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen dari tubuh ibu ke janin. Hal ini membantu agar janin bisa berkembang dalam kandungan.

Adanya lilitan tali pusar ini tentunya dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

Tidak hanya pada leher, tali pusar juga dapat melilit anggota tubuh janin lainnya. Kondisi ini bisa terjadi kapan saja, misal saat kehamilan atau selama persalinan berlangsung.

Janin yang terlilit tali pusar di dalam kandungan mungkin tidak jadi masalah karena tali pusar ini mengapung dalam air ketuban.

Namun, saat bayi akan dilahirkan dan tali pusar melilit bayi, ini mungkin dapat menjadi masalah.

Tali pusar bisa melilit leher dan menekan kuat ketika bayi dilahirkan. Akibatnya, bayi yang terlilit tidak mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang cukup.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Sebuah studi dalam jurnal Maternal Health, Neonatology and Perinatology (2017) menunjukkan kondisi janin terlilit tali pusat atau nuchal cord terjadi pada 10–29% janin. Persentase kasus ini cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Tanda dan gejala janin terlilit tali pusar

Kondisi janin terlilit tali pusar sulit diketahui sendiri. Kebanyakan kondisi ini baru diketahui oleh dokter saat melihatnya melalui USG (ultrasound) saat pemeriksaan kehamilan.

Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa memperhatikan tanda dan gejala seperti berikut ini.

  • Janin bergerak lebih sedikit dari biasanya, di mana janin minimal bergerak lima kali setiap 30 menit.
  • Janin banyak bergerak dalam beberapa waktu untuk melepaskan lilitan tali pusar.
  • Denyut jantung janin turun terlalu rendah selama proses persalinan.

Pemeriksaan kehamilan rutin membantu mengantisipasi janin terlilit tali pusar. Kemudian, dokter akan menentukan metode persalinan yang tepat untuk Anda.

Selama lilitan tali pusar tidak terlalu kuat, Anda masih bisa melahirkan secara normal. Jika lilitan berisiko membahayakan bayi, dokter mungkin akan menyarankan operasi caesar.

Penyebab bayi terlilit tali pusar

hipertensi pada ibu hamil

Beberapa kondisi yang dapat membuat bayi terlilit tali pusar dalam kandungan sebagai berikut.

1. Lapisan jeli tali pusar tidak memadai

Tali pusar dilindungi oleh lapisan jeli yang disebut Wharton’s jelly. Lapisan ini berfungsi supaya penghubung janin dan plasenta ini tidak gampang menimbulkan lilitan.

Sayangnya, beberapa tali pusar janin tidak memiliki jeli yang cukup sebagai lapisan pelindung.

Kondisi inilah yang menyebabkan kemungkinan janin terlilit tali pusar lebih besar bila tubuhnya aktif bergerak selama berada di dalam kandungan.

2. Tali pusar terlalu panjang

Normalnya, panjang tali pusar janin yakni berkisar 50–60 sentimeter (cm). Akan tetapi, ada juga beberapa janin yang memiliki tali pusar lebih panjang hingga 80 cm.

Tali pusar yang terlalu panjang ini berisiko melilit bayi. Tidak hanya satu, kondisi ini bahkan bisa menimbulkan banyak lilitan pada tubuh janin.

3. Memiliki bayi kembar

Penyebab bayi terlilit tali pusar lainnya yakni karena terdapat lebih dari satu tali pusat di dalam rahim. Hal ini umumnya terjadi bila Anda memiliki kehamilan kembar.

Saat melahirkan bayi kembar dua atau lebih, Anda mungkin melihat masing-masing bayi punya tali pusar yang berbeda. Tali pusar tersebut mungkin kusut dan membelit bayi.

4. Struktur tali pusar yang lemah atau buruk

Tali pusat yang sehat bersifat elastis atau bisa berubah ukuran sehingga tidak membahayakan bayi saat mereka sedang aktif bergerak.

Namun bila strukturnya lemah atau buruk, tali pusar kemungkinan jadi kurang elastis sehingga bisa melilit bayi terlalu kuat.

Komplikasi janin terlilit tali pusar

Janin terlilit tali pusar tidak selalu berakibat buruk. Ini tergantung dari kondisi tali pusar, meliputi seberapa banyak dan kuat lilitan tersebut pada tubuh janin.

Kadang kala, lilitan bisa sangat longgar sehingga mudah terlepas kapan pun. Sementara dalam kasus lainnya, lilitan bahkan bisa sangat kencang.

Lilitan yang kencang bisa berakibat buruk sebab membuat bayi tercekik. Kondisi ini bahkan bisa melemahkan denyut jantung bayi selama proses persalinan berlangsung.

Melemahnya detak jantung bayi ini terjadi akibat berkurangnya aliran darah serta kadar oksigen yang diperoleh bayi karena tali pusarnya terlilit selama kontraksi.

Sebuah laporan dalam jurnal Baylor University Medical Center Proceedings (2014) melaporkan hanya satu kasus kematian bayi karena komplikasi ini.

Kematian janin akibat terlilit tali pusar terbilang sangat langka. Kondisi ini biasanya terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan.

Diagnosis bayi terlilit tali pusar

hamil dengan endometriosis janin terlilit tali pusar

Kondisi ini biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan USG. Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan melihat ada tidaknya lilitan tali pusar pada tubuh atau kepala janin.

Ada dua jenis USG yang bisa dipilih selama kehamilan, yakni USG transvaginal dan abdominal.

  • USG transvaginal: pemindaian kandungan dengan menggunakan alat transducer yang digerakkan pada bagian atas perut.
  • USG abdominal: pemindaian kandungan dan organ reproduksi dengan memasukkan probe stick ke dalam vagina.

USG transvaginal tidak bisa dilakukan kapan pun seperti USG abdominal. Prosedur ini hanya bisa dilakukan pada awal trimester atau sebelum usia kehamilan genap 8 minggu.

Apabila USG menemukan janin terlilit tali pusar pada awal kehamilan, sebaiknya jangan panik.

Tak jarang, kondisi ini bisa segera membaik dan tali pusat terlepas dengan sendirinya sebelum memasuki periode melahirkan.

Namun apabila lilitan ditemukan mendekati atau selama persalinan, dokter atau tim medis akan melakukan pemantauan untuk menentukan metode persalinan yang tepat. 

Anda mungkin masih dapat melahirkan normal, tetapi dalam beberapa kasus diharuskan untuk melahirkan melalui operasi caesar demi keselamatan bayi.

Penanganan lilitan tali pusar pada bayi mau lahir

Banyak orang mengira bayi dengan kondisi ini hanya bisa dilahirkan lewat operasi caesar. Akan tetapi, masih ada kemungkinan bayi terlilit tali pusat lahir normal.

Keputusan untuk melahirkan normal bergantung pada seberapa banyak dan kuat lilitan di tubuh bayi. Jika hanya ada satu lilitan pada leher bayi, hal ini mungkin tidaklah serius.

Bayi tetap bisa lahir lewat vagina, tetapi mungkin tali pusar akan sedikit tertekan saat kontraksi. Dokter atau bidan lalu bisa melepaskan lilitan tersebut segera setelah kepala bayi keluar. 

Pada kondisi tertentu, operasi caesar mungkin diperlukan bila persalinan normal berisiko tinggi, seperti lilitan yang banyak dan kuat sehingga berdampak buruk pada bayi.

Komplikasi akibat kondisi ini bisa Anda cegah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan rutin. Diskusikan keluhan apa pun yang Anda rasakan dengan dokter.

Dengan demikian, dokter Anda bisa membantu mencari solusi terbaik untuk permasalahan dan keluhan yang dialami selama masa kehamilan.

Kesimpulan

  • Bayi terlilit tali pusar adalah komplikasi persalinan yang mengancam bayi karena dapat menyebabkan kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen.
  • Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi pada 10–29% janin dengan risiko yang meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
  • Keputusan melahirkan normal atau operasi caesar ini tergantung pada seberapa banyak dan kuat lilitan tali pusar.
  • Diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan dan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan