backup og meta

Benarkah Proses Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah?

Benarkah Proses Melahirkan Anak Kedua Lebih Mudah?

Banyak ibu yang beranggapan bahwa kehamilan dan proses melahirkan anak kedua lebih mudah. Ini karena mereka merasa sudah pernah menjalani proses persalinan sebelumnya. Benarkah demikian?

Apakah melahirkan anak kedua lebih mudah?

Melahirkan anak kedua memang bisa saja lebih mudah. Namun, pada beberapa wanita, persalinan ini malah dapat terasa lebih susah.

Mudah atau tidaknya proses melahirkan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

1. Pengalaman melahirkan sebelumnya

Wanita yang pernah melahirkan umumnya merasa percaya diri untuk menjalani persalinan selanjutnya. Selain itu, persiapan melahirkan juga menjadi lebih matang.

Ibu juga sudah lebih tahu tindakan apa saja yang bisa memperlancar persalinan, misalnya cara mengejan yang benar hingga makanan yang sebaiknya dihindari sebelum melahirkan.

Rahim pun lebih mudah menyesuaikan diri dalam proses persalinan. Otot yang mungkin kaku pada persalinan sebelumnya jadi lebih mudah meregang sehingga proses melahirkan anak kedua lebih cepat.

2. Sudah paham dengan gejalanya

Pemahaman gejala melahirkan yang dialami sebelumnya cenderung membuat ibu lebih cepat tanggap. Mereka juga jadi bisa membedakan gejala kontraksi asli dan palsu.

Hal ini tentu berbeda saat melahirkan anak pertama. Kekhawatiran dan ketidaktahuan ibu akan gejala kontraksi palsu membuat mereka datang ke rumah sakit pada waktu yang tidak tepat.

Meski begitu, perlu diingat bahwa tidak semua ibu dapat melahirkan anak kedua dengan lebih mudah. Semua bergantung pada kondisi mereka masing-masing.

Pengalaman buruk saat melahirkan anak pertama bisa mempersulit persalinan selanjutnya. Sebelum hamil anak kedua, ada baiknya Anda memulihkan kondisi fisik dan mental terlebih dahulu.

Faktor yang membuat persalinan anak kedua terasa lebih sulit

proses melahirkan anak kedua lebih cepat

Proses melahirkan anak kedua tidak selalu mudah dan cepat. Beberapa faktor dapat membuat persalinan kedua terasa lebih sulit bagi ibu hamil.

Berikut beberapa faktor tersebut.

1. Jarak persalinan yang terlalu lama

Apabila jarak waktu melahirkan anak pertama dan kedua terlalu jauh, proses persalinan mungkin akan dilakukan dengan cara yang berbeda.

Sebagai contoh, persalinan pertama secara pervaginam (normal) dan kedua melalui operasi caesar.

Namun, jika persalinan masih bisa dilakukan secara pervaginam, biasanya proses melahirkan anak kedua akan terasa lebih melelahkan. Terlebih jika ibu sudah memasuki usia kehamilan berisiko.

2. Masih sibuk dalam mengasuh anak pertama

Mengasuh anak pertama sambil mempersiapkan kelahiran kedua akan membuat ibu mudah lelah, apalagi jika anak pertama berperilaku sangat aktif dan memerlukan perhatian lebih.

Situasi tersebut akan membuat ibu hamil lebih rentan mengalami nyeri punggung dan sering buang air kecil dibandingkan kehamilan pertama.

Posisi rahim juga dapat turun lebih rendah dari perut. Meski hal ini dapat mempercepat persalinan dalam beberapa kasus, Anda berpotensi mengalami kontraksi palsu.

3. Komplikasi kehamilan yang baru dialami saat mengandung anak kedua

Dilansir dari laman American College of Obstetricians and Gynecologists, kondisi ibu juga berpengaruh pada proses persalinan, Terlebih jika ibu mengalami komplikasi kehamilan.

Jika ibu memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dokter biasanya akan merekomendasikan persalinan caesar. Pasalnya, proses persalinan normal mungkin lebih berisiko bagi ibu.

Hipertensi juga bisa menyebabkan janin kekurangan asupan nutrisi dan oksigen dari plasenta. Dalam kasus tertentu, persalinan dini mungkin akan dilakukan.

Pengaruh faktor di atas dapat berbeda pada masing-masing ibu. Jika Anda mengalami masalah selama kehamilan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Tips supaya melahirkan anak kedua jadi lebih mudah

tips memperlancar kehamilan anak kedua

Persiapan melahirkan anak kedua sebenarnya tidak jauh berbeda dengan persalinan pertama. Jika kembali menjalani persalinan normal, berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan.

  • Menghindari situasi dan kondisi yang dapat menyebabkan stres atau kecemasan berlebih.
  • Mengatasi trauma yang mungkin dirasakan akibat persalinan pertama.
  • Meminta dukungan orang terdekat seperti pasangan, keluarga, dan sahabat agar dapat menjalani persalinan dengan lancar.
  • Memilih tempat melahirkan atau dokter yang sudah terpercaya.
  • Memenuhi kebutuhan gizi selama kehamilan dengan baik.
  • Makan, minum, dan istirahat yang cukup serta teratur.
  • Melatih pernapasan, misalnya dengan jalan santai, yoga, atau meditasi.
  • Berkonsultasi secara rutin ke dokter kandungan untuk memantau kehamilan.

Cara di atas mungkin tidak selalu memperlancar persalinan yang Anda jalani. Meski begitu, risiko mengalami masalah saat melahirkan setidaknya dapat dikurangi.

Serba-serbi seputar melahirkan anak kedua


  • Bisa lebih mudah atau sulit, tergantung kondisi ibu hamil.
  • Pengalaman melahirkan sebelumnya dapat membantu mempermudah persalinan kedua.
  • Trauma saat melahirkan anak pertama dapat mempersulit persalinan kedua.
  • Sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk memperlancar persalinan mulai dari memenuhi kebutuhan gizi dengan baik, menghindari stres, hingga rutin periksa ke dokter kandungan selama kehamilan.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Second baby: will I have a different birth experience? Your questions answered. (2022). Retrieved 14 December 2022, from https://www.nct.org.uk/pregnancy/having-another-baby/second-baby-will-i-have-different-birth-experience-your-questions-answered

How does a second pregnancy differ from the first. (2022). Retrieved 14 December 2022, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/ask-a-midwife/how-does-second-pregnancy-differ-first

What happens during labour?. (2014). Retrieved 14 December 2022, from https://www.nice.org.uk/guidance/cg190/ifp/chapter/what-happens-during-labour

Labor & Delivery: Signs, Progression & What To Expect. (2022). Retrieved 14 December 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9676-labor-delivery

Preeclampsia and High Blood Pressure During Pregnancy. (2022). Retrieved 14 December 2022, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/preeclampsia-and-high-blood-pressure-during-pregnancy?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=otn

Versi Terbaru

11/01/2023

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

8 Penyakit setelah Melahirkan yang Umum Terjadi

Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Kena Flu Sebelum Melahirkan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 11/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan