Memasuki usia kehamilan 9 bulan, beberapa dari Anda merasa harap-harap cemas menantikan kelahiran buah hati. Ada banyak hal yang terjadi saat hamil 9 bulan, mulai dari perkembangan janin yang makin matang hingga persiapan yang perlu dilakukan sebelum persalinan.
Pertumbuhan janin saat ibu hamil 9 bulan
Fase hamil 9 bulan adalah waktunya bayi lahir. Pada tahap akhir trimester ketiga ini, Anda akan melihat beberapa perubahan pada janin serta mulai bersiap untuk melakukan persalinan.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai pertumbuhan janin pada usia kehamilan 36–42 minggu.
1. Perkembangan janin minggu ke-36

Memasuki usia kehamilan 36 minggu, ukuran janin kira-kira sudah sebesar timun suri. Panjang badan janin dari kepala hingga kaki kurang-lebih 47 cm dan beratnya sekitar 2,6 kg.
Perkembangan janin yang terlihat melalui USG pada minggu ke-36 adalah sebagai berikut.
- Ukuran tubuh janin terlihat lebih gemuk dari beberapa minggu sebelumnya.
- Pipi makin berisi dan otot pengisap pada mulut sudah kuat sehingga membentuk wajah janin.
- Tulang pembentuk batok kepala sudah bergerak dan saling tumpang tindih (molding) saat kepala janin berada dalam panggul.
Beberapa ibu mungkin khawatir saat melihat kepala janinnya agak runcing atau berbentuk aneh, tapi ini sebenarnya normal. Bentuk kepala janin akan kembali seperti semula dalam beberapa hari.
2. Perkembangan janin minggu ke-37
Masuk usia kehamilan 37 minggu, berat janin kira-kira sudah mencapai 2,85 kg dengan panjang badan dari kepala hingga tumit kurang-lebih 48 cm.
Pada usia kehamilan ini, beberapa perubahan janin yang mulai terlihat adalah sebagai berikut.
- Anggota gerak janin berkembang cukup baik sehingga janin sudah bisa menggenggam jari-jemarinya.
- Ketika Anda mengarahkan cahaya terang ke perut, janin mungkin dapat berputar menghadap ke arah datangnya cahaya.
- Berat badan janin akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya jaringan lemak dengan kecepatan 14 g per hari.
Selain itu, usus janin sudah mengandung mekonium atau feses pertamanya yang berbentuk zat hijau lengket. Mekonium akan ikut keluar dengan cairan ketuban saat bayi lahir.
3. Perkembangan janin minggu ke-38
Pada usia kehamilan 38 minggu, tubuh janin pada umumnya sudah sepanjang 45 cm dari ujung kepala hingga kaki dengan berat sekitar 3,2 kg.
Berikut ini adalah beberapa perkembangan janin yang terjadi selama minggu ke-38 kehamilan.
- Mulut janin sudah memiliki otot untuk mengisap dan menelan cairan ketuban.
- Paru-paru janin masih dalam tahap penyempurnaan fungsi saat ibu hamil 9 bulan.
- Paru-paru janin masih terus menghasilkan surfaktan untuk mencegah kantong udaranya saling menempel begitu bayi mulai bernapas saat lahir.
- Otak dan sistem saraf janin terus berkembang untuk merespons rangsangan saat lahir.
Perkembangan lainnya yang dapat diamati pada minggu ini yaitu bertambahnya lemak di dalam tubuh janin meski tidak secepat pada minggu sebelumnya.
4. Perkembangan janin minggu ke-39
Selama minggu ke-39 kehamilan, berat janin sekarang sudah mencapai 3,5 kg. Panjang tubuh janin pun sudah sekitar 50 cm dari ujung kepala sampai kaki.
Selain itu, perkembangan lain yang terjadi selama fase kehamilan ini adalah sebagai berikut.
- Vernik atau lapisan lemak tipis yang yang menutupi kulit janin mulai menghilang.
- Lanugo atau rambut halus pada sekujur tubuh janin juga mulai menipis.
- Kekebalan tubuh ibu hamil akan ditransfer lewat plasenta untuk membantu sistem imun bayi melawan infeksi selama 6–12 bulan setelah lahir.
Anda mungkin melihat tali pusat melilit leher janin. Hal ini biasanya tidak menimbulkan masalah.
Namun, bila lilitannya mempersulit bayi untuk lahir secara pervaginam atau normal, dokter akan mengambil tindakan operasi caesar.
5. Perkembangan janin minggu ke-40

Memasuki usia kehamilan 40 minggu, berat janin telah mencapai 3,5 kg dengan panjang badan 50,8 cm. Ukuran janin kini sudah sebesar semangka.
Janin banyak mengalami perubahan bentuk, terutama pada kepalanya. Kepala janin mungkin akan tertutupi vernix caseosa dan darah.
Selain itu, bayi di dalam kandungan bisa mengalami sejumlah perkembangan seperti berikut ini.
- Kulit janin juga mungkin akan mengalami perubahan warna dan banyak ruam.
- Sistem hormon janin mungkin sudah mulai bekerja dengan baik.
- Bentuk alat kelamin (skrotum bagi bayi laki-laki dan labia bagi bayi perempuan) akan tampak lebih besar saat pemeriksaan USG.
Pada minggu ini, janin biasanya sudah siap untuk dilahirkan ke dunia. Meski begitu, tidak perlu khawatir bila Anda belum juga menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.
Pasalnya, hanya terdapat 5% ibu yang melahirkan sesuai dengan hitungan HPL (hari perkiraan lahir).
6. Perkembangan janin minggu ke-41
Pada usia kehamilan 41 minggu, tubuh janin kira-kira seukuran buah semangka besar. Panjang tubuh janin sudah lebih dari 50 cm dan beratnya sekitar 3,6 kg.
Kebanyakan dokter tidak akan membiarkan kehamilan lewat dua minggu dari HPL. Ini bertujuan untuk mencegah komplikasi pada ibu dan bayinya.
Tak hanya itu, bayi yang lahir lebih dari dua minggu dari HPL kemungkinan kekurangan gizi dan lemak subkutannya (lapisan lemak di bawah kulit) juga cenderung lebih tipis.
7. Perkembangan janin minggu ke-42
Saat usia kehamilan 42 minggu, janin normalnya sudah lahir. Minggu ini merupakan batas akhir janin harus dikeluarkan dari dalam rahim.
Apabila pada tahap akhir hamil 9 bulan ini Anda belum juga menunjukkan tanda-tanda bersalin, dokter umumnya akan merekomendasikan operasi caesar.
Meski begitu, bukan tidak mungkin Anda masih dapat melahirkan secara normal melalui vagina.
Komplikasi kehamilan jauh melebihi HPL
Dikutip dari American of Obstetrician and Gynecologist, kehamilan 41 hingga 42 minggu disebut terlambat lahir (late-term) dan lebih dari 42 minggu disebut sangat terlambat lahir (postterm). Persalinan yang tidak segera dilakukan dapat menyebabkan bayi lahir mati (stillbirth). [embed-health-tool-due-date]
Hal yang ibu rasakan saat hamil 9 bulan

Seiring dengan pertumbuhan janin di kehamilan 9 bulan, tubuh ibu hamil juga akan merasakan beberapa perubahan seperti di bawah ini.
1. Rahim membesar
Makin besar ukuran bayi, kian terdesak pula organ-organ di dalam perut Anda. Sebagai dampaknya, makan dengan porsi normal bisa saja terasa lebih sulit.
Di sisi lain, nyeri ulu hati yang sering dialami mungkin akan berkurang. Anda juga bisa bernapas lebih lega, terutama saat posisi kepala janin sedang berada di panggul.
2. Berat badan berhenti bertambah
Berat badan ibu hamil mungkin berhenti bertambah. Anda pun tidak perlu khawatir karena berat badan janin akan tetap sama dalam kandungan 9 bulan.
Selain itu, hadirnya air ketuban dan melonggarnya usus untuk mempersiapkan persalinan dapat mengurangi berat badan ibu hamil.
3. Keluar lendir dari vagina
Ketika hamil 9 bulan, Anda mungkin merasakan ada lendir yang keluar dari vagina. Terkadang, lendir yang warnanya putih atau bening ini bercampur dengan darah.
Beberapa ibu hamil percaya bahwa campuran lendir dan darah yang keluar pada minggu ke-39 kehamilan ini merupakan tanda-tanda mau melahirkan.
4. Perubahan lainnya
Selain yang sudah disebutkan di atas, ibu hamil juga bisa merasakan beberapa perubahan lain, meliputi:
- munculnya stretch mark,
- rasa tertekan pada perut,
- adanya bercak darah dan perdarahan melalui vagina,
- susah tidur,
- perut gatal,
- kaki bengkak, serta
- kontraksi palsu (Braxton Hicks).
Kondisi kehamilan antara satu wanita dengan lainnya mungkin berbeda. Jika Anda mengalami kekhawatiran akan gejala tertentu, segera konsultasikan dengan dokter.
Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan saat hamil 9 bulan?
Selain melakukan pemeriksaan kandungan rutin, Anda juga harus menjalani pemeriksaan tambahan berikut untuk mempersiapkan kelahiran bayi begitu kehamilan memasuki 9 bulan.
- Pengukuran berat badan.
- Pemeriksaan tekanan darah.
- Tes urine untuk memeriksa kadar gula dan protein.
- Pemeriksaan varises serta pembengkakan pada tangan dan kaki.
- Pengukuran rahim untuk mengetahui seberapa siap rahim untuk meregang.
- Pengukuran ketinggian fundus uteri atau puncak rahim.
- Tes detak jantung janin.
- Pemeriksaan panggul untuk melihat posisi janin.
Dokter juga dapat memberikan informasi mengenai pilihan suntikan induksi untuk merangsang persalinan. Induksi obat diberikan jika bayi tidak lahir lebih dari dua minggu dari HPL.
Tips menjaga kesehatan saat hamil 9 bulan
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan saat hamil 9 bulan serta merangsang kontraksi sebagai persiapan menuju persalinan.
1. Perbanyak jalan kaki
Sambil menunggu buah hati lahir, ibu hamil dapat berjalan kaki untuk latihan selama kehamilan.
Untuk merangsang kontraksi, Anda juga dapat berjalan sambil menggoyangkan pinggul supaya kepala janin bisa masuk ke dalam panggul.
2. Rutin berhubungan intim
Bercinta tidak membahayakan janin ketika usia kehamilan 36–42 minggu. Bahkan, kegiatan ini bisa menjadi induksi alami, mengingat kehamilan 9 bulan merupakan waktunya bayi lahir.
Namun, Anda dan pasangan perlu memahami aturan berhubungan intim saat hamil. Sebaiknya hindari bercinta bila ibu hamil memiliki kondisi yang berisiko, seperti:
- memiliki plasenta previa (plasenta terletak di bawah rahim),
- mengalami perdarahan vagina,
- cairan ketuban sudah pecah,
- pernah melahirkan prematur, serta
- memiliki serviks atau rahim yang lemah.
3. Hindari konsumsi obat-obatan tertentu
Anda mungkin merasa bingung untuk minum obat sakit kepala yang aman saat hamil, apalagi keluhan ini memang sering terjadi selama kehamilan.
Dokter umumnya menyarankan ibu hamil untuk minum paracetamol. Hindari mengonsumsi ibuprofen dan asam asetilsalisilat (Aspirin) yang bisa meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda meminum obat-obatan apa pun.
Usia kehamilan ke-9 bulan memang menjadi waktu yang menegangkan bagi banyak orangtua.
Agar masa ini berjalan dengan lancar, hal terpenting yang perlu Anda lakukan adalah menjaga kesehatan, memantau kehamilan, dan mempersiapkan diri menuju persalinan.
Kesimpulan
- Memasuki usia kehamilan 9 bulan, janin mengalami beberapa perkembangan yang signifikan, seperti peningkatan berat badan, perkembangan organ, dan persiapan untuk lahir.
- Ibu hamil 9 bulan juga merasakan perubahan fisik, seperti pembesaran rahim, keluarnya lendir dari vagina, serta kemungkinan berhentinya kenaikan berat badan.
- Anda disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kandungan, menjalani pola hidup sehat, dan selalu memperhatikan tanda-tanda mau melahirkan.