backup og meta

Inseminasi Buatan

Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) merupakan salah satu terapi kesuburan bagi pasangan yang mengalami kesulitan untuk memiliki momongan. Lalu, apa yang dimaksud dengan inseminasi buatan? Bagaimana prosedur ini dilakukan? Ketahui informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa itu inseminasi buatan?

Inseminasi buatan adalah prosedur medis yang melibatkan penempatan sperma langsung ke dalam saluran reproduksi wanita untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Tujuan inseminasi buatan adalah meningkatkan jumlah sel sperma yang berhasil mencapai tuba falopi, yakni saluran yang menghubungkan ovarium (indung telur) dan rahim.

Tidak semua orang dengan masalah kesuburan boleh menjalani prosedur ini. Kondisi yang justru tidak memungkinkan Anda untuk melakukan inseminasi buatan antara lain:

Siapa yang membutuhkan inseminasi buatan?

inseminasi

Dikutip dari American Pregnancy Association, tingkat keberhasilan dari inseminasi buatan bila dilakukan secara rutin mencapai 20 persen. 

Berikut adalah beberapa kondisi yang biasanya ditangani dengan inseminasi buatan.

1. Pasien dengan donor sperma

Ada beberapa wanita yang hendak memiliki anak dari rahimnya sendiri meski tidak melakukan hubungan seksual. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah inseminasi buatan.

Proses inseminasi akan menggunakan bantuan donor sperma dari laboratorium tepercaya.

2. Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya

Tidak semua masalah kesuburan wanita diketahui penyebabnya. Maka dari itu, Anda mungkin bisa melakukan inseminasi buatan untuk memiliki anak dari rahim sendiri.

Prosedur ini sering digunakan sebagai salah satu jenis perawatan bagi orang yang mengalami infertilitas tanpa alasan yang jelas.

3. Riwayat endometriosis

Wanita yang pernah mengalami endometriosis biasanya lebih susah hamil. Endometriosis merujuk pada tumbuhnya jaringan yang melapisi dinding rahim (endometrium) di luar rahim.

Sebelum menjalani prosedur inseminasi buatan, Anda dapat menggunakan obat-obatan untuk merangsang produksi sel telur yang berkualitas.

4. Infertilitas pada pria

Apabila hasil analisis sperma menunjukkan kondisi yang menandakan infertilitas pada pria, misalnya kelainan sperma, Anda dapat menjalani program hamil ini.

Sebelum meletakkannya ke dalam rahim, dokter terlebih dahulu akan memilih sel sperma yang berkualitas dan kurang berkualitas.

5. Masalah serviks atau leher rahim

Lendir yang diproduksi oleh serviks atau leher rahim akan mempermudah sel sperma untuk masuk ke dalam vagina dan bergerak menuju tuba falopi.

Namun, bila lendir serviks terlalu kental, hal ini justru menghalangi perjalanan sperma. Hasilnya, sperma tidak bisa mencapai sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.

Prosedur inseminasi buatan bisa mengatasi masalah serviks karena sel sperma bisa langsung masuk ke dalam rahim.

6. Masalah ovulasi

Penyebab wanita susah hamil lainnya adalah masalah ovulasi. Umumnya, gangguan ini terjadi karena produksi sel telur berkurang drastis.

Dalam situasi ini, inseminasi buatan sering menjadi solusi untuk membantu proses pembuahan, terutama bila pengobatan lain tidak bekerja secara efektif.

7. Alergi air mani

Meski jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan ada wanita yang mengalami alergi terhadap air mani.

Reaksi alergi terjadi ketika proses ejakulasi menyebabkan gejala kemerahan, sensasi terbakar, dan pembengkakan, terutama saat air mani mengenai kulit wanita.

8. Kondisi lainnya

Berikut adalah beberapa kondisi lain yang bisa menjadi alasan mengapa Anda perlu melakukan prosedur inseminasi buatan.

  • Sulit melakukan hubungan melalui vagina karena kondisi kesehatan yang dimiliki.
  • Tidak memungkinkan untuk hamil, contohnya mengidap HIV.
  • Pasangan tidak bisa ejakulasi.

Prosedur inseminasi buatan

klinik fertilitas

Simak penjelasan lengkap mengenai langkah-langkah prosedur inseminasi buatan di bawah ini.

1. Pemeriksaan kesehatan

Pertama-tama, Anda dan pasangan harus melakukan tes kesuburan bersama dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kesuburan dari kedua belah pihak.

Dokter akan memeriksa kondisi tuba falopi. Pasalnya, kesehatan tuba falopi menjadi salah satu kunci berhasil atau tidaknya inseminasi buatan.

Saluran penghubung indung telur dan rahim ini harus dalam kondisi sehat dan tidak tersumbat.

Tidak hanya itu, dokter juga akan menilai kadar hormon Anda dan pasangan untuk mengetahui apakah semua hormon berada pada angka yang normal.

Dokter juga akan memeriksa apakah rahim Anda cukup kuat untuk menjadi tempat berkembangnya janin selama masa kehamilan.

2. Stimulasi ovarium

Pada tahapan ini, dokter akan meresepkan obat kesuburan dan memeriksa kondisi kesehatan Anda secara rutin melalui USG dan tes darah.

Obat-obatan kesuburan yang bisa diresepkan dokter saat IUI adalah clomiphene dan letrozole.

Clomiphene mendorong pelepasan hormon dari kelenjar pituitari yang merangsang tubuh untuk melepaskan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).

Nantinya, hormon-hormon tersebut akan mematangkan sel telur dan mendorong pelepasannya.

Dokter mungkin juga memberikan Anda obat-obatan lainnya saat menjalani program inseminasi buatan, seperti human chorionic gonadotropin (hCG).

Ini adalah tiruan hormon di dalam tubuh yang dapat merangsang folikel ovarium untuk meningkatkan jumlah telur yang diproduksi dan melepaskan sel telur. 

Selama stimulasi ovarium, dokter akan memantau perkembangan folikel dengan melakukan tes darah dan USG setiap beberapa hari.

Pemantauan ini akan dilakukan untuk mengetahui kapan sel telur matang sehingga dokter bisa menentukan waktu terbaik untuk meletakkan sperma ke dalam rahim.

3. Mempersiapkan sperma

Langkah selanjutnya dari inseminasi buatan adalah persiapan sperma. Pria dapat memberikan sampel air mani atau bisa juga menggunakan donor sperma yang telah disiapkan.

Sebelum disuntikkan ke dalam vagina, sampel sperma akan dicuci terlebih dahulu. Prosedur ini akan memisahkan sperma yang sehat dengan sperma yang kualitasnya buruk.

Sperma yang baik merupakan sperma yang punya konsentrasi dan pergerakan (motilitas) yang tinggi untuk mencapai sel telur.

Bahkan, ketika sampel sperma tidak terlalu banyak tetapi kualitasnya bagus, proses pembuahan akan lebih mudah sehingga ada peluang terjadi kehamilan.

Tidak hanya menyingkirkan sperma yang buruk, proses ini juga dilakukan untuk menghilangkan zat kimia yang mungkin menimbulkan reaksi negatif saat sperma dimasukkan ke rahim wanita.

4. Memasukkan sperma

Proses inseminasi buatan akan dilakukan saat masa subur atau ovulasi. Hal ini biasanya terjadi 24–36 jam setelah lonjakan hormon LH.

Saat sel sperma telah siap, proses inseminasi bisa dimulai. Umumnya, proses ini membutuhkan waktu selama 1–2 jam.

Dokter akan memasukkan kateter yang sangat kecil, ramping, dan juga fleksibel ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim Anda.

Ketika alat tersebut sudah sampai di dalam rahim, dokter akan melepaskan sel sperma dengan harapan sel tersebut berhasil membuahi sel telur.

Proses memasukkan sperma ini tidak menyebabkan rasa sakit meskipun Anda mungkin dapat merasa sedikit kram mirip seperti yang timbul saat pemeriksaan Pap smear. 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tetap berbaring selama beberapa menit setelah proses inseminasi buatan selesai.

Tidak perlu khawatir sperma akan bocor keluar ketika Anda berdiri. Hal ini karena sperma telah dialihkan langsung ke rahim dan tinggal menunggu hasilnya.

Mintalah pasangan untuk mendampingi Anda. Dukungan dari orang terdekat akan membuat Anda lebih tenang selama tahapan ini berlangsung.

Apakah bisa langsung hamil setelah inseminasi buatan?

Anda umumnya membutuhkan waktu dua minggu untuk menunggu hasilnya. Untuk memastikan berhasil-tidaknya kehamilan, dokter akan meminta Anda melakukan tes kehamilan dengan test pack atau tes darah untuk memeriksa kadar hormon kehamilan.

Efek samping inseminasi buatan

Proses inseminasi buatan atau IUI tergolong minim risiko. Meski begitu, bukan berarti tidak ada risiko yang mungkin terjadi setelah Anda menjalaninya.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan efek samping yang perlu Anda perhatikan.

1. Infeksi

Saat menjalani program inseminasi buatan, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi. Namun, kemungkinannya sangatlah kecil dan bahkan hampir tidak mungkin.

2. Timbul bercak darah

Bercak darah bisa muncul saat Anda menjalani proses inseminasi. Bercak darah ini berasal dari perdarahan ringan yang terjadi pada vagina saat dokter memasukkan kateter ke dalam rahim.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir. Kondisi tersebut tidak memiliki dampak buruk terhadap kesempatan Anda untuk hamil.

3. Hamil anak kembar

Jika berhasil hamil melalui metode ini, Anda mungkin akan hamil anak kembar, baik itu kembar dua, tiga, atau bahkan lebih.

Untuk mengurangi risiko ini, dokter akan berusaha mengontrol dosis obat yang diberikan untuk mencegah pelepasan sel telur yang berlebihan dalam satu waktu.

Perbedaan inseminasi buatan dan bayi tabung

program inseminasi buatan

Bayi tabung dan inseminasi buatan adalah dua cara yang dapat dipilih supaya Anda bisa cepat hamil, terutama jika Anda atau pasangan memiliki masalah kesuburan.

Namun, ada perbedaan antara inseminasi buatan dan bayi tabung yang harus dipahami seperti di bawah ini.

1. Perbedaan prosedur

Inseminasi buatan dilakukan dengan menanamkan sel sperma langsung ke dalam rahim wanita untuk mempercepat pembuahan.

Sementara itu, bayi tabung akan merangsang ovarium untuk memproduksi banyak sel telur. Sel telur ini kemudian dikeluarkan dari rahim melalui penyedotan.

Pada IUI, pembuahan tetap terjadi di dalam tubuh ibu. Namun pada bayi tabung, pembuahan ini dilakukan di laboratorium.

2. Tingkat keberhasilan dan risiko

Inseminasi buatan merupakan prosedur yang singkat dan relatif tidak menyakitkan. Akan tetapi, tingkat keberhasilannya lebih kecil dibandingkan dengan bayi tabung.

Meski proses bayi tabung menggunakan teknologi yang lebih canggih dan keberhasilannya jauh lebih besar, risiko yang perlu dihadapi pun lebih tinggi.

Dalam prosedur bayi tabung, Anda mungkin harus mewaspadai risiko infeksi, pendarahan, atau gangguan pada organ lainnya.

Kesimpulan

  • Inseminasi buatan adalah prosedur medis yang melibatkan penempatan sperma langsung ke dalam saluran reproduksi wanita untuk meningkatkan peluang kehamilan.
  • IUI efektif untuk beberapa kondisi, seperti infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya, masalah serviks, gangguan ovulasi, dan alergi air mani.
  • Meskipun minim risiko, ada kemungkinan efek samping berupa infeksi ringan, bercak darah, dan peluang hamil anak kembar.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Intrauterine insemination (IUI). (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved October 11, 2024, from https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/intrauterine-insemination/

What is intrauterine insemination (IUI)? (n.d.). Planned Parenthood. Retrieved October 11, 2024, from https://www.plannedparenthood.org/learn/pregnancy/fertility-treatments/what-iui

IUI (Intrauterine insemination): What it is & what to expect. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved October 11, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22456-iui-intrauterine-insemination

Intrauterine insemination (IUI). (2023). Mayo Clinic. Retrieved October 11, 2024, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/intrauterine-insemination/about/pac-20384722

IUI vs. IVF: Which is right for you? (2018). Northwestern Medicine. Retrieved October 11, 2024, from https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/iui-vs-ivf-which-is-right-for-you

The difference between IUI and IVF. (n.d.). Society for Assisted Reproductive Technology. Retrieved October 11, 2024, from https://www.sart.org/patients/fyi-videos/the-difference-between-iui-and-ivf/

Versi Terbaru

22/10/2024

Ditulis oleh Atifa Adlina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Vitamin E untuk Kesuburan, Benarkah Bisa Bikin Cepat Hamil?

Semua Info Penting Seputar Persiapan dan Perencanaan Kehamilan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 22/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan