backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Amankah Bila Ibu Hamil Pakai Sunscreen? Perhatikan Kandungan dan Tips Memilihnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 04/08/2021

    Amankah Bila Ibu Hamil Pakai Sunscreen? Perhatikan Kandungan dan Tips Memilihnya

    Selain menjaga kesehatan tubuh dan perkembangan janin, ibu hamil juga perlu menjaga dan merawat kesehatan kulitnya. Nah, salah satu upaya menjaga kesehatan kulit yakni dengan pakai sunscreen atau tabir surya, terutama saat beraktivitas di luar rumah. Sayangnya, berbagai pendapat mengatakan bahwa penggunaan produk kulit tertentu, seperti sunscreen, saat hamil berisiko membahayakan janin. Benarkah hal tersebut? Apakah sunscreen aman untuk ibu hamil?

    Bolehkah ibu hamil pakai sunscreen?

    skin care untuk ibu hamil

    Banyak wanita mengalami berbagai perubahan pada kulit saat hamil, misalnya stretch mark, linea nigra, bintik gelap pada payudara, hingga muncul bercak cokelat di wajah (melasma).

    Umumnya, kondisi-kondisi tersebut terjadi karena adanya perubahan hormon pada wanita hamil.

    Sebagai contoh, melasma dan bintik gelap sering muncul karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan.

    Peningkatan ini berperan dalam menaikkan kadar melanin (pigmen pewarna kulit) sehingga kulit ibu hamil bisa menjadi lebih gelap atau timbul bercak-bercak cokelat.

    Selain faktor hormonal, peningkatan kadar melanin bisa terjadi karena respon tubuh terhadap sinar UVA dan UVB dari matahari.

    Terlebih lagi, kulit ibu hamil lebih sensitif terhadap cahaya sehingga ibu perlu melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB.

    Perlindungan ini bertujuan untuk mencegah melasma menjadi lebih parah saat kehamilan.

    Tak hanya itu, melindungi kulit dari matahari juga bisa membantu mencegah bentuk kerusakan kulit lainnya, seperti sunburn atau kulit terbakar serta mengurangi tanda-tanda penuaan kulit dan risiko kanker kulit.

    Itu sebabnya, melindungi kulit dengan menggunakan sunscreen pada ibu hamil boleh dan tetap perlu dilakukan guna mencegah kondisi-kondisi tersebut.

    Dengan kata lain, sunscreen aman untuk ibu hamil.

    Bahkan, penggunaan sunscreen merupakan anjuran dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) selama ibu hamil beraktivitas di luar rumah.

    Apa kandungan produk sunscreen yang aman untuk ibu hamil?

    pakai balsem saat hamil

    Ibu tentu sudah tahu manfaat dari sunscreen selama kehamilan. Namun, melihat dari kandungannya, apakah semua produk sunscreen boleh ibu hamil gunakan?

    Jawaban singkatnya yakni tidak. Ya, ternyata tidak semua produk sunscreen aman untuk ibu hamil.

    Agar aman, sebaiknya ibu hamil memilih produk sunscreen yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

    Berikut adalah bahan kimia dalam sunscreen yang tidak aman dan perlu dihindari ibu saat sedang hamil.

    1. Oxybenzone 

    Oxybenzone adalah zat kimia penyerap ultraviolet (UV). Sebanyak 70% produk tabir surya mengandung zat kimia berbahaya ini.

    Oxybenzone berbahaya selama kehamilan karena dapat melewati penghalang kulit serta mengalir melalui plasenta ke janin.

    Bahkan, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa bahan kimia ini terkandung dalam urine dan darah wanita hamil serta janin dan tali pusar bayi.

    Ironisnya, sebuah studi pada tahun 2019 menemukan fakta bahwa penggunaan oxybenzone saat hamil menyebabkan penyakit Hirschsprung pada bayi ketika lahir.

    2. Paraben

    Paraben adalah bahan pengawet yang sering terkandung dalam produk kosmetik, termasuk sunscreen.

    Pada produk kosmetik, biasanya paraben tertulis methylparaben, propylparaben, atau butylparaben.

    Berdasarkan studi pada tahun 2020, penggunaan paraben saat hamil, terutama butylparaben, dapat menyebabkan kelebihan berat badan pada anak yang ibu hamil lahirkan.

    Kelebihan berat badan ini terjadi pada delapan tahun pertama kehidupan anak tersebut.

    Adapun para peneliti menduga, kondisi ini bisa terjadi karena paraben yang ibu hamil gunakan memengaruhi kontrol rasa lapar pada otak anak.

    Hal ini membuat anak makan makanan lebih banyak.

    Meski demikian, faktor lain juga memengaruhi berat badan anak yang berlebih, seperti menyantap makanan tinggi kalori serta kurang olahraga.

    Selain kedua bahan tersebut, banyak zat kimia lainnya yang terkandung dalam sunscreen, seperti avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, atau octinoxate.

    Bahan-bahan tersebut memang belum terbukti dapat memengaruhi perkembangan janin.

    Hanya saja, sebaiknya ibu hamil tetap menghindari bahan-bahan tersebut dalam sunscreen karena dapat terserap melalui kulit sehingga tidak aman bagi kesehatan diri ibu dan janin.

    Tips memilih produk sunscreen yang aman untuk ibu hamil

    minyak kayu putih untuk ibu hamil

    Selain menghindari dua bahan kimia berbahaya di atas, ada beberapa hal yang perlu ibu hamil perhatikan saat memilih produk tabir surya yang aman.

    Berikut adalah tips memilih dan menggunakan produk sunscreen untuk ibu hamil.

  • Pilih produk sunscreen dengan SPF 30 atau lebih untuk perlindungan yang optimal.
  • Pilih produk mineral sunscreen yang mengandung titanium dioksida atau zinc oxide. Produk ini cenderung lebih aman karena hanya menetap di atas kulit dan tidak terserap ke dalamnya.
  • Jangan pilih produk sunscreen dalam bentuk spray atau semprot karena bisa berbahaya bila terhirup.
  • Gunakan pakaian yang tertutup dan topi saat keluar rumah. Oleskan seluruh bagian kulit yang tidak tertutup dengan sunscreen. 
  • Oleskan sunscreen setiap dua jam sekali.
  • Hindari beraktivitas di luar rumah terlalu lama dan pada saat matahari sedang terik-teriknya, yaitu pukul 10.00-14.00 WIB.
  • Jadi, pakai sunscreen untuk ibu hamil sebenarnya aman dan boleh dilakukan guna mencegah paparan sinar ultraviolet dan bahayanya.

    Hanya saja, ibu hamil tetap perlu memerhatikan kandungannya dengan seksama, ya!

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 04/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan