2. Memakai lipstik
Ya, lipstik merupakan salah satu produk wajib yang selalu wanita pakai sebelum keluar rumah. Warna lipstik yang berbeda-beda menjadi daya tarik sendiri bagi wanita yang memakainya maupun orang lain yang melihatnya. Namun, di samping warna lipstik, yang harus Anda pertimbangkan saat membeli lipstik adalah kandungan bahan dalam lipstik.
Dilarang:
Saat Anda hamil, sebaiknya jangan main-main dalam memilih lipstik. Perhatikan kandungan bahan dalam lipstik tersebut. Jangan memilih lipstik yang mengandung timbal karena bisa menyebabkan keracunan. Beberapa merek lipstik mungkin mengandung timbal untuk membuat warna lipstik lebih tahan lama.
Boleh:
Kandungan timbal dalam beberapa merek lipstik mungkin belum menjadi perhatian khusus karena lipstik tidak tertelan atau masuk ke dalam tubuh. Namun, ada baiknya Anda tetap menghindari produk lipstik yang mengandung timbal. Lebih baik lagi jika Anda “libur” dulu dalam menggunakan lipstik selama kehamilan.
3. Memakai cat kuku alias kuteks
Kuku juga menjadi fokus perhatian para wanita yang ingin terlihat lebih cantik. Untuk menambah kecantikan, biasanya wanita memoleskan cat kuku pada kuku jari tangan maupun jari kaki.
Dilarang:
Memakai cat kuku sah-sah saja dilakukan saat Anda hamil. Tetapi, yang harus Anda perhatikan adalah jangan memilih cat kuku yang mengandung bahan phthalates. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian produk kecantikan yang mengandung phthalates saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi menjadi cacat lahir. Walaupun, penelitian tentang hal ini masih sedikit, namun ada baiknya untuk tetap Anda hindari. Selain pada cat kuku, phthalates juga banyak terkandung dalam hairspray.
Boleh:
Jika Anda ingin menggunakan cat kuku, pilihlah cat kuku yang berlabel “phthalate-free“. Selain itu, gunakan cat kuku di tempat yang mempunyai cukup ventilasi agar cat kuku cepat kering dan Anda tidak banyak menghirup bahan kimia yang terkandung dalam cat kuku. Hal ini dapat mengurangi paparan bahan kimia dalam cat kuku terhadap Anda. Cat kuku yang cepat mengering dapat mengurangi risiko cacat lahir pada bayi karena kuku tidak dapat menyerap bahan kimia yang terdapat dalam cat kuku.
4. Menggunakan pewarna rambut
Beberapa ibu hamil mungkin ingin mengecat rambutnya untuk mengganti suasana baru. Namun, sebaiknya hati-hati saat Anda mengecat rambut Anda.
Dilarang:
Penelitian mengenai penggunaan cat rambut saat kehamilan mungkin masih sedikit. Beberapa ahli pun menyarankan agar ibu hamil tidak mengecat rambutnya selama kehamilan, namun beberapa ahli lainnya mengatakan tidak masalah jika ibu hamil mengecat rambutnya asalkan cat rambut tidak dioleskan langsung di kulit kepala. Selain itu, hindari pewarna rambut yang mengandung amonia karena bau amonia dapat membuat Anda merasa mual.
Boleh:
Untuk lebih amannya, sebaiknya hindari mengecat rambut Anda pada usia kehamilan trimester pertama karena pada usia ini bayi lebih rentan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pada saat mengecat rambut, sebaiknya dilakukan di ruangan yang mempunyai ventilasi cukup agar Anda tidak banyak menghirup bau yang ditimbulkan dari pewarna tersebut dan pakailah sarung tangan saat mengecat rambut. Setelah selesai, segera bilas rambut Anda sampai bersih.
BACA JUGA
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar