Berapa kebutuhan zat besi saat hamil?

Mengutip dari Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, ibu butuh asupan zat besi sekitar 800 miligram (mg) selama kehamilan.
Kebutuhan zat besi tersebut diberikan sebanyak 300 mg untuk bayi di dalam kandungan dan sisa 500 gr untuk ibu guna memproduksi hemoglobin selama hamil.
Bila ada kelebihan asupan zat besi bisa diekskresikan atau dikeluarkan melalui usus, kulit, dan urine.
Jadi, kebutuhan zat besi tersebut merupakan total yang diperlukan untuk ibu hamil selama kurang lebih 9 bulan kehamilan, baik dari asupan makanan maupun tablet tambah darah.
Sementara kebutuhan zat besi per hari menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) berbeda di tiap trimester kehamilan. yakni sekitar 18 mg di trimester 1 dan 27 mg di trimester 2-3 kehamilan.
Agar kebutuhan zat besi untuk ibu hamil terpenuhi dengan baik, penting untuk memperbanyak asupan zat besi dari sumber makanan harian maupun obat tambah darah dalam bentu pil atau tablet.
Apa akibatnya bila ibu hamil tidak minum tablet tambah darah?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tablet tambah darah untuk ibu hamil membantu mencukupi kebutuhan zat besi harian yang mungkin tidak dapat dipenuhi dari makanan.
Meski tidak selalu, ibu hamil terkadang butuh asupan zat besi yang jumlah yang cukup banyak karena kekurangan persediaan dan cadangan zat besi di dalam tubuh.
Jika dibiarkan terus-terusan, kekurangan cadangan zat besi sebelum dan selama hamil dapat berkembang menjadi anemia defisiensi besi pada ibu hamil.
Selain itu, risiko anemia defisiensi besi juga tinggi pada ibu yang hamil anak kembar atau jarak kehamilan dekat dengan kehamilan sebelumnya.
Anemia defisiensi besi dapat membuat ibu hamil mudah lemas dan kelelahan. Anemia yang sudah parah juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.
Ambil contohnya anemia dapat membuat sistem kekebalan tubuh ibu menjadi lemah sehingga mudah terkena penyakit infeksi.
Ibu juga berisiko mengalami depresi postpartum karena mengalami anemia yang diawali dengan tidak minum tablet tambah darah.
Selain berisiko pada ibu, anemia defisiensi besi juga dapat menimbulkan risiko pada bayi.
Anemia defisiensi besi berhubungan dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, melansir dari laman Mayo Clinic.
Bahkan lebih dari itu, anemia juga meningkatkan risiko kematian bayi sebelum maupun setelah melahirkan.
Anemia yang parah jarang terjadi pada ibu hamil bila mendapatkan asupan gizi yang cukup dan selalu menjaga pola makannya.
Sebaliknya, ketika asupan gizi harian ibu tidak memenuhi kebutuhannya saat hamil tentu komplikasi kehamilan anemia ini dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dari mana ibu hamil bisa mendapatkan tablet tambah darah?

Konsumsi tablet tambah darah (TTD) atau tablet zat besi selama kehamilan dapat membantu mencegah anemia.
Meski begitu, sebaiknya tetap perbanyak asupan zat besi untuk ibu hamil dari sumber makanan sehingga persediaannya semakin banyak selain dibantu dengan minum pil atau tablet tambah darah.
Di Indonesia, pemerintah merekomendasikan konsumsi tablet tambah darah (TTD) atau tablet zat besi untuk ibu hamil sebanyak minimal 90 tablet atau setiap hari selama kehamilan.
Hal tersebut tentu bertujuan untuk mencegah anemia defisiensi zat besi saat hamil.
Tablet tambah darah (TTD) untuk ibu selama kehamilan bisa diperoleh secara gratis di puskesmas atau membeli secara mandiri di apotek terdekat.
Apakah ada efek samping dari tablet tambah darah?

Sebaiknya ketahui dosis tablet tambah darah yang perlu diminum ibu hamil.
Lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum minum tablet tambah darah atau tablet zat besi.
Dokter akan menyesuaikan dosis asupan tablet tambah darah dengan asupan zat besi yang biasa Anda dapatkan dari makanan harian.
Walaupun kelebihan zat besi dapat disimpan oleh tubuh sebagai cadangan, tapi terlalu tinggi dosis tablet besi dapat menyebabkan masalah.
Dosis tablet besi yang terlalu tinggi mungkin akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan Anda, seperti sembelit atau konstipasi, muntah, mual, dan diare.
Terlebih lagi di awal masa kehamilan, mual dan muntah yang berlebihan bisa jadi mengarah pada kondisi hiperemesis gravidarum.
Ketika tablet besi dikonsumsi saat keadaan perut sedang kosong berisiko merusak lapisan lambung.
Solusinya, Anda bisa mengonsumsi tablet besi sebelum tidur malam agar tidak merasa terlalu mual setelah mengonsumsinya.
Jika tablet tambah darah atau tablet zat besi menyebabkan sembelit, Anda bisa lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan (seperti bayam yang juga sumber zat besi).
Tak lupa, sebaiknya minum lebih banyak air untuk membantu mengatasi kesulitan buang air besar.
Jangan khawatir bila nantinya warna feses Anda terlihat lebih gelap setelah minum tablet besi karena hal ini normal dan tidak berbahaya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar