Sepsis ini kemudian dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan masalah yang parah sampai kematian. Terkadang, sepsis bisa menyebabkan penggumpalan darah pada ibu hamil, sehingga menghalangi aliran darah ke organ penting ibu, seperti otak dan jantung. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ dan bahkan kematian.
3. Preeklampsia
Preeklampsia biasanya timbul saat ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Biasanya, preeklampsia terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Preeklampsia bisa diobati namun juga bisa menjadi parah dan menyebabkan plasenta terpisah, kejang, atau sindrom HELLP.
Ibu dengan sindrom HELLP dapat mengalami kerusakan hati yang berjalan dengan cepat. Tanpa perawatan yang baik, preeklampsia juga bisa menyebabkan kematian ibu setelah persalinan.
4. Emboli paru
Emboli paru adalah gumpalan darah yang menghalangi pembuluh darah di paru-paru. Hal ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah yang ada di kaki atau paha (disebut dengan deep vein thrombosis (DVT)) pecah dan mengalir ke paru-paru.
Emboli paru dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah, sehingga biasanya gejala yang muncul adalah sesak napas dan nyeri dada. Organ tubuh yang tidak mendapatkan cukup oksigen dapat mengalami kerusakan, dan hal ini kemudian bisa menyebabkan kematian pada ibu setelah melahirkan.
Untuk mencegah emboli paru dan DVT, ada baiknya Anda bangun dan berjalan sesegera mungkin setelah melahirkan. Sehingga, darah bisa mengalir dengan lancar dan gumpalan darah tidak terjadi.