backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

5 Kondisi yang Bisa Membuat Ibu Meninggal Karena Melahirkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    5 Kondisi yang Bisa Membuat Ibu Meninggal Karena Melahirkan

    Meninggal karena melahirkan kerap menjadi momok bagi bumil yang telah memasuki fase persalinan. Memang terkadang, ibu dapat mengalami kondisi kritis selama persalinan yang membuatnya meninggal dunia. 

    Nah, kira-kira adakah kondisi lain yang dapat mengakibatkan ibu meninggal karena melahirkan? Simak ulasannya di sini.

    Faktor tingginya kasus ibu meninggal karena melahirkan

    Kematian ibu saat melahirkan bisa disebabkan oleh kondisi ibu pada masa kehamilan, persalinan, atau dalam waktu 42 hari setelah melahirkan (masa nifas).

    Sementara organisasi kesehatan dunia (WHO) mencatat, pada 2017 ada 810 kematian ibu hamil, baik karena kehamilan maupun saat melahirkan, per harinya dari seluruh dunia.

    Di Indonesia sendiri, angka kematian ibu pada tahun 2015 adalah sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.

    Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, penyebab terbesar kematian ibu tahun 2010-2013 adalah perdarahan setelah melahirkan.

    Dalam penelitian berjudul Angka Kematian Ibu: Faktor Penyebab dan Upaya Penangannya, mengungkapkan bahwa sebagian besar kasus ibu meninggal saat melahirkan disebabkan oleh terbatasnya akses untuk mendapatkan fasilitas atau pelayanan kesehatan yang berkualitas.

    Ini terutama bagi ibu yang berada di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) yang menjadi salah satu penyebab kematian ibu saat melahirkan.

    Kurang meratanya penyediaan fasilitas pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif (PONEK), pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar (PONED), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan unit transfusi darah bisa berakibat fatal bagi kondisi ibu saat melahirkan.

    Ditambah lagi akses jalan yang buruk menuju tempat pelayanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil.

    Hal ini yang membuat ibu sulit menjangkau fasilitas kesehatan, sehingga terlambat mendapatkan pertolongan ketika mengalami komplikasi selama kehamilan dan melahirkan.

    Berbagai penyebab ibu meninggal saat dan setelah melahirkan

    10 Hari Jelang Melahirkan, Saya Positif COVID-19

    Berikut ini merupakan penyebab ibu meninggal karena melahirkan yang paling umum terjadi.

    1. Perdarahan berat

    Perdarahan umum terjadi saat persalinan. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, perdarahan bisa semakin parah dan bahkan bisa menyebabkan ibu meninggal setelah melahirkan.

    Perdarahan bisa terjadi saat Anda memilih untuk melahirkan dengan cara normal maupun operasi caesar. Perdarahan setelah melahirkan terjadi karena vagina atau leher rahim robek.

    Namun, perdarahan juga bisa terjadi saat rahim tidak berkontraksi setelah melahirkan. Biasanya, perdarahan berat disebabkan oleh masalah plasenta selama kehamilan, seperti abrupsio plasenta

    2. Infeksi postpartum

    Infeksi postpartum bisa terjadi jika ada bakteri masuk ke tubuh ibu hamil dan tubuhnya tidak bisa melawan. Beberapa infeksi bisa sampai menyebabkan ibu meninggal setelah melahirkan.

    Ibu hamil yang terinfeksi kelompok bakteri Streptokokus B dapat mengalami sepsis (infeksi darah). Sepsis ini kemudian dapat menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan masalah yang parah sampai kematian.

    Terkadang, sepsis bisa menyebabkan penggumpalan darah pada ibu hamil, sehingga menghalangi aliran darah ke organ penting ibu, seperti otak dan jantung. Hal ini kemudian dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ dan bahkan kematian.

    3. Preeklampsia

    Preeklampsia biasanya timbul saat ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi selama kehamilan. Biasanya, preeklampsia terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.

    Preeklampsia bisa diobati, tetapi juga dapat menjadi parah dan menyebabkan plasenta terpisah, kejang, atau sindrom HELLP.

    Ibu dengan sindrom HELLP dapat mengalami kerusakan hati yang berkembang dengan cepat. Tanpa perawatan yang baik, preeklampsia juga bisa menyebabkan ibu meninggal saat atau setelah melahirkan.

    4. Emboli paru

    Emboli paru adalah gumpalan darah yang menghalangi pembuluh darah di paru-paru. Ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah yang ada di kaki atau paha (disebut dengan deep vein thrombosis (DVT)) pecah dan mengalir ke paru-paru.

    Emboli paru dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menjadi rendah, sehingga biasanya gejala yang muncul adalah sesak napas dan nyeri dada.

    Organ tubuh yang tidak mendapatkan cukup oksigen dapat mengalami kerusakan dan hal ini kemudian bisa menyebabkan kematian pada ibu setelah melahirkan.

    5. Kardiomiopati

    Selama kehamilan, fungsi jantung wanita mengalami perubahan yang cukup banyak. Hal ini membuat ibu hamil yang memiliki penyakit jantung berisiko tinggi untuk mengalami kematian.

    Salah satu penyakit pada jantung yang dapat menyebabkan kematian ibu hamil adalah kardiomiopati.

    Kondisi ini bisa menyebabkan masalah, seperti gagal jantung atau penumpukan cairan di paru-paru, sehingga menyebabkan ibu meninggal setelah melahirkan. 

    Selain memahami penyebab ibu meninggal saat atau setelah melahirkan, baik secara normal maupun operasi caesar, penting juga mempersiapkan persalinan dengan baik.

    Hal itu termasuk menyiapkan perlengkapan melahirkan dan mengenali tanda-tanda melahirkan.

    Upaya mencegah ibu meninggal karena melahirkan

    Kisah Ibu Hamil dengan Thalasemia

    Risiko ibu meninggal karena melahirkan dapat dikurangi secara signifikan jika masalah pada kehamilan segera ditanggulangi sejak dini.

    Anda dapat melakukan upaya di bawah ini yang telah terbukti membantu mengurangi angka kematian ibu karena melahirkan.

    • Mendapatkan tenaga kesehatan yang terampil saat persalinan dan perawatan beberapa minggu setelah proses persalinan.
    • Memiliki akses yang mudah terhadap rumah sakit atau klinik persalinan yang berkualitas dan lengkap.
    • Akses dan pemberdayaan program Keluarga Berencana.
    • Memiliki perawatan kehamilan atau antenatal untuk mencegah risiko komplikasi sejak dini.

    Usahakan juga untuk menjalani proses melahirkan di rumah sakit atau klinik yang berkualitas bila ibu memiliki kondisi kesehatan tertentu. Jadi, jika terjadi komplikasi selama persalinan, hal ini dapat segera diatasi.

    Kesehatan ibu dan bayi adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Sangat penting untuk memastikan bahwa semua kelahiran dapat dibantu oleh tenaga profesional kesehatan yang terampil.

    Kesimpulan

    Sering kali, ibu meninggal akibat adanya komplikasi setelah melahirkan. Sebagian besar komplikasi ini berkembang selama kehamilan dan sebagian besar dapat dicegah atau diobati.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 26/08/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan