Selama kehamilan, ibu akan mengalami berbagai perubahan yang membuat badannya terasa tidak nyaman. Salah satu keluhan yang cukup sering dialami ibu hamil adalah mual pada pagi hari alias morning sickness.
Apa itu morning sickness?
Morning sickness atau emesis gravidarum adalah rasa mual dan muntah selama kehamilan.
Meski diberi nama morning, kondisi ini bisa terjadi kapan saja sepanjang hari, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Banyak ibu hamil yang mulai sering merasa mual saat memasuki usia enam minggu kehamilan dan merasakan puncaknya pada minggu kesembilan.
Emesis gravidarum merupakan hal yang wajar dan ditemukan pada lebih dari 70% ibu hamil. Kondisi ini tidak akan membahayakan janin dan bisa membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
Rasa mual dan muntah pada ibu hamil umumnya akan mulai menghilang saat memasuki trimester kedua kehamilan.
Tanda dan gejala morning sickness
Berikut adalah gejala umum emesis gravidarum.
- Mual.
- Kehilangan nafsu makan.
- Muntah.
- Efek psikologis seperti cemas hingga depresi.
- Perasaan seperti ada yang tersangkut di tenggorokan.
Membedakan mual karena hamil dan maag memang cukup sulit. Pembeda utamanya adalah morning sickness disertai gejala kehamilan seperti payudara sakit dan berhentinya siklus menstruasi.
Kapan harus periksa ke dokter?
Meski morning sickness merupakan kondisi yang wajar terjadi pada ibu hamil, segera kunjungi dokter jika ibu mengalami gejala lain seperti berikut.
- Urine berwarna gelap.
- Susah buang air kecil.
- Berat badan turun drastis.
- Muntah lebih dari tiga kali sehari.
- Dehidrasi.
- Detak jantung tidak beraturan
- Demam lebih dari 38°C.
- Muntah darah.
Mual dan muntah berkepanjangan bisa mengakibatkan ibu hamil kurang gizi. Dengan begitu, janin berisiko mengalami malnutrisi sehingga terlahir dalam kondisi berat badan di bawah rata-rata.
Penyebab morning sickness
Tidak diketahui secara pasti apa penyebab mual saat hamil. Namun, diperkirakan bahwa kondisi ini berkaitan dengan perubahan hormonal selama kehamilan.
Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab emesis gravidarum.
- Peningkatan hormon progesteron yang memicu berbagai gejala yang mirip dengan sindrom pramenstruasi, termasuk mual-mual.
- Gula darah rendah yang memicu pelepasan hormon adrenalin. Salah satu efeknya adalah rasa mual.
- Peningkatan hormon hCG yang juga meningkatkan produksi hormon estrogen. Ketika estrogen tinggi, asam lambung akan mudah naik ke kerongkongan.
- Indra penciuman yang sensitif selama kehamilan. Ini membuat indra penciuman ibu mudah terangsang oleh bau makanan.
- Kekurangan vitamin B6 sehingga kinerja asam amino sebagai pereda rasa mual akan terganggu.
Stres saat hamil juga bisa memperburuk mual dan muntah yang terjadi selama morning sickness.